Category: Inspiring Story

  • You can’t change people around you, but you can change people around you

    You can’t change people around you, but you can change people around you

    Pernahkah kamu terjebak di lingkungan yang toxic? lingkungan di mana orang-orangnya punya perilaku, sikap, atau budaya yang negatif dan merusak kesejahteraan orang-orang di dalamnya. Berikut adalah beberapa contoh perilaku toxic berdasarkan pengalamanku :

    • Kritik yang Merusak

    Kritik yang tidak konstruktif, cenderung menyerang pribadi, merendahkan, atau menghina yang dapat membuat rasa percaya diri anjlok dan harga diri runtuh.

    • Gosip dan Rumor

    Lingkungan yang dipenuhi gosip dan rumor negatif. Ini membuat rasa aman dan nyaman menjadi hilang.

    • Persaingan Tidak Sehat

    Persaingan yang nggak sehat, di mana orang lebih suka menjatuhkan daripada saling mendukung untuk sama sama berkembang.

    • Kurangnya Dukungan

    Minim dukungan atau pengakuan terhadap prestasi dan usaha seseorang. Orang-orang di lingkungan ini lebih suka mengabaikan atau meremehkan pencapaian satu sama lain.

    • Manipulasi dan Kontrol

    Ada individu atau kelompok yang berusaha mengontrol atau memanipulasi orang lain buat keuntungan pribadi mereka. Biasanya, ini dilakukan dengan cara yang tidak adil atau nggak etis.

    • Ketidakadilan dan Diskriminasi

    Perlakuan yang tidak adil atau diskriminatif berdasarkan latar belakang, penampilan, atau preferensi pribadi.

    • Negativitas Berlebihan

    Atmosfer yang dipenuhi pesimisme, keluhan terus-menerus, dan pandangan negatif terhadap segala sesuatu yang membuat hilangnya energi dan semangat.

    • Kurangnya Empati dan Pengertian

    Ketidakmampuan atau ketidakmauan buat memahami atau merasakan perasaan dan perspektif orang lain. Ini menghambat komunikasi yang sehat dan saling pengertian.

    Lingkungan toxic bisa ada di mana aja, di sekolah, tempat kerja, komunitas, bahkan dalam hubungan personal. Dampaknya bisa sangat merugikan, mulai dari kesehatan mental dan emosional yang terganggu, hingga produktivitas dan semangat hidup yang turun.

    Tapi kan, kita tidak bisa mengubah orang orang disekitar kita? Bagaimana jika kita terlanjur ‘terjebak’ di lingkungan toxic itu? Itulah makna dari kutipan “You can’t change people around you, but you can change people around you”. Kamu pasti pernah mendengar kutipan itu setidaknya sekali dalam hidupmu. Makna dari kutipan itu adalah benar, kamu tidak bisa mengubah ‘perilaku’ orang orang disekitarmu. Cara mereka memandangmu, cara mereka pesimis satu sama lain, perilaku negative lingkungan yang perlahan mengikis semangatmu untuk maju, tidaklah mampu untuk kamu ubah. Tapi ada 1 yang bisa kamu ubah. Yap, LINGKUNGANMU. Kamu tidak bisa merubah ‘perilaku’ orang orang disekitarmu tapi kamu bisa ubah siapa yang ada di sekitarmu dengan masuk ke lingkungan yang lebih positif.

    Berdasarkan pengalamanku, meninggalkan lingkungan toxic dan mulai masuk ke lingkungan yang lebih positif bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

    1. Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu berada di lingkungan toxic. Akui dampak negatifnya terhadap kesehatan mental dan emosionalmu.
    2. Belajar untuk menetapkan batasan yang jelas dengan orang-orang yang toxic. Jangan takut untuk mengatakan “tidak” atau menjaga jarak dari mereka. Hal ini biasa disebut dengan istilah “Boundaries”.
    3. Temukan orang-orang yang mendukung dan peduli padamu. Bisa dari keluarga, teman dekat, atau bahkan komunitas baru yang punya minat yang sama.
    4. Jangan terlibat dalam drama atau gosip yang ada di lingkungan toxic. Fokus pada hal-hal positif dan produktif.
    5. Fokus pada pengembangan diri. Ikuti kegiatan yang kamu sukai, belajar hal baru, atau terlibat dalam proyek yang membuatmu merasa bersemangat.
    6. Jika memungkinkan, bicarakan masalahmu dengan orang-orang di lingkungan toxic tersebut. Kadang, mereka mungkin tidak menyadari dampak perilaku mereka.
    7. Mulailah mencari lingkungan baru yang lebih positif. Bergabung dengan klub, komunitas, atau organisasi yang sesuai dengan minatmu.
    8. Lakukan kegiatan yang bisa menjaga kesehatan mentalmu, seperti meditasi, olahraga, atau sekadar waktu untuk diri sendiri.
    9. Pertahankan sikap positif dan optimis. Percaya bahwa kamu layak mendapatkan lingkungan yang lebih baik dan orang-orang yang mendukungmu.
    10. Secara aktif cari dan jalin hubungan dengan orang-orang yang positif. Mereka akan memberimu energi, dukungan, dan inspirasi untuk berkembang.
    11. Selalu evaluasi kondisi lingkunganmu secara berkala. Pastikan kamu tetap berada di tempat yang mendukung dan membangun.

