Seseorang selalu berkata kepadaku, bahwa “Jangan pernah berhenti mencoba, coba semua kesempatan yang ada, biar kamu punya cerita dan cerita bukan cuma tentang kemenangan semata.” Kata-kata tersebut selalu menjadi motivasi, menguatkan, dan menyadarkanku bahwa “cerita” bukan cuma tentang kemenangan, tapi juga tentang kegagalan. Kata-kata tersebut berhasil membuatku lebih terbuka dengan berbagai kesempatan, berpikir positive dan tidak lagi berpikir “takut gagal”, tetapi berganti menjadi “takut menyesal”. Salah satunya adalah ketika mendapatkan kesempatan ini. Tidak pernah mengira sebelumnya dalam waktu dekat akan berkesempatan internship di salah satu perusahaan impianku, karena beberapa kali aku mencoba dan selalu dihadapkan pada kegagalan. Tapi kegagalan yang aku dapatkan tidak membuatku mundur dan justru yang ku lakukan adalah belajar dari setiap kegagalan yang dialami, jangan berekspektasi tinggi, dan berserah kepada Allah SWT. Satu hal yang dapat aku simpulkan adalah coba berbagai kesempatan dan jangan pernah berhenti hanya karena asumsi pribadi, karena kita gak tau kesempatan mana yang menjadi rezeki kita.
Category: Achievement
-

Melalui P2MW Ciptakan Aplikasi TrashCare, Lely dan Tim Ciptakan Aplikasi Keren untuk Selamatkan Bumi dengan Gaya🌍💚
Guys, siapa yang tahu kalau jumlah sampah di Indonesia nambah terus? Bahkan, menurut Kahfi (2017), kita bisa ngehasilin sekitar 200.000 ton sampah tiap harinya! 😱 Tahun 2020 aja, kita udah bikin 33.133.277,69 ton sampah (Central Bureau of Statistics, 2021). Nah, cuma sekitar 45,81% aja yang berhasil kita tangani. Hadeuh, butuh solusi nih!
Eh, tapi tenang! Ada inovasi aplikasi keren nih dari penulis. Namanya TrashCare, aplikasi canggih yang bisa jadi solusi buat kita semua dalam mengelola sampah dengan baik. Jadi, sampah-sampah yang kita punya bisa diubah jadi barang yang bermanfaat dan bernilai tinggi, guys!
Dalam TrashCare, kita bisa memilah sampah kita jadi dua kategori yaitu organik dan anorganik. Sampah plastik dan botol bisa dijadiin kerajinan tangan, lho! Sedangkan sisa makanan dan kulit buah bisa diolah jadi pupuk. Nah, dari sini, pengrajin sampah bisa jual hasil karyanya dan dapet tambahan uang!
Aplikasi ini nggak main-main, guys! Ada 7 fitur keren yang bikin kita makin semangat buang sampah dengan bijak:
1. TaCycle : Pemilahan sampah yang canggih.
2. TaCoins : Dapet koin dari hasil jualan sampah.
3. TaBank : Simpan koin kita dengan aman.
4. TaCommerce : Jual beli produk dari sampah.
5. TaDetect : Deteksi jenis sampah biar lebih mudah.
6. TaCampaign : Ikut kampanye peduli sampah.
7. TaNews : Update berita seputar lingkungan dan sampah.Jadi, yuk jadi bagian dari TrashCare! Kita bisa selamatkan bumi dengan gaya, dapetin tambahan uang, dan tetap kekinian. Keren, kan? 🌈📱 #TrashCare #SelamatkanBumi #SampahJadiUang
-
Kuliah Kerja Nyata : Jendela Mahasiswa Melihat Kondisi Nyata Masyarakat Indonesia
Kuliah kerja nyata, merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan mahasiswa. Terlebih lagi semenjak rilisnya film horor dengan judul “ KKN di Desa Penari” yang menjadi perbincangan banyak orang itu, kegiatan KKN bukanlah menjadi kegiatan asing lagi.
