Author: Riyan Bagas Dwi Prasetyo

  • Memanfaatkan Previllage sebagai Mahasiswa untuk Pengembangan Desa

    Memanfaatkan Previllage sebagai Mahasiswa untuk Pengembangan Desa

    Tumbuh bersama dalam pengabdian. Mahasiswa sebagai pionir, masyarakat sebagai jantung, dan potensi produk pangan lokal sebagai jembatan. Dalam harmoni inilah, desa menjadi tempat wirausaha bersemi.

    Mahasiswa adalah garda terdepan dalam menghidupkan potensi pangan lokal untuk mengubah desa menjadi pusat inovasi dan wirausaha. Melalui pengabdian kepada masyarakat, kita membangun jembatan antara ilmu dan aksi, mewujudkan visi sebuah desa maju yang berkelanjutan.

    Dengan mengabdi pada masyarakat dan mengembangkan potensi produk pangan lokal, kita mengukir jejak menuju desa yang berdaya saing dan penuh wirausaha. Satu langkah kecil untuk kemajuan yang besar.

  • Try new experiences and get out of your comfort zone

    Try new experiences and get out of your comfort zone

    Pasti sudah sering dari temen-temen mendengar, “Ayolah keluar dari zona nyaman”. Ada yang belum tahu juga tentang apasi zona nyamanku. Intinya itu kembali ke temen-temen lagi, menurutku zona nyaman itu dimana kita berada dalam keadaan yang selalu safety, dan tidak terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Pertanyaanku, apakah temen-temen sudah pernah melakukan hal yang itu diluar kemampuan temen-temen dan membuat temen temen ngerasa sedang dalam kekahwatiran. terkadang perlu untuk melakukan hal diluar kemampuan kita untuk tau sejauh mana batas diri kita dan apa yang bisa dikembangkan kedepannya. aku mulai belajar 1 hal setelah melewati berbagai rintangan dan sharing dengan teman baru. yaitu “biarkanlah dirimu terbang bebas agar bisa mencapai bintang”

  • Menuju Kedewasaan Emosional: Menguasai Pikiran dan Respons Diri

    Menuju Kedewasaan Emosional: Menguasai Pikiran dan Respons Diri

    Pikiran kita merupakan medan netral dimana kita bisa ditanamkan berbagai macam pikiran positif dan negatif.Ini bukan sekedar konsep, ini adalah berkah yang diberikan kepada kita. Artinya, kebebasan memilih dan menentukan arah pola pikir. Untuk menghadapi pikiran negatif, Anda perlu mengembangkan pola pikir yang kuat dan tepat. Kita mempunyai kendali penuh atas bagaimana kita bereaksi terhadap setiap situasi yang kita hadapi, dan kita mempunyai kemampuan untuk menemukan kebahagiaan dalam diri kita sendiri dan mengatasi kesedihan.
    Memahami bahwa kebahagiaan atau kesedihan tidak bergantung sepenuhnya pada bagaimana orang lain bertindak, melainkan pada bagaimana kita bereaksi terhadap suatu situasi. Itu sebabnya penting untuk merefleksikan dan mengendalikan reaksi dan emosi Anda ketika menghadapi peristiwa apa pun. Inilah inti dari kematangan emosi, yang tidak hanya didasarkan pada cara Anda bereaksi terhadap situasi yang ada, namun juga pada kemampuan Anda memilih cara bereaksi.
    Kedewasaan seseorang tidak hanya ditentukan oleh usia dan pengalamannya, tetapi juga oleh kemampuannya dalam mengatur diri. Kemampuan mengendalikan reaksi, memfokuskan pikiran pada hal-hal positif, dan bertanggung jawab atas reaksi emosional sendiri merupakan inti dari pengendalian diri. Proses ini melibatkan pemahaman diri yang mendalam, pembentukan pola pikir yang sehat, dan peningkatan kemampuan untuk menghadapi berbagai situasi secara dewasa. Oleh karena itu, mengendalikan pikiran dan respons emosional Anda adalah jalan menuju pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan.