Category: Bisnis

  • Kapan Waktu Terbaik Memulai Investasi?

    Kapan Waktu Terbaik Memulai Investasi?

    Investasi, sebuah kata yang sering kita dengar namun mungkin terasa menakutkan bagi sebagian orang. Aku pun dulu begitu. Pikiran tentang risiko, kerugian, dan ketidakpastian membuatku ragu untuk memulai. Namun, setelah melalui perjalanan panjang, aku menemukan jawabannya: waktu terbaik memulai investasi adalah sekarang.

    Pengalaman Pribadi: Awal yang Ragu-ragu.
    Aku ingat pertama kali tertarik dengan investasi saat masih kuliah. Dosen ekonomi sering membahas tentang pentingnya mengelola keuangan dan berinvestasi. Namun, meski sudah sering mendengar teori, aku tetap merasa takut untuk memulai. Pikiran seperti, “Bagaimana jika aku kehilangan uangku?” dan “Aku tidak tahu apa-apa tentang pasar saham!” selalu menghantui.

    Sebagai mahasiswa, aku menyadari bahwa hanya mengandalkan uang bulanan saja tidak cukup untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Akhirnya, aku memberanikan diri untuk belajar lebih banyak tentang investasi. Aku mulai membaca buku, mengikuti seminar, dan mendengarkan podcast tentang investasi. Dari sinilah aku mulai memahami bahwa investasi bukan hanya tentang mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, tapi lebih kepada bagaimana mengelola risiko dan membangun kekayaan secara bertahap.

    Memulai dari Langkah Kecil yang Sederhana?
    Keputusan pertama yang aku buat adalah memulai dengan jumlah kecil. Aku membuka rekening di platform investasi online dan mulai berinvestasi dengan nominal yang terjangkau. Ternyata, langkah kecil ini sangat membantu. Selain mengurangi rasa takut kehilangan banyak uang, aku juga belajar banyak dari pengalaman langsung di pasar.

    Dengan jumlah kecil tersebut, aku mencoba berbagai jenis investasi, seperti saham, reksa dana, dan obligasi. Setiap investasi memberikan pelajaran berharga. Aku belajar tentang diversifikasi, pentingnya menjaga emosi saat pasar bergejolak, dan yang terpenting, pentingnya kesabaran.

    Kenapa Sekarang Adalah Waktu Terbaik?
    Waktu Adalah Teman Terbaik dalam Investasi. Salah satu pelajaran terpenting yang aku pelajari adalah konsep bunga majemuk. Semakin lama uangmu diinvestasikan, semakin besar potensi pertumbuhannya. Bahkan jika kamu mulai dengan jumlah kecil, seiring waktu investasi tersebut dapat berkembang menjadi jumlah yang signifikan. Nilai uang kita terus menurun karena inflasi. Dengan berinvestasi, kita bisa melindungi nilai uang kita dan bahkan menambahnya. Tidak ada cara belajar yang lebih baik selain dengan terjun langsung. Semakin cepat kamu memulai, semakin banyak waktu kamu untuk belajar dari kesalahan dan memperbaiki strategi. Sekarang ini, banyak sekali platform investasi yang mudah diakses. Kamu bisa memulai investasi hanya dengan modal kecil dan mendapatkan edukasi gratis dari berbagai sumber.

    Tips Memulai Investasi:
    -Pelajari Dasarnya: Sebelum terjun, pastikan kamu memahami dasar-dasar investasi. Ada banyak sumber belajar gratis di internet yang bisa kamu manfaatkan.
    -Mulai dengan Dana Kecil: Jangan terburu-buru menginvestasikan semua uangmu. Mulai dengan jumlah kecil untuk mengurangi risiko dan belajar dari pengalaman.
    -Diversifikasi: Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Cobalah berbagai jenis investasi untuk mengurangi risiko.
    -Bersabar: Investasi bukan jalan pintas untuk cepat kaya. Butuh waktu dan kesabaran untuk melihat hasilnya.

    Jadi, kapan waktu terbaik memulai investasi? Jawabannya adalah sekarang. Jangan biarkan rasa takut dan keraguan menghalangimu. Mulailah dengan langkah kecil, terus belajar, dan biarkan waktu bekerja untukmu. Pengalaman pribadiku mengajarkan bahwa keputusan untuk memulai investasi adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah aku buat. Dan aku yakin, kamu juga bisa merasakan hal yang sama. Mulai investasi sekarang dan lihat bagaimana masa depan akan membawa kita!

  • How Big Company Earn Money Without Having Their Own Businesses

    How Big Company Earn Money Without Having Their Own Businesses

    Siapa yang tak kenal dengan Netflix, Gojek, dan Shopee?
    Apa yang mereka jual kepada pelanggan? Jasa? Produk?
    Tidak, mereka tidak menjual kedua hal tersebut. Sebagian besar perusahaan sudah menyadari bahwa inovasi pada kedua hal tersebut tidaklah berlangsung lama. Butuh sesuatu yang lebih powerful dan mengikat konsumen yang menggunakan platform mereka. Mereka tidak berinovasi pada kualitas produk, kecepatan proses, dan kemudahan platform pada awalnya. Hal seperti ini dilakukan ketika usaha yang mereka jalani sudah mantap memiliki posisi di market dan merupakan suatu aksi perbaikan yang sudah dijadwalkan, disebut dengan ‘incremental innovation’.
    Jauh di belakang, yang menjadi pondasi mereka memasuki market dan yang menjadi daya tarik bagi stakeholder, investor, dan penggunanya adalah model bisnis yang mereka tawarkan. Oleh karena itu, business model innovation semakin gencar pula dipelajari dalam perkembangan ilmu manajemen bisnis.
    Model bisnis dasarnya terdiri atas 4V faktor, yakni
    1. Value Proposition
    Ini merujuk pada proses dan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk atau layanan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh pelanggan. Penciptaan nilai melibatkan inovasi, produksi, dan penyediaan fitur atau manfaat yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Tujuan utamanya adalah menciptakan sesuatu yang bernilai bagi pelanggan yang pada gilirannya dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
    2. Value Creation
    Proposisi nilai adalah pernyataan yang menjelaskan mengapa pelanggan harus memilih produk atau layanan perusahaan dibandingkan dengan kompetitor. Ini mencakup manfaat unik dan keunggulan kompetitif yang ditawarkan, serta bagaimana produk atau layanan tersebut memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah pelanggan. Proposisi nilai berfungsi sebagai dasar untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
    3. Value Network
    Penangkapan nilai adalah proses dimana perusahaan memperoleh keuntungan atau manfaat dari nilai yang telah diciptakan. Ini melibatkan strategi untuk memastikan bahwa perusahaan mendapatkan pendapatan, laba, atau manfaat lain yang sebanding dengan nilai yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini mencakup model bisnis, harga, dan mekanisme pendapatan yang dirancang untuk menangkap sebagian dari nilai yang diciptakan.
    4. Value Capture
    Jaringan nilai adalah sistem hubungan dan interaksi antara berbagai pihak yang terlibat dalam penciptaan, pengiriman, dan penangkapan nilai, termasuk pemasok, mitra, distribusi, dan pelanggan. Jaringan ini memungkinkan kolaborasi dan sinergi antara berbagai entitas untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menghasilkan dan menyampaikan nilai. Semakin baik jaringan nilai, semakin efektif perusahaan dalam menciptakan dan menangkap nilai.
    Seiring berkembangnya zaman, framework yang digunakan dalam model bisnis bertambah dan yang paling dikenal saat ini adalah business model canvas.
    Untuk memahami lebih jelas mengenai keterkaitan dan praktik inovasi model bisnis ini pada perusahaan, berikut beberapa studi kasus yang telah saya rangkum sedemikian rupa,
    – Google, awalnya google merupakan bagian dari yahoo yang kemudian memisahkan diri karena keuntungan yang didapatnya meningkat pesat. Hal yang dilakukan oleh Google, yang membedakannya dengan model bisnis search engine lainnya adalah penambahan google adsense, cost per click untuk setiap pencarian, service based apps, dan AI optimisation (gemini).
    – Netflix,
    Peningkatan Pelanggan: Peralihan ke streaming dan produksi konten asli secara signifikan meningkatkan basis pelanggan Netflix, baik domestik maupun internasional.
    Dominasi Pasar: Netflix berhasil menjadi pemimpin dalam industri streaming, menggeser model bisnis tradisional penyewaan DVD dan bersaing secara langsung dengan layanan TV kabel dan platform streaming lainnya.
    Keuangan yang Kuat: Dengan model langganan berulang dan konten yang menarik, Netflix berhasil membangun sumber pendapatan yang kuat dan stabil, memungkinkan investasi lebih lanjut dalam teknologi dan konten.
    Di bawah ini saya cantumkan juga materi terkait business model innovation yang saya dan teman teman saya buat pada sektor bisnis ikan hias dengan memanfaatkan AI sebagai tools dalam pengolahan data.