Sama hal nya seperti diriku yang saat ini menjalani KKN bersama 19 kawanku dari berbagai fakultas sebagai syarat kelulusan semester ini. Kami tergabung dakam topik kkn “ Peningkatan Nilai Tamah Produk Lokal Melalui Pemberdayaan Wanita Wirausaha di Kawasan Jatigede “. Lokasi KKn ku berada di desa Mekarasih Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang. Berlokasi persis di dekat Waduk Jatigede. Warga Desa Mekarasih ini merupakan orang terkena dampak ( OTD) dari pembagunan Waduk Jatigede.
Di kegiatan KKN ini, aku mengambil peran sebagai divisi ekonomi kreatif. Sebelum terjun ke masyarakat dan mengimplementasikan program kerja, penting bagi setiap divisi melakukan observasi dan perencanaan program. Setiap anggota kelompok menyumbangkan buah pikir mereka untuk kemajuan desa, termasuk pula aku. Sebagai mahasiswa bisnis yang beririsan dengan ekonomi kreatif, selama kehidupan perkuliahan rasanya lekat dengan teori-teori pengembangan bisnis, strategi pengembangan UMKM, dan mempelajari penyebab stagnansi sebuah usaha. Rasanya kepala penuh dengan teori saja tanpa pernah tau implementasinya. Ku usulkan program kerja yang menurutku sudah sangat ideal dengan apa yang aku pelajari di dalam kelas lalu teman temanku menyetujuinya. Akhirnya sepakat, bahwa kami membagi 4 jenis program kerja
- Pembuatan nomor izin berusaha untuk UMKM yang belum memiliki izin usaha apapun
- Pembuatan label usaha bagi pelaku UMKM yang sudah memiliki izin usaha ( PIRT, NIB dan halal )
- Pembuatan dan pendampingan e-commerce bagi pelaku UMKM dengan skala menengah
- Mempromosikan seluruh produk UMKM ke daerah wisata setempat
Aku merasa percaya diri dengan proker yang kami rumuskan karena semua telah disusun dengan matang, terstruktur dan terukur. Terlebih lagi, program kerja tersebut didasari oleh landasan keilmuan yang ada. Setelah mantap merumuskan program kerja yang kami lakukan selanjutnya adalah sosialisasi dan assesment tahap 1 ke masyarakat sekitar. Di sini lah aku tersadar, bahwa kenyataan di lapangan tak semudah dan sesederhana apa yang ada dibayanganku di dalam kelas.
Aku mengunjungi salah satu lokasi produksi keripik peyek di wilayah desa, setelah melalui wawancara dan assesment diketahui bahwa produk tersebut sudah memiliki izin NIB, PIRT dan juga Halal. Sertifikasi halal didapatkan sebab produksi tersebut merupakan UMKM binaan Universitas Padjadaran. Pemasaran produk keripik peyek juga sampai ke pusat wisata, mengikuti bazzar yang diadakan kecamatan dan kerap kali mendapat pesanan dari pihak desa. Label produk juga telah sesuai standar yang baik. Jika disesuaikan dengan program kerja kami, program yang paling tepat untuk ibu pemilik peyek tersebut adalah pembuatan dan pendampingan e-commerce. Ketika ditawari program tersebut, ibu pemilik usaha peyek menolak dengan beberapa alasan yang intinya adalah Ibu tersebut belum punya keinginan untuk memasarkan produknya ke e-commerce.
Kemudian tempat kedua, aku mengunjungi petani bakau yang menjual tembakaunya hanya kepada pengepul tanpa diolah karena keterbatasan modal. Tembakau yang mampu menjadi komoditas mahal harus dijual dengan dibawah harga rata-rata karena keterbatasan modal dan pengetahuan.
Kini aku sadar, banyak sekali gap yang ada di masyarakat dengan bidang keilmuan yang ada. Kini aku merasa, Indonesia tidak kekurangan orang cerdas. Namun kekurangan orang yang mau terjun ke lapangan dengan penuh keikhlasan untuk memajukan Indonesia.
Dari pengalaman tersebut aku sadar, bahwa selama ini mataku terlalu sempit melihat situasi. Nyatanya, masyarakat yang jauh dari perkotaan lebih membutuhkan perhatian dan metode khusus untuk mengembangkan wilayahnya.
