Author: Shofiyyah Mubtadiatul ‘Adalah

  • Berbagi Semangka, Solidaritas Untuk Palestina

    Berbagi Semangka, Solidaritas Untuk Palestina

    Di minggu lalu, aku tiba- tiba terbesit untuk melakukan aksi bagi-bagi semangka di daerah Kayutangan, Malang. Alhasil tanpa pikir panjang, Jum’at kemarin tepat di tanggal 1 Dzulhijjah 1445 H aku bersama adik-adik mentoring melakukan “Jum’at Berbagie” yang diinisiasi oleh @berbagie.bikin.happy. Lalu, mengapa harus semangka?

    Selain memiliki komponen warna yang sama dengan bendera Palestina. Penggunaan simbol semangka ini punya sejarahnya sendiri. Mengutip dari laman Program Studi Ilmu Komunikasi UII, Semangka sudah menjadi simbol perlawanan sejak tahun 1960-an ketika Perang Enam Hari 1967 terjadi dan Israel melarang pengibaran bendera Palestina. Mereka menganggap mengibarkan bendera Palestina di ruang publik adalah tindakan kriminal.

    Dan kalian pasti tahu kan? Akhir-akhir ini berita tentang Palestina semakin hari semakin mengiris hati. Akhirnya, untuk “Jum’at Berbagie” kali ini kami membagikan semangka sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Palestina. Senang sekali di Jum’at sore di waktu yang Insyaallah diijabah oleh Allah bisa berbagi dan mengajak orang sekitar untuk sama-sama mendoakan Palestina. Di akhir, kami selipkan pesan ke mareka, “Pak,Bu, titip doa untuk Palestina, yaa!”

  • First Time Ikut Voice Over Competition, Langsung Jadi Juara Berskala Nasional?

    First Time Ikut Voice Over Competition, Langsung Jadi Juara Berskala Nasional?

    Alhamdulillah, tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur untuk kesekian kalinya. Bagaimana tidak? Aku benar-benar terkejut dengan pengumuman hari ini. Hadza min fadhli rabbi. Ini adalah karunia dari Tuhanku. Semenjak awal aku mengikuti lomba ini memang karena keisengan saja. “Coba aja gak sih Shof? Siapa tahu menang,” ucapku kepada diriku. Sebenarnya, diriku ini belum memiliki pengalaman apa pun di bidang voice over. Aku hanya pernah coba-coba buat konten lewat suaraku. Dan ternyata banyak yang bilang bagus dan berkarakter suaranya. Hanya berbekal pernah buat konten itu, aku memberanikan diri untuk mencoba. “Iseng aja sih ini mah, aku gak berharap banyak,”kata ku kepada diriku lagi. Pasalnya, terkadang kita benar-benar mengharapkan untuk menjadi juara dalam perlombaan. Tapi yang ini berbeda! Tak ada keyakinan untuk masuk 5 besar. Dan anehnya malah masuk? What?

    Kekagetanku tak berhenti sampai situ. Hari ini adalah hari penentuan pemenang. Jujur, aku sangat grogi dan tegang karena ini adalah kompetisi voice over pertamaku, ditambah jurinya adalah Kak Bimoky. Iya, senior professional VO talent itu! This competition was the most unexpected experience in my life!!! Aku termasuk salah satu dari 5 besar lainnya yang baru mencoba ikut VO competition. Dan alhamdulillah Allah izin kan aku buat jadi the 1st winner. Rasanya campur aduk sekali. Terngiang-ngiang feedback yang diberikan langsung oleh Kak Bimo, “Aku suka sekali pembawaanya yang cheerful dan intonasi yang pas, ditambah ada emosi di dalamnya. Walaupun ada beberapa part yang sedikit tegang dan cheerfulnya sempat hilang. Kamu juga keren, bisa menutupi kecadelan R mu dengan intonasi dan artikulasi yang baik. Kamu jadi contoh kalo orang yang cadel juga bisa buat tetep percaya diri berkarya lewat voice over.”

    Dari pengalaman ini aku jadi sadar, ternyata aku punya kemampuan di bidang voice over. Sepertinya, akan menjadi menarik jika terus dilanjutkan. We’ll see it! Aku rasa dari feedback yang diberikan oleh Kak Bimo yang menjadi unik adalah karena aku memiliki kekurangan dan bisa menutupinya dengan baik dan menjadikan itu sebagai hal yang spesial. Jadi, untuk kalian yang merasa malu berkarya lewat voice over karena cadel. Please banget jangan jadikan itu sebagai kekurangan, tapi jadikan itu sebagai keunikan diri kamu ya! Semangat berkarya!!!

    Terakhir, aku bisa di titik ini juga bukan karena aku pribadi, tapi karena dukungan dan doa dari orang tua, keluarga, dan teman-temanku. Terima kasih banyak semua!!