  • IDRS bersama SMAN 1 Serang

    IDRS bersama SMAN 1 Serang

    IDRS Challenge merupakan tantangan untuk awardee berkontribusi dan berkolaborasi dengan masyarakat di sekitarnya, melalui IDRS Instarter dikenal dan kami para Awardee menampakkan diri sebagai salah satu star. Tugas dari bintang dalam tatanan rasi bintang adalah untuk memandu pra Pelaut dikala mereka di tengah laut. Kami awardee bersama SMAN 1 Serang saling berbagi cerita dan pengalaman mereka, serta pandangan mereka mengenai dunia ini, dan kami para star berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memandu mereka untuk mencapai impian mereka, mencoba meyakinkan bahwa mereka bisa merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami. Inilah kami Instarter, Start to be Star. Terima kasih

  • Stea-VITA Teh Buah Kering dengan Pemanis Alami

    Stea-VITA Teh Buah Kering dengan Pemanis Alami

    Di era modern, masyarakat semakin sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan. Ditengah kemajuan teknologi ini tentunya akan banyak makanan tidak sehat. Penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, obesitas sedang marak terjadi di masyarakat, ini tentunya akan berpengaruh pada kondisi kesehatan dan juga gizi masyarakat. Hal ini menjadi pendorong untuk mencari alternatif yang lebih sehat dalam kebiasaan sehari-hari, termasuk dalam memilih makanan dan minuman.

    Teh merupakan minuman tradisional yang kaya akan manfaat, menjadi pilihan populer bagi banyak orang. Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh dengan gula, baik disajikan secara hangat ataupun dingin. Di sisi lain, konsumsi teh dengan gula tambahan dapat menimbulkan berbagai efek negatif. Konsumsi harian makanan dan minuman manis serta konsumsi gula harian yang berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk meningkatkan risiko obesitas dan penyakit diabetes melitus.

    Stevia (Stevia rebaudiana), merupakan tanaman herbal dengan daun yang mengandung senyawa steviosida, menawarkan solusi alami sebagai pemanis. Stevia (Stevia rebaudiana) memiliki tingkat kemanisan 200-300 kali lebih tinggi dibandingkan gula, namun tidak mengandung kalori dan tidak meningkatkan kadar gula darah. Ekstrak daun stevia memiliki kadar antioksidan (48,18 µg/ml).

    Teh buah dengan pemanis alami Stevia (Stevia rebaudiana) hadir sebagai solusi bagi para pecinta teh yang ingin menikmati teh dengan rasa yang lezat dan menyegarkan tanpa khawatir akan efek negatif gula dan pemanis buatan.
    Teh ini menawarkan berbagai manfaat, di antaranya:
    • Lebih Sehat: Menjaga asupan kalori dan kadar gula darah dalam tubuh, sehingga aman apabila dikonsumsi oleh penderita diabetes dan obesitas.
    • Rasa Manis Alami: Memberikan rasa manis alami yang lezat tanpa efek samping negatif yang berasal dari buah alami dan daun stevia.
    • Kaya Manfaat: Mengandung antioksidan dan vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
    • Pilihan Rasa yang Beragam: Tersedia dalam berbagai rasa buah yang menyegarkan dan sesuai dengan selera

    Teh buah dengan pemanis Stevia (Stevia rebaudiana) merupakan salah satu inovasi terbaru dalam menikmati teh. Meskipun diberi nama teh, produk ini tidak sama sekali mengandung teh. Teh buah dengan pemanis Stevia (Stevia rebaudiana) yang kami buat 100% terbuat dari buah tropis segar pilihan yang dikeringkan dengan menggunakan food dehydrator dan daun Stevia (Stevia rebaudiana) kering sebagai pemanis sehat alami pengganti gula. Daun mint (Mentha spicata) yang memiliki cita rasa dan aroma yang khas ditambahkan untuk menambahkan kesegaran dan memberikan sensasi yang menenangkan. Tantangan yang terdapat pada produk ini tentunya akan bersaing dengan teh herbal lain yang sudah ada sejak dulu.

  • Desa Wisata Maron, Wonosobo: Merajut Kemandirian Penyandang Disabilitas Melalui Batik Ciprat

    Desa Wisata Maron, Wonosobo: Merajut Kemandirian Penyandang Disabilitas Melalui Batik Ciprat