-

Suka Duka Sampai Jadi Top 10 Most Active Paranovo di Novo Club Part 3 (Final)
Sharing Aktivitas Group Project Paranovo Part 3
Kalau di dua postingan sebelumnya yang aku ceritakan mengenai masalah-masalah dan kesalahanku. Di postingan ini aku akan menceritakan mengenai hasil yang aku peroleh selama mengerjakan projek Paragon Book Club (PBC).
Bisa dibilang hasil ini tidak aku bayangkan sebelumnya dan mungkin tidak melupakan kerjakerasku disamping kesalahan yang sudah aku perbuat.
Di hari pengumuman best group project dan best most active paranovo tiba-tiba banyak chat masuk ke WA ku. Sebetulnya aku gak tahu kenapa. Aku juga nonton siarannya tapi terlambat karena sambil bantu orang tua di rumah. Nah, pas lihat chatnya ternyata isinya ucapan selamat semua dan aku langsung aku percepat siarannya di Youtube. Yes, ternyata PBC Region Surabaya jadi best group di kategori PBC wah senang dong. Lanjut lagi, eh ternyata gak disangka bisa dapat title top 10 paranovo.
Sebetulnya aku agak kurang rela dapat penghargaan Top 10 Paranovo mengingat kesalahan yang sudah aku ceritakan di postingan sebelumnya. Tapi aku rasa hal baik ini juga pelajaran.
“Aku perlu menghargai kerja keras yang sudah aku lakukan sebanyak kesalahan yang sudah aku lakukan”. Itu yang ada dipikiranku dan akhirnya aku rela menerima title ini. Dari refleksi ini aku kembali teringat hal-hal baik yang sudah aku lakukan selama group project, aku ingin kalian juga tahu dan bisa menerapkannya.
● Aktif Mengeluarkan Pendapat
Terlepas apapun posisi kita, entah itu sebagai peserta atau panitia. Pendapatmu disertai landasan yang objektif akan sangat dihargai untuk didengarkan.●Memberikan Lebih Dari yang Diminta.
Mungkin ini terlihat seperti sekadar menjadi orang yang aktif saja. Tidak.. kamu harus jadi orang yang peka dengan kebutuhan orang lain dan menawarkan bantuan jika kamu memiliki kapasitas dan waktu untuk menyelesaikan problem yang mereka miliki.●Transfer Ilmu sehingga Kamu dan Orang Lain juga Merasakan Manfaatnya.
Pelaksanaan proyek PBC-ku lebih cepat dari group project PBC region lainnya. Dari pengalaman tersebut aku bisa sharing insight-insight yang aku dapatkan selama acara, memberi tips dan memberitahu do’s and don’ts yang perlu mereka perhatikan. Dari situ kadang aku juga dapat inspirasi dari pengalaman yang mereka ceritakan. Sehingga sama-sama membantu dan kedepannya bisa menjadi mitra.Mungkin sekian dulu sharingku, aku harap bisa bermanfaat. Feel free kalau ada yang ingin kalian tanyakan terkait sharingku kali ini yaitu tentang project Paragon Book Club sebagai Paranovo.
Terimakasih sudah membaca sampai sini semoga bisa menginspirasi kalian semua.
“Ingat kesuksesan yang besar datang juga dari usaha yang besar” 😊❤️🔥❤️🔥❤️🔥💪
📍NB: Ini foto-foto waktu pengumuman best title yang aku dapatkan dari kegiatan Paranovo.
-

Suka Duka Sampai Jadi Top 10 Most Active Paranovo di Novo Club Part 2
Sharing Aktivitas Group Project Paranovo Part 2
Kalau di postingan sebelumnya aku sudah menceritakan mengenai proses menuju hari H. Sekarang di postingan ini aku akan lebih fokus pada pembahasan pelaksanaan projek dan evaluasi dari projek yang aku kerjakan.
Kebetulan karena anggota Paragon Book Club(PBC) di regionku besar. Aku diberi amanah untuk melaksanakan projek PBC sebanyak 2 kali yaitu di tanggal 12-7-2023 (PBC pertama) dan 9 Agustus 2023 (PBC kedua).
