Author: Alvianisa Edriana Kumala

  • Menari: Bukan Sekedar Gerak, Ada Nilai Tersendiri

    Menari: Bukan Sekedar Gerak, Ada Nilai Tersendiri

    Hello, everyone. This is Alvi. Setiap orang punya cara tersendiri untuk menyambungkan diri dengan akar budayanya, dan aku memilih untuk menari. Bagiku, menari tradisional bukan sekadar hobi, tapi salah satu jalan untuk menjaga warisan Indonesia tetap hidup sambil merawat tubuh dan pikiran.

    Menari bagiku seperti berolahraga. Tidak hanya menggerakkan tubuh, tapi juga melatih kekuatan, kelenturan, dan ketahanan. Latihan rutinku setiap minggu di Mall Margo City bersama teman-teman dari Belantara Budaya Indonesia menjadi sesuatu yang selalu kutunggu. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari menghabiskan waktu sambil merasakan setiap irama dan melantunkan gerakan yang sudah turun-temurun. Ada sesuatu yang terapeutik yang mampu melepaskan stres, membuatku merasa lebih bahagia dan lebih sehat secara fisik. Pernah mendengar tentang endorfin, hormon kebahagiaan? Ya, menari memompanya ke seluruh tubuhku. Plus, setiap kali latihan, aku seperti melakukan serangkaian workout yang lengkap.

    Melalui tarian, aku juga bertemu banyak teman dan mengembangkan rasa komunitas yang kuat. Kami saling mendukung dan berbagi kesenangan dalam menjaga kekayaan budaya ini. Apalagi saat tampil bersama, ada kebanggaan yang tak terlukiskan. Kami bukan hanya menyajikan seni, tapi juga menunjukkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

  • Glide with Heart, Paint the Stars

    Glide with Heart, Paint the Stars

    Menjadi jiwa yang memiliki sifat empati, mampu beradaptasi, dan mengedepankan nilai-nilai konservasi adalah tiga nilai yang dibawakan oleh Pengenalan Departemen Biologi (PDB) 2023. Saya, selaku salah satu Pengurus Inti menjadi saksi proses implementasi nilai-nilai tersebut kepada lebih dari 110 mahasiswa baru. Pengalaman selama sembilan bulan inilah yang mengajarkan saya untuk tetap rendah hati dalam menggapai mimpi.

    Dimulai dari pembentukan konsep pada awal Januari 2023, saya dan enam orang lainnya berusaha memberikan program terbaik untuk mentransfer ilmu kepada mahasiswa baru. Kami menerima masukan dari puluhan orang dan mengolahnya sebaik mungkin menjadi konsep yang matang. Konsep-konsep itulah yang menjadi cikal bakal rangkaian acara dari PDB 2023.

    Akhir Agustus 2023, rangkaian acara dimulai dengan Opening Ceremony untuk memperkenalkan apa yang akan mahasiswa baru hadapi selama satu bulan ke depan. Seminggu kemudian, acara dilanjutkan dengan pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa Departemen dan Pengamatan Lapangan untuk memperkenalkan lingkungan Biologi. Debat Konservasi dan Seminar Bioprospeksi untuk memberikan rasa bangga terhadap biodiversitas pada dua pekan setelahnya. Kemudian mentoring untuk menumbuhkan rasa empati dan adaptif kepada mahasiswa baru. Sebagai penutup, Grand Closing diselenggarakan pada akhir September 2023.

    Seluruh rangkaian acara memiliki kesan tersendiri bagi saya. Saya belajar bagaimana kolaborasi menciptakan ruang akselerasi. Proses penyelesaian masalah secara progresif memberikan ruang bagi saya untuk berpikir panjang sebelum mengambil keputusan. Saya juga belajar bagaimana menyikapi tim yang tidak sejalan dengan pemikiran saya. Terakhir, yang tak kalah penting, saya belajar untuk tetap rendah hati dalam mencapai tujuan.

    Pada dasarnya, semua manusia membutuhkan mimpi sebagai “bintang” untuk diraih. Penting untuk selalu rendah hati, memiliki keinginan kuat untuk belajar, serta selalu berdampak bagi sekitar.

  • Emang Boleh Se-Optimis Itu? : Sebuah Cerita Tentang Indonesia Roadshow

    Emang Boleh Se-Optimis Itu? : Sebuah Cerita Tentang Indonesia Roadshow

    Mungkin terdengar klise, tapi optimis adalah salah satu dari kunci kesuksesan. Kata optimis terdengar tidak asing bagi kita, karena di setiap awal perjalanan kita untuk mencapai sesuatu, kita selalu memiliki rasa optimis yang tinggi. Tapi apakah kita bisa terus konsisten untuk mempertahankan rasa optimisme?

    Indonesia roadshow memberikan perspektif yang berbeda untuk saya terkait optimisme. Saya dan Aurel (awardee Instarter region barat) menyelesaikan challenge ini dengan baik di Panti Asuhan Griya Al-Falah, Rancaekek, Jawa Barat. Dengan program yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas Padjadjaran, dan dibantu oleh Fahmi (awardee Instarter region Tengah), kami memberikan fun education kesehatan gigi dan mulut kepada anak-anak di sana.

    Pada tahap persiapan, saya dan Aurel memiliki sedikit kesulitan karena poster donasi yang kami sebar sekitar 2 minggu tidak membuahkan hasil yang cukup untuk menutupi rancangan biaya yang kami buat. Bahkan, seminggu sebelum berangkat, saya dan Aurel hampir menyerah karena dana yang masuk tidak mampu memberangkatkan kami ke Rancaekek.

    Di tengah-tengah rasa pesimis itu, saya teringat kata-kata klasik yang sering saya dengar ketika saya mengikuti lomba semasa sekolah,

    “Kalau sudah berusaha dan berserah diri, tapi masih gagal, coba optimisnya dinaikin, Vi.”

    Kalimat singkat itulah yang menjadi tamparan tersendiri bagi saya. Akhirnya, saya dan Aurel mencoba membuat proposal sponsor dan kami kirimkan ke seluruh network yang kami miliki via personal engagement. Tuhan memang Maha Baik, dalam waktu 5 hari, kami mendapatkan dana yang sangat melebihi rancangan anggaran sehingga kami bisa berikan santunan kepada anak-anak di Panti Asuhan Griya Al-Falah, Alhamdulillaah.

    Pada intinya saya pribadi belajar banyak bahwa rasa optimis bisa menjadi bahan bakar baru untuk kembali semangat dan merancang strategi yang lebih baik dan berdampak. Saya percaya, kolaborasi juga tak kalah penting untuk memperluas dampak baik yang kita berikan. Semangat, semua!

  • Memperkenalkan Biodiversitas Mikroorganisme dan Potensi Baiknya terhadap Lingkungan

    Memperkenalkan Biodiversitas Mikroorganisme dan Potensi Baiknya terhadap Lingkungan

    Sejak bulan Oktober hingga awal Desember lalu, Universitas Indonesia menjadi saksi dari kegiatan yang bermakna bagi para mahasiswa Biologi angkatan 2023. Kelompok Studi Mikroorganisme (KSM) Proteus menggelar acara Pelatihan dan Pelantikan Anggota Resmi Proteus (PLATIPUS), yang tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang mikroorganisme tetapi juga membawa berbagai pembelajaran berharga tentang kepemimpinan, manajemen waktu, dan kolaborasi.

    Selama kurang lebih 6 minggu, lebih dari 20 peserta terlibat dalam serangkaian kegiatan yang dirancang dengan cermat. Fokus utama pelatihan meliputi pemahaman mendalam tentang keanekaragaman mikroorganisme, potensinya terhadap bioprospeksi, teknik laboratorium dasar, dan hubungan mikroorganisme dengan lingkungan. Semua kegiatan tersebut bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman ilmiah tetapi juga menginspirasi peserta untuk turut berkontribusi dalam pelestarian ekosistem dan pemanfaatan mikroorganisme demi kesejahteraan umat manusia.

    Salah satu aspek yang patut diperhatikan dari PLATIPUS ini adalah penerapan prinsip-prinsip manajemen waktu yang baik. Dengan durasi pelatihan yang relatif singkat, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang mikroorganisme tetapi juga belajar bagaimana mengatur waktu dengan efektif. Ini merupakan keterampilan berharga yang akan membantu mereka tidak hanya dalam kegiatan akademis tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

    Selain itu, PLATIPUS juga menjadi sarana untuk melatih kemampuan pemecahan masalah. Melalui pemahaman mendalam tentang mikroorganisme, peserta diajak untuk menghadapi tantangan dan menemukan solusi tanpa menimbulkan masalah baru. Keterampilan ini tidak hanya berguna di dunia ilmiah tetapi juga dalam situasi kehidupan sehari-hari.

    Kolaborasi juga menjadi poin kunci yang diambil dari pengalaman ini. Sebagai bagian dari pengurus inti KSM Proteus, saya memiliki kesempatan untuk memimpin divisi Akademi dan Pelatihan. Bertanggung jawab terhadap dua Badan Pengurus Harian dan lima staf, saya belajar betapa pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama. Setiap individu membawa kontribusi uniknya, dan sinergi tim menjadi kunci keberhasilan.

    Pengalaman ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang mikroorganisme tetapi juga membentuk kepemimpinan dan kerjasama tim yang kokoh. Semua peserta PLATIPUS, tanpa terkecuali, kini memiliki pengetahuan yang lebih dalam tentang dunia mikroorganisme dan keterampilan sosial yang tak ternilai. Semoga, semangat untuk menjaga keanekaragaman mikroorganisme dan memanfaatkannya untuk kebaikan bersama terus berkobar di hati mereka.