    Desa Maron merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Garung,
    Kabupaten Wonosobo dengan luas wilayah ± 2,77 km2 dan berada pada ketinggian 1300
    mdpl. Seperti desa wisata di Kabupaten Wonosobo lainnya, keindahan alam Desa Maron
    mampu menarik banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah. Namun, yang
    membedakan Desa Wisata Maron dengan desa wisata lainnya di Kabupaten Wonosobo, yakni
    Desa Wisata Maron tidak hanya menonjolkan keindahan alam saja. Dalam hal ini Desa
    Wisata Maron melakukan kegiatan pemberdayaan terhadap masyarakat penyandang
    disabilitas, terutama Tuna Grahita melalui inovasi pembuatan Batik Ciprat.
    Program pelatihan pembuatan batik ciprat di Desa Maron dimulai sejak tahun 2018
    yang dilatarbelakangi oleh tingginya angka penyandang disabilitas di Kabupaten Wonosobo.
    Tujuan dari program tersebut adalah memberikan kesempatan kerja dan keterlibatan sosial
    bagi masyarakat penyandang disabilitas agar mereka dapat memiliki penghasilan mandiri.
    Selain itu, agar mereka merasa dihargai keberadaannya sebagai bagian penting dari
    masyarakat. Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah Desa Maron yang
    berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Dinas Sosial Temanggung, KSM
    Tali Asih, serta komunitas lokal di Desa Maron (Winarni, dkk., 2021).
    Sesuai dengan namanya, pembuatan batik ciprat ini sangatlah sederhana dengan cara
    mencipratkan larutan malam pada kain putih. Cipratan-cipratan tersebut terbentuk
    menggunakan tangan, sendok, kuas, dan lidi yang hasilnya berupa motif yang abstrak. Bahan
    yang digunakan pun sama dengan batik pada umumnya, seperti alat pembentang kain dari
    pipa PVC, kuas, spon, lilin, pewarna remasol, kain, pengunci warna, kompor, dan panci.
    Hingga saat ini jumlah masyarakat penyandang disabilitas yang aktif membuat batik
    ciprat sebanyak 10 orang dengan total produksi tiap harinya mencapai 10 lembar kain.
    Produk kain batik ciprat yang telah jadi masih dipasarkan ke lingkup Pemda Wonosobo,
    Dinas Sosial, dan beberapa kota di sekitarnya. Tidak hanya itu, batik ciprat tersebut juga
    pernah dibeli oleh Menparekraf, Sandiaga Uno. Dengan adanya program pemberdayaan
    pembuatan batik ciprat, masyarakat penyandang disabilitas di Desa Maron yang dulunya
    tidak memiliki kegiatan, kini mereka telah memiliki aktivitas dan penghasilan tambahan.
    Desa Wisata Maron menunjukkan bahwa keberhasilan kegiatan wisata tidak hanya
    terletak pada keindahan alam saja, melainkan juga pada inklusi masyarakat, terutama
    penyandang disabilitas. Melalui pendekatan inovatif, Desa Wisata Maron membuktikan
    bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas tidak hanya memberi manfaat sosial, tetapi juga
    menciptakan peluang baru berupa lapangan kerja yang berkelanjutan.

  • Financial Inclusion: Tap the Untapped

    Financial Inclusion: Tap the Untapped

    Financial inclusion is a crucial aspect of economic development, particularly for the unbanked population. It refers to the process of ensuring that all individuals and businesses have access to financial services, such as savings accounts, credit, and payment systems. The unbanked population, which includes those who lack access to these services, faces significant challenges in managing their financial lives and achieving economic stability.

    One of the primary challenges faced by the unbanked population is the lack of access to basic financial services. This can include difficulties in saving money, accessing credit, and making payments. Without these services, individuals are often forced to rely on informal financial systems, such as cash transactions and loans from friends or family members. These informal systems can be risky and unreliable, leading to financial instability and vulnerability.

    Another significant challenge faced by the unbanked population is the lack of financial literacy. Many individuals lack the knowledge and skills necessary to manage their finances effectively, which can lead to poor financial decisions and increased financial vulnerability. Financial literacy is essential for making informed financial decisions and achieving long-term financial stability.

    The gap between financial inclusion and financial literacy in Indonesia is a significant challenge that needs to be addressed. According to the Otoritas Jasa Keuangan (OJK), in 2022, Indonesia’s financial inclusion rate was 85.10%, while financial literacy was only 49.68%. This disparity highlights the need for more effective financial literacy programs to ensure that the population can fully utilize the financial services available to them.

    Financial inclusion can help address these challenges by providing the unbanked population with access to basic financial services. This can include the establishment of microfinance institutions, which offer small loans and savings accounts to low-income individuals. Microfinance institutions can help individuals build credit, access capital, and manage their finances more effectively.

    One of the microfinance institutions that focus on financial inclusion to unbanked people is Holding Ultra Mikro. This institution is a financial institution in Indonesia that has already made significant strides in providing financial services to the unbanked population. The institution’s primary goal is to provide financial inclusion to low-income individuals and small businesses, which are often excluded from the formal financial system

    Microfinance institutions like Holding Ultra Mikro play a vital role in achieving financial inclusion. They offer financial services tailored to the needs of low-income individuals and small businesses, which are often unable to access traditional banking services. These services include small loans, savings accounts, and insurance products, which can help individuals build financial stability and create opportunities for economic growth.

    Financial inclusion can also have broader economic benefits. When more individuals have access to financial services, they are better equipped to participate in the formal economy and contribute to economic growth. Financial inclusion can also help reduce poverty and inequality by providing low-income individuals with access to financial services and opportunities.