Untuk proyek PBC pertama kesulitan dirasakan karena aku dan teman-teman paranovo masih belum punya gambaran yang jelas dan standar untuk event ini disamping waktu pelaksanaan kegiatan yang dimajukan. Lalu di proyek PBC kedua, kesulitan yang aku temui adalah masalah kekurangan anggota untuk pelaksanaan event. Hal ini memaksa aku untuk mengubah event ini menjadi daring dan bekerjasama dengan group project dari region Jakarta untuk menyisiati masalah kekurangan anggota.
Pada hari H untuk PBC 1 berjalan lancar dan aku sebenarnya tidak menyangka projek tersebut bisa berjalan dengan sukses. Jika ada yang perlu di evaluasi dalam PBC 1 itu adalah masalah pengaturan waktu.
Di hari H pelaksanaan acaranya mundur karena perlu menunggu semua peserta yang mendaftar hadir kebetulan juga baru pulang kerja jadi wajar. Evaluasi untuk diriku adalah aku sempat salah mengatur hitung mundur waktu dan aku mengambil keputusan sendiri untuk mengurangi 1 menit dari tiap pembicara untuk menyisiati waktu yang molor dari yang direncanakan.
Dari kejadian tersebut aku belajar untuk lebih berhati-hati dan harus lebih tenang ketika menghadapi sesuatu yang menguras mental dan pikiran. Ada baiknya berkomunikasi dengan partner yang kita ajak kolaborasi juga. Soal masalah pemotongan waktu, HR nya mengutarakan tidak masalah kalau waktunya molor jangan dipotong waktu bicaranya karena memang mulai tadi memang sudah telat.
Untuk proyek PBC 2 berjalan dengan sukses juga walaupun aku rasa ada sisi yang masih belum interaktif dalam pelaksanaan acara. Walaupun acara ini sukses dilakukan, aku melakukan kesalahan fatal yang patut dievaluasi. Kondisinya karena kekurangan panitia, akupun merangkap sebagai pemateri acara pada PBC 2 ini namun aku tidak hadir di awal acara dan baru masuk di paruh akhir acara. Padahal aku bertugas hari itu.
Aku beruntung pada saat itu ada yang menggantikan sesiku dan sebagai gantinya aku berusaha aktif sebagai peserta dalam acara tersebut. Hal ini jelas buat aku trauma dan down karena aku sudah melakukan kesalahan besar, tapi aku mengakui tidak ada permintaan maaf yang lebih baik selain bangkit kembali dan memberikan hal lebih baik untuk memperbaiki kesalahan itu. Dari PBC 2 aku belajar semangat pentingnya bangkit kembali dan please jangan lupa pasang note di kalender. Cukup aku aja kalian jangan.
Kesannya ini akhir yang tragis kan? Tapi sharingku belum selesai loh… Lanjut part 3 tentang hasil yang aku dapatkan dari projek ini.
-

Suka Duka Sampai Jadi Top 10 Most Active Paranovo di Novo Club Part 1
Sharing Aktivitas Group Project Paranovo Part 1
Berawal dari ikut Novo Club akhirnya bisa dapat kesempatan untuk ikut buat group project yang difasilitasi Paragon Corp. Aku pun memilih bergabung dengan project Paragon Book Club (PBC) dimana klub ini adalah wadah untuk berbagi pengetahuan yang kita dapat dari suatu buku yang diangkat dengan cara yang fun dan interaktif.
Dalam kesempatan ini aku memilih untuk menjadi PIC yang akan bertanggungjawab akan kelancaran projek dan berkolaborasi dengan kakak-kakak Paragonian (sebutan untuk karwayan Paragon).
Jujur aja waktu pegang mandat ini rasanya challenging banget. Harus bisa bisa manage waktu dengan baik, koordinasi teman-teman paranovo, aktif berkomunikasi dengan HR DC Surabaya sebagai partner kolaborasi acara, fleksibel dalam mengeksekusi rencana dan banyak hal lainnya.
Dalam pelaksanaan projek, aku bertemu dengan banyak orang baru. Menjalin relasi, memberi masukan kalau ada yang belum mereka mengerti dan bermitra bersama untuk menyelesaikan proyek PBC.
Intinya menantang tapi tidak mustahil untuk diselesaikan.
Kelanjutan cerita mengenai bagaimana pelaksanaanya pada Hari H dan hasil apa saja yang aku peroleh akan aku lanjutkan di postingan selanjutnya.
So stay tune. Ngomong-ngomong kalian ada pengalaman yang sama waktu aktif berorganisasi? Aku mau dengar nih pengalaman kalian seperti apa. Bisa tulis pengalaman kalian di kolom komentar ya… biar kita sama-sama belajar😄💪❤️🔥
-

TIPS LOLOS PENDANAAN PKM DI 2 TIM!!!
Hai! Pejuang PIMNAS, bukan? PKM pride? Kalo bukan, kamu ga diajak, hush. Engga deh, bercandyahh. Jadi, kenalin aku Helen, mahasiswa farmasi di USU (tau kan? PTN ternama di Medan itu). Nah, aku mau sharing nih perjalanan aku sampai bisa dapat koleksi 2 sertifikat PKM di tahun 2023. Wait, PKM tuh apa? Bagi yang gatau, PKM adalah Program Kreativitas Mahasiswa. Ajang lomba bergengsi di kalangan mahasiswa yang jika lolos proposal nya akan diberi dana sesuai kebutuhan untuk melanjutkan penelitian/hasil.
Singkat cerita, awal aku kenal sama PKM tuh di tahun 2022, waktu semester 2. Kebetulan diajak kating satu ukm. Pas itu gatau apa-apa. Tapi, mulai kenal “oh gini prosesnya ternyata”. Pengumuman internal keluar kan. Eh taunya ga lolos. Yauda namanya first time. Lanjut ke semester 4, disini uda punya lumayan teman di luar kampus. Banyak yang bisa diajak dan ada yang ajak aku. Terakhir, ambil 4 proposal total dengan aku sebagai anggota di dalam nya. Namun, sayangnya, yang lolos pendanaan cuma satu. Tapi, seneng banget ga sih bisa lolos tahap pendanaan? Sebuah apresiasi setelah rumit dan ribetnya mengurus proposal dan berkas. Lalu, di semester 5 nih ceritanya. Ada kenalan yang ajak jadi anggota ganti di satu tim karena mereka kekurangan orang. Tanpa pikir panjang langsung ku gas aja kesempatan ini kan? So that’s it. Jadinya aku pegang 2 tim yang on-going berjalan.
Oke, balik ke topik utama. Apa tips yang bisa ku sharing dalam experiences ku join 2 tim tahun lalu? Ada 7 !
- Konsisten cari info! Jangan males dan mager cari info. Baik itu di instagram maupun di grup kelas, karena pengumuman selalu akan update dan berubah, serta mendadak. Jadi harus prepare dan tau kapan tanggal mainnya.
- Bangun koneksi di luar fakultas! Prinsip PKM ini adalah kolaborasi antar fakultas. Karena itu, peluang tim yang berkolaborasi dari berbagai jurusan lebih diterima untuk lolos. Bangun koneksi mu dengan mengikuti ukm universitas.
- Harus siap belajar dan ready! Maksudnya adalah kita harus tetap maju, tidak bisa stuck terus-menerus di tempat. Karena PKM artinya harus berprogres. Harus dapat kemajuan atau hasil, siap presentasi, siap jawab pertanyaan juri pas PKP2, dan siap laporan.
- Siap menyisihkan waktu! Jika kamu bukan anak ukm, maka siapkan mental untuk rapat dengan tim dan dosen, mengurus berkas dan melakukan penelitian/tahapan yang menguras tenaga, mental dan waktu. Apalagi jika kamu tidak mendapat rekognisi, maka siapkan hati untuk bekerja lebih keras.
- Komitmen tinggi! “Kak, saya tidak tahan, Maui mengundurkan diri saja” “Kayanya aku ga bisa deh, ada banyak kegiatan juga sibuk” “Mau prioritasin hal lain”. Banyak yang mundur, padahal kita tau setiap orang memiliki prioritas dan kesibukan masing-masing.
- Bertanggung jawab dan bekerja sama. Baik sebagai anggota dan ketua, setiap pembagian tugas harus didistribusikan dan dikerjakan sesuai deadline. Jika tidak bekerja sama, maka keharmonisan tim tidak akan bertahan lama.
- Satu tujuan! Berkembang & Tumbuh! Dengan mindset seperti itu kamu akan mendapatkan lebih banyak pelajaran lebih dari yang kamu ekspetasi. Contohnya, skill public speaking, skill networking, skill administration, dan lain-lain nya.