    Financial inclusion is essential for promoting economic stability and development, particularly for the unbanked population. By providing access to basic financial services, such as savings accounts, credit, and payment systems, financial inclusion can help individuals manage their financial lives more effectively and achieve long-term financial stability. Additionally, financial inclusion can have broader economic benefits, including reducing poverty and inequality and promoting economic growth.

  • BOLU PEYEUM SEBAGAI INOVASI MAKANAN FERMENTASI LOKAL INDONESIA

    BOLU PEYEUM SEBAGAI INOVASI MAKANAN FERMENTASI LOKAL INDONESIA

    Peuyeum atau tapay singkong merupakan produk fermentasi yang terbuat dari singkong. Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil umbi-umbian, antara lain singkong, ubi jalar, talas, kentang, dan lain sebagainya. Peuyeum mempunyai aroma, rasa, dan tekstur lembut yang khas dan dibuat melalui proses fermentasi dengan menambahkan kultur starter.
    Seiring dengan berkembangnya zaman terlahirlah berbagai inovasi dari peyeum salah satunya adalah bolu peyeum. Bolu peyeum adalah salah satu inovasi pangan lokal, perpaduan antara bolu dengan peyeum sehingga menghasilkan rasa yang unik.
    Sejarah Peyeum
    Peuyeum atau tapay singkong adalah makanan khas Sunda dan yang difermentasi, terbuat dari singkong sebagai bahan bakunya. Dalam bahasa Sunda, peuyeum berarti “meuyeum” atau “memeram”, yang berarti pemasakan, karena dalam pembuatan singkong, singkong dimatangkan dalam jangka waktu tertentu.
    Peyeum terlahir saat masa penjajahan, yaitu pada masa pemerintahan RAA Marta Nagara (1893–1918) saat itu nasi sangat sulit diperoleh sedangkan produksi singkong sangat melimpah. Masyarakat memanfaatkan singkong sebagai pengganti nasi produksi singkong yang berlebih sehingga banyak singkong yang belum diolah menjadi busuk. Untuk menghindari pembusukan, Masyarakat kala itu mengolah singkong dengan Teknik fermentasi menggunakan bahan ragi agar bisa lebih tahan lama sehingga terciptalah peyeum.
    Proses Fermentasi Peyeum
    Sejak peuyeum diproduksi secara tradisional, tidak ada standar baku baik proses produksi maupun produknya Kultur starter peuyeum atau ragi tapay terdiri dari konsorsium jamur, ragi, dan bakteri, dimana ketiganya memiliki perannya masing-masing dalam pengembangan rasa dan aroma dari peuyeum. Singkong yang sudah dikupas dan dicuci, direbus sampai setengah matang. Singkong kemudian ditiriskan dan dikeringkan sebelum diolah dilapisi secara merata dengan kultur starter yang menutupi permukaannya. Selanjutnya singkong dibungkus rapat dan disimpan selama kurang lebih 48-72 jam pada suhu kamar.
    Ragi adalah inokulum mikroba atau starter yang berperan dalam proses fermentasi, umumnya bekerja dalam kondisi anaerobik untuk menghasilkan alkohol dan CO2 Inokulum adalah sumber utama mikroorganisme aktif dalam adonan fermentasi dan bertanggung jawab terhadap mutu organoleptik tapay singkong produk. Proses fermentasi peuyeum diawali dengan hidrolisis pati menjadi glukosa oleh enzim amilase yang diproduksi oleh jamur, ragi, atau bakter amilolitik. Hasil penguraian pati oleh amiloglukosidase dapat dilihat dalam bentuk glukosa molekul dalam apa yang disebut tahap sakarifikasi.
    Secara umum perubahan biokimia selama proses fermentasi singkong pada dasarnya meliputi empat tahapan. Pertama, pada proses hidrolisis enzimatis pati molekul dipecah menjadi dekstrin dan sederhana gula. Kedua, gula yang terbentuk kemudian diubah menjadi alkohol. Ketiga, alkohol kemudian diubah menjadi asam organik oleh BAL melalui oksidasi alcohol proses. Keempat, beberapa asam organik bereaksi dengan alkohol untuk membentuk ester yang memberikan rasa khas peyeum.
    Proses Pembuatan Bolu Peyeum