Tidak ada yang percuma, semuanya worth-it. Intinya kamu sanggup apa engga.
(more…) -

Jalan-jalan ke Labuan Bajo secara gratis + Indonesia Roadshow emang bisa?
Apakah bisa kita bisa menuju ke Labuan Bajo secara gratis tanpa keluar biaya sedikitpun dan bisa memenuhi challenge Indonesia Roadshow dari Instarter ditambah juga menjadi speaker tingkat nasional serta menyumbang prestasi bagi kampus kita? Jika ditanya jawabannya bisa asalakan kita mau berusaha dan optimis dalam mendapatkan hal itu serta tak lupa juga senantiasa berdo’a kepada Allah SWT. Hallo Para star disini saya ingin sedikit berbagi cerita terkait pengalaman saya dalam ke Labuan bajo secara gratis, hal itu diawali dengan munculnya sebuah tantangan dari Instarter yang diumumkan pada bulan agustus pasca bootcamp offline. Instarter memberikan sebuah challenge agar awardee nya mampu menjadi speaker di Tingkat nasional dengan berpindah provinsi. Pada awal nya saya berpikir apakah itu mungkin? Kemudian saya mempunyai ide bersama dengan dua rekan tim saya yang biasa mengikuti lomba, untuk mengikuti lomba yang diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Kita bertiga bersepakat untuk mendaftar mengikuti seleksi di tahap awal terlebih dahulu dengan membuat paper selama 3 hari kemudian kita submit di last day dengan segala keterburu buruan semuanya hehehe.
Tibalah pengumuman final untuk mengikuti grand final secara offline, Alhamdulillah tim kami lolos melaju ke babak final. Selanjutnya kami berusaha berpikir bagaimana ini pendanaan kami untuk bisa berangkat ke Labuan Bajo, kemudian kami mengajukan ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember untuk meminta pendanaan. Alhamdulillah fakultas dan dekanat full support ketika mendukung mahasiswa nya dalam berproses dan berkembang sehingga kami bertiga di danai fully funded secara keseluruhan. Tibalah hari keberangkatan, kami bertiga berangkat diawali menggunakan Kereta Ranggajati menuju stasiun Surabaya gubeng kemudian kami menuju Bandara Juanda untuk melanjutkan penerbangan menggunakan maskapai Super Air Jet. Saat di udara kami menikmati betapa indahnya laut Labuan Bajo, sangat berbeda dengan laut-laut lain begitu indahnya pesona Indonesiaku. Tibalah kami di Labuan Bajo, kami langsung menuju Hotel dan bersantai sejenak di pinggir Pantai untuk menikmati indahnya malam di Labuan Bajo.
Keesokannya tibalah kita kompetisi dengan membawakan ide pengolahan limbah Jerami kami alhamdulillah dapat mendapatkan peringkat silver medal dengan beberapa peserta yang lainnya. Selain sebagai ajang perlombaan kami juga menjadikan kesempatan ini dalam memperluas relasi. Keesokannya tibalah saat kami mengikuti field trip untuk berkunjung ke pulau padar dan pulau Komodo sebagai ikon dari labuan bajo, meskipun hal itu sangat mendekati dengan penerbangan kami pulang menuju Surabaya tepat pukul 2 kami tiba di Pelabuan Labuan Bajo yang kemudian kami bergegas menuju Bandara untuk megejar penerbangan ke Surabaya pada pukul 4. Itulah cerita ku dalam Indonesia roadshow ke Labuan Bajo secara gratis tanpa keluar biaya sedikitpun. Semoga menginspirasi, salam prestasi. -

First Time Nyobain Kompetisi Internasional, Gimana Rasanya?
Hallo guys, kali ini aku bakalan cerita pengalamanku lomba di Malaysia. Sebelum itu kita harus tau dulu, kalau kesuksesan itu ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.
Kebetulan waktu itu lagi liburan kuliah, aku dan tim ku lagi on going buat ngerjain project teknologi gitu. Alhamdulillahnya, dosenku ada yang nawarin buat ikut lomba product innovation di Malaysia. Daftarlah kita, iseng-iseng doang hehe. Eh, Alhamdulillah lolos samapai final. Dimana finalnya itu diwajibin buat hadir ke University of Malaysia, Kuala Lumpur.