    Bolu peuyeum, atau bolu tape, merupakan kudapan khas Sunda yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai inovasi pangan dan ekonomi kreatif. Tape singkong yang difermentasi menghasilkan rasa manis dan tekstur yang unik, menjadikannya bahan baku yang istimewa untuk membuat bolu.
    Bolu peuyeum memiliki ciri khas rasa manis legit dari tape singkong, dipadukan dengan tekstur bolu yang lembut dan empuk. Aromanya yang khas tape singkong juga menambah kelezatan bolu ini.
    Membuat bolu peuyeum terbilang mudah, pertma adalah pembuatan adonan kue seperti tepung terigu, telur, gula, dan baking powder yang dicampur dengan cara di mixer. Yang ketua yaitu pencampuran peyeum yang sudah dihaluskan. Setelah tercampur, Adonan kemudian dipanggang hingga matang dan mengembang.
    Bolu peuyeum dapat dinikmati begitu saja atau dengan tambahan topping seperti keju parut, kismis, ataupun coklat chip. Bolu ini juga cocok dijadikan sebagai hidangan penutup ataupun camilan saat bersantai. Bolu peuyeum memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk ekonomi kreatif. Dengan pengemasan yang menarik dan branding yang kuat, bolu peuyeum dapat menjadi oleh-oleh khas Sunda yang diminati oleh wisatawan.
    Manfaat Peyeum Untuk Kesehatan
    Peyeum, atau tape singkong, merupakan makanan fermentasi tradisional Indonesia yang terbuat dari singkong. Proses fermentasi menghasilkan rasa manis dan tekstur unik pada peyeum, serta menghasilkan beberapa manfaat kesehatan. Berikut beberapa manfaat peyeum untuk kesehatan:
    1. Meningkatkan Pencernaan : Peyeum kaya akan prebiotik, serat larut yang membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan kesehatan usus.
    2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh: Peyeum mengandung vitamin B kompleks, termasuk vitamin B12, yang penting untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
    3. Membantu Mengontrol Gula Darah: Peyeum memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Hal ini baik untuk penderita diabetes atau orang yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.
    4. Menjaga Kesehatan Tulang: Peyeum mengandung kalsium dan fosfor, mineral penting untuk kesehatan tulang.
    5. Menjaga Kesehatan Jantung: Peyeum mengandung serat dan kalium, yang membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
    6. Membantu Menurunkan Berat Badan: Peyeum kaya akan serat, yang membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi nafsu makan.
    7. Mencegah Kanker: Peyeum mengandung antioksidan, yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan sel ini dapat menyebabkan kanker.
    Kandungan zat gizi yang terkandung dalam 100 gr peyeum adalah energi (173 kkal), protein (0,5 gram), protein dalam peyeum berasal dari singkong dan mikroorganisme fermentasi. Lemak (0,1 gram) dalam peyeum berasal dari singkong dan mikroorganisme fermentasi. Karbohidrat (42,5 gram) dalam peyeum terutama berasal dari pati singkong yang diubah menjadi gula sederhana selama fermentasi. Serat (2 gram) dalam peyeum berasal dari singkong dan mikroorganisme fermentasi. Vitamin B1/tiamin (0,04 mg), Vitamin B2/riboflavin (0,03 mg), Vitamin B3/niasin (0,5 mg), Vitamin C (10 mg). Mineral kalsium (30 mg), Fosfor (30 mg), Kalium (220 mg). Zat gizi lain yaitu asam laktat (10 ml). Secara keseluruhan, peyeum merupakan makanan yang kaya akan energi, karbohidrat, serat, vitamin B, dan mineral.
    Potensi Ekonomi Kreatif
    Bolu peuyeum memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk ekonomi kreatif. Dengan pengemasan yang menarik dan branding yang kuat, bolu peuyeum dapat menjadi oleh-oleh khas Sunda yang diminati wisatawan. Bolu peuyeum juga dapat dijadikan sebagai produk kuliner yang dijual di kafe, restoran, ataupun toko online.
    Bolu peuyeum merupakan perpaduan sempurna antara tradisi, cita rasa, dan inovasi. Keberadaannya tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya kuliner nusantara.