Segala kebutuhan pun kita persiapin dari bikin passport hingga money change. Kita sempet kebingungan buat cari dana ke Malaysia, namun pada akhirnya kita dibantu tiket pesawat oleh fakultas meskipun dengan regulasi yang cukup sulit. Buat pembelajaran kita semua guys, kita harus cari tau regulasi pendanaan dari kampus itu seperti apa, sponsorship, dll.
Berhubung produk kita tuh segede gaban, alhasil kita juga pesen bagasi tambahan dan ironisnya harganya hampir sama kaya tiket. Miris banget kan yaa, tapi gapapa kita tetep loss. Ketika exhibition, kemampuan bahasa inggris kita sangat diuji, jurinya use English language. So, kita mau ngga mau harus faham. Tapi ada Sebagian yang lain masih menggunakan Bahasa melayu.
Alhamdulillah, usaha tidak menghianati hasil, akhirnya tim kita dapet Medali Perak dan Best Poster untuk Kategori Produk Inovatif.
Yuks gais, kita cobain kompetisi internasional karena vibesnya emang beda banget, insgfull pokoknya. Semangatt
-

Jatuh Bangun Menggapai Prestasi Versi Fina
Jatuh Bangun Menggapai Prestasi Versi Fina
Berawal melihat postingan kakak tingkat yang bergelimang prestasi, menang juara sana sini. Akupun merenung, kapan ya aku bisa seperti beliau ini. Aku teringat pepatah tidak ada yang tidak mungkin, selagi Allah berkehendak maka kun fayakun insyaallah terjadi. Aku saat itu masih Maba, mulailah trial and error ikut lomba yang aku minati yakni karya tulis ilmiah. Di semester awal hingga semester 2, berkali-kali aku gagal jika dihitung mungkin sudah bepuluh kali jatuh. Pencapain tertinggi mungkin hanya lolos finalis saja tidak sampai juara.
Disemester tiga, Allah memberikan kesempatan saya lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skim Kewirausahaan. Disinilah saya mulai banyak belajar lebih jauh terkait karya tulis, teknis pesentasi, leadership hingga membangun kepercayaan diri. Pada saat itu, kami diberikan kesempatan untuk lolos PIMNAS di UMM Malang, Alhamdulillah. Namun, tidak membuahkan hasil medali untuk kampus kami. Disisi lain, saya menerima pressure akibat sering dispen karena persiapan PIMNAS, akhirnya beberapa mata kuliah tertinggal. Dan pada akhirnya IP pada semeseter itu turun. Posisi saya saat itu sangat down, mental saya tidak baik-baik saja. Setiap hari menangis, mengapa usahaku selama ini tidak pernah membuahkan hasil. Sempat terbesit dipikiranku untuk berhenti mencoba kompetisi, perlombaan hingga organisasi dan ingin kuliah saja.
Hari berganti hari, aku coba untuk menenagkan diri menumbuhkan kembali growth mindesetku. Memanfaatkan relasi dan sering berkomunikasi dengan dengan mentor. Saya menemukan titik terang, bahwa segala sesuatu yang ingin dicapai indah maka tidak bisa didapatkan dengan percuma. Anggap saja kegagagalan kemarin bentuk menghabiskan jatah kegagalan di masa mudaku. Akhirnya saya mencoba lagi, dengan menerapkan ilmu yang diperoleh selama pembinaan. Alhamdulillah lomba LKTI di Universitas Negeri Semarang adalah lomba offline pertama yang mendapatkan juara dan akan menjadi sejarah perjalanan prestasi Fina. Setelah itu, saya melakukan refleksi diri dan kembali semangat untuk aktif mengikuti perlombaan hingga akhirnya di semester 5 ini saya dapat menorehkan lebih dari 20 prestasi. Sungguh ini semua adalah skenario Allah yang sangat laur biasa. MasyaAllah Tabarakallah…
Pelajaran yang bisa ambil, jangan kita berputus asa teruslah berusaha menggapai mimpi kita. Insyaallah Allah akan memberikan jalan dan hasil yang diluar ekspektasi kita