  • Pengabdian dan Prestasi: Keajaiban Pengabdian sebagai Titik Balik Kehidupan

    Terhitung enam bulan yang lalu merupakan salah satu masa-masa terbaik dalam hidup saya. Bagaimana tidak, memboyonh 3 emas sekaligus dalam perhelatan lomba nasional di bawah naungan kemdikbud merupakan hal yang tak terbayangkan sebelumnya. Tapi kala itu, semuanya nyata, rasanya tak semu, masih sama hingga sekarang.

    Semuanya berawal dari amanah yang dipercayakan untuk saya emban dalam mengelola Departemen Sosial dan Lingkungan BEM FATETA IPB periode 2022/2023. Di departemen inilah semua mimpi-mimpi kami rakit dan amini. Semua menuliskan segala mimpinya ketika first gathering. Dan dengan penuh pengharapan kami lantunkan doa-doa yang tak pernah putus kepada Sang Pengabul Doa.

    Departemen Sosling memberi wadah bagi mahasiswa untuk dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat. Tentu saja dalam perjalanannya perlu berbagai dukungan baik finansial dan kolaborasi dari berbagai pihak. Atas dasar itulah kami mencoba peruntungan untuk mengajukan proposal pendanaan pada kegiatan PPK Ormawa yang notabenenya berbasis pengabdian.

    Berbagai tahap kami ikhtiarkan bersama-sama. Tidak mudah memang, kami sampai begadang berhari-hari untuk memperoleh satu ide atau topik yang akan kami angkat dan tuangkan dalam proposal yang mana harus selaras dengan permasalahan dan potensi dari desa binaan kami, Cibitung Tengah. Kami sadar bahwa niat yang tulus yang dibarengi dengan tekad kuat untuk mengabdi akan menjadi proses yang menakjubkan untuk dilalui seiring berjalannya waktu. Kami sangat menikmati proses itu. Alhasil, kami memperoleh pendanaan dan perjalanan baru telah dimulai.

    Setelah memperoleh kabar gembira ini, langkah pertama yang kami lakukan adalah bersyukur bersama dan menyamakan suhu untuk menjalankan pengabdian. Kami sepakat untuk rela mengorbankam liburan di kampung halaman dan menanamkan mindset bahwa kami tetap liburan tapi bedanya liburan kali ini di Cibitung Tengah dengan berbagai keunikannya.

    Program kami berfokus pada implementasi kampung iklim yang mencakup bidang pertanian, lingkungan, dan pendidikan. Rancangan program yang kami rancang tentu saja terus diadaptasikan lagi dengan kondisi aktual terkini sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga perlu penyesuaian lagi.

    Berbagai penyesuaian program ini kami sampaikan kepada pada stakeholder terkait dalam acara Lokakarya. Seluruh masyarakat yang hadir sangat tertarik dam memberi respon positif pada kegiatan ini. Tak sedikit pula dari mereka menyampaikan keresaham mereka dan memberi saran serta mengajak berkolaborasi untuk dapat mewujudkan tujuan bersama. Mulai dari sini, kami dan masyarakat desa telah sepakat bahwa kami dan mereka menjadi satu kesatuan utuh yang bekerja sama untuk membangun Desa Cibitung menjadi lebih baik lagi.

    Saat-saat turun lapang sudah cukup dekat. Berbagai tools dan manajemen tim kami rancang bersama agar kegiatan pengabdian ini dapat berjalan efektif. Dalam satu hari, kami bisa membagi SDM untuk mencangkul sawah, membersihkan TPS, renovasi madrasah, survey bahan dan alat, hingga mengisi logbook. Semua tenaga, fikiran, dan waktu kami kerahkan dan fokuskan untuk pengabdian ini.

    Hal-hal yang kami usahakan satu per satu mulai terelisasi. Lahan nom produktif kami rekomstruksi menjadi lahan tomat dan cabai rendah emisi. TPS yang terbengkalai kami ubah menjadi Rumah Kompos dan Pusat Ternak Maggot Larga BSF. Madrasah dengan minim fasilitas kami bangun kembali menjadi madrasah yang nyaman untuk belajar yang disertai pojok literasi yang kami namakan dengan Pojok Lestari.

    Tak hanya membangub infrastuktur, kamu juga membangun hubungan batin dengan para warga dan anak-anak. Kami telah menjadi bagian dari mereka dan menjadi sangat dekat. Layaknya keluarga, di beberapa momen kehidupan mereka, kami turut diundang untuk hadir dalam acara-acara penting dalam perjalanan hidup mereka. Sebuah kehormatan dan kebahagiaan tersendiri tentunya mendapatkan kesempatan ini.

    Berbagai hal yang kami ikhtiarkan ternyata mengesankan para reviewer dari Dikti. Kami mendapat kesempatan untuk dilakukan visitasi langsung ke tempat pengabdian oleh reviewer. Seluruh warga yang terlibat sepenuhnya hadir membersamai kegiatan visitasi ini. Kebersamaan yang terjalin secara organik ini membuat reviewer takjub dan sangat puas karena kegiatan ini sangat diterima dengan baik dan mendapat timbal balik yang positif.

    Kegiatan visitasi yang cukup mendebarkan bagi kami telah terlewati. Lega rasanya pada saat pembuktian semuanya berperan dengan maksimal dan sekuat tenaga. Setelah visitasi ini, kami tawakalkan semuanya kepada Sang Maha Kuasa atas apapun hasilnya pada perhelatan Abdidaya di Universitas Jember. Kami senada untuk apapun yang akan kami peroleh, itu semua hanya bonus. Bonus dari Allah atas iktikad baik yang diikhtiarkan bersama-sama. Dan yang perlu kami sadari pula, bonus ini bukanlah suatu tujuan utama, jadi apabila titel juara nanti tidak disematkan pada kami, maka kami tidak boleh menyimpan sedih dalam hati.

    Tak lama setelah visitasi, event penganugerahan Abdidaya Ormawa dilaksanakan selama 4 hari. Pada rangkaian abdidaya ini terdapat beberapa main event seperti opening, sarasehan, Semiloka, Gala Dinner, Expo, Bazar, dan Panggung Kreativitas Ormawa. Hingga pada akhirnya berada di momen yang paling mendebarkan, malam terakhir di jember, malam penganugerahan Abdidaya Ormawa.

    Yahh, We deserve it! Malam yang menjadi saksi bahwa BEM FATETA menjadi ormawa peraih medali emas terbanyak sepanjang perhelatan Abdidaya Ormawa. Spektakuler, menakjubkan, luar biasa. Rasanya semuanya sangat manis, tangis haru pecah, semua berpelukan dan menyelamati satu sama lain. Bahagia tiada ujung, hingga sekarang pun masih terasa euforianya, dan bahkan untuk selamanya

    Berbagai momen yang tercipta dalam serangkaian peristiwa saat pengabdian hingga ke puncak pencapaian memberikan titik balik bagi kehidupan saya. Saya belajar begitu banyak. Tentang rasa percaya, keyakinan, ketulusan hati, dan kemurnian jiwa. Mindset saya yang sebelumnya sering pesimis, sekarang berubah menjadi sangat optimis dan terus memikirkan hal hal positif dalam hidup. Saya belajar banyak juga mengenai time n project management yang efektif dan efisien. Serta yang paling penting adalah fokus dan menikmati setiap momen yang dilalui.

    Terima kasih sahabat Ruang Mengabdi yang telah menjadi pelukis kanvas kehidupan Zulfahmi. Semoga dapat terus saling menghiasi di masa kini dan masa depan nanti.

  • Mimpi 3 tahun lalu yang menjadi kenyataan

    Mimpi 3 tahun lalu yang menjadi kenyataan

    Tepat dua tahun lalu di usiaku yang ke 17, aku merasa kalah dengan dunia yang kuhadapi. Tak jarang aku merasa sia-sia akan perjuangan mengejar mimpi. Kamu tau apa mimpiku saat itu? Menjadi psikologi, membantu orang-orang yang memiliki mentall illness, menjadi tempat terbaik di kala orang merasa terpuruk. Ya, itulah mimpiku saat itu. But you know what? Hal yang kukejar dengan meninggalkan materi di kelas demi mengejar ilmu sosial (ekonomi, geografi, sosiologi, dan sejarah) selama 1 tahun di kelas 12, mengikuti try out dimanapun kapanpun, berlatih soal, menonton video pembelajaran, dan sebagainya ternyata aku dinyatakan tidak lolos di universitas manapun. Soo what’s my next plan? Aku bertanya kepada ayahku dan beliau memintaku untuk mencoba jurusan yang berhubungan dengan bisnis. Tiba-tiba BOOM, jurusan administrasi bisnis yang kupelajari selama 3 jam sebelum ujian aku berhasil menaklukannya dibandingkan dengan jurusan psikologi yang kukejar selama 1 tahun. Di tahun pertama aku kuliah, aku merasa bosan dan ku isi kegiatan ku dengan menonton drakor. Salah satu drakor itu adalah “Start-Up”. Dari drakor itu, mimpiku berubah, bukan menjadi psikolog, tapi menjadi perintis, membangun start up di usia muda. Singkat cerita, dua tahun kemudian di umurku yang ke 19 tahun, aku melangkah sedikit maju, aku diterima di program wirausaha merdeka, dan aku bertemu dengan teman-teman dengan visi yang sama. “Kitajalan!” adalah start-up pertama aku, mimpi yang kian kini menjadi nyata. Siapa sangka sosok yang dulunya merasa kalah dengan dunia, sekarang bisa merasa lebih maju untuk dunia? Siapa sangka sosok yang selalu menyalahkan diri sendiri, sekarang bisa membanggakan diri bahkan masuk berita? Inilah aku, Annisa Permataning Titah Rachman, wanita yang memperjuangkan mimpinya dan aku yakin siapapun yang membaca kisah ini, kalian pasti mampu untuk meraih mimpi itu. Meraih mimpi bukan hasil yang instan, bahkan aku merasa mimpi ini masih perjalanan awal yang belum sampai 5% dijalani. Tapi aku yakin apapun yang kita perjuangkan, pasti akan jadi kenyataan. Kalaupun tidak menjadi kenyataan, berarti Tuhan Maha Baik yang bisa memberikan kita yang terbaik:)