    Contohnya, jika kamu merasa lingkungan sekolah atau kampus terlalu toxic, coba untuk lebih aktif di organisasi atau komunitas yang sesuai dengan minat dan hobimu. Ini bisa jadi cara untuk bertemu orang-orang baru yang punya energi positif. Tidak mudah memang. Tapi perlu diingat, perubahan ini butuh waktu dan usaha, tapi dengan langkah-langkah yang konsisten, kamu bisa meninggalkan lingkungan toxic dan menemukan tempat yang lebih mendukung perkembangan dirimu.

  • You can change people around you, but you can change people around you

    You can change people around you, but you can change people around you

    Pernahkah kamu terjebak di lingkungan yang toxic? lingkungan di mana orang-orangnya punya perilaku, sikap, atau budaya yang negatif dan merusak kesejahteraan orang-orang di dalamnya. Berikut adalah beberapa contoh perilaku toxic berdasarkan pengalamanku :

    • Kritik yang Merusak

    Kritik yang tidak konstruktif, cenderung menyerang pribadi, merendahkan, atau menghina yang dapat membuat rasa percaya diri anjlok dan harga diri runtuh.

    • Gosip dan Rumor

    Lingkungan yang dipenuhi gosip dan rumor negatif. Ini membuat rasa aman dan nyaman menjadi hilang.

    • Persaingan Tidak Sehat

    Persaingan yang nggak sehat, di mana orang lebih suka menjatuhkan daripada saling mendukung untuk sama sama berkembang.

    • Kurangnya Dukungan

    Minim dukungan atau pengakuan terhadap prestasi dan usaha seseorang. Orang-orang di lingkungan ini lebih suka mengabaikan atau meremehkan pencapaian satu sama lain.

    • Manipulasi dan Kontrol

    Ada individu atau kelompok yang berusaha mengontrol atau memanipulasi orang lain buat keuntungan pribadi mereka. Biasanya, ini dilakukan dengan cara yang tidak adil atau nggak etis.

    • Ketidakadilan dan Diskriminasi

    Perlakuan yang tidak adil atau diskriminatif berdasarkan latar belakang, penampilan, atau preferensi pribadi.

    • Negativitas Berlebihan

    Atmosfer yang dipenuhi pesimisme, keluhan terus-menerus, dan pandangan negatif terhadap segala sesuatu yang membuat hilangnya energi dan semangat.

    • Kurangnya Empati dan Pengertian

    Ketidakmampuan atau ketidakmauan buat memahami atau merasakan perasaan dan perspektif orang lain. Ini menghambat komunikasi yang sehat dan saling pengertian.

    Lingkungan toxic bisa ada di mana aja, di sekolah, tempat kerja, komunitas, bahkan dalam hubungan personal. Dampaknya bisa sangat merugikan, mulai dari kesehatan mental dan emosional yang terganggu, hingga produktivitas dan semangat hidup yang turun.

    Tapi kan, kita tidak bisa mengubah orang orang disekitar kita? Bagaimana jika kita terlanjur ‘terjebak’ di lingkungan toxic itu? Itulah makna dari kutipn “You can change people around you, but you can change people around you”. Kamu pasti pernah mendengar kutipan itu setidaknya sekali dalam hidupmu. Makna dari kutipan itu adalah benar, kamu tidak bisa mengubah ‘perilaku’ orang orang disekitarmu. Cara mereka memandangmu, cara mereka pesimis satu sama lain, perilaku negative lingkungan yang perlahan mengikis semangatmu untuk maju, tidaklah mampu untuk kamu ubah. Tapi ada 1 yang bisa kamu ubah. Yap, LINGKUNGANMU. Kamu tidak bisa merubah ‘perilaku’ orang orang disekitarmu tapi kamu bisa ubah siapa yang ada di sekitarmu dengan masuk ke lingkungan yang lebih positif.

    Berdasarkan pengalamanku, meninggalkan lingkungan toxic dan mulai masuk ke lingkungan yang lebih positif bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

    1. Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu berada di lingkungan toxic. Akui dampak negatifnya terhadap kesehatan mental dan emosionalmu.
    2. Belajar untuk menetapkan batasan yang jelas dengan orang-orang yang toxic. Jangan takut untuk mengatakan “tidak” atau menjaga jarak dari mereka. Hal ini biasa disebut dengan istilah “Boundaries”.
    3. Temukan orang-orang yang mendukung dan peduli padamu. Bisa dari keluarga, teman dekat, atau bahkan komunitas baru yang punya minat yang sama.
    4. Jangan terlibat dalam drama atau gosip yang ada di lingkungan toxic. Fokus pada hal-hal positif dan produktif.
    5. Fokus pada pengembangan diri. Ikuti kegiatan yang kamu sukai, belajar hal baru, atau terlibat dalam proyek yang membuatmu merasa bersemangat.
    6. Jika memungkinkan, bicarakan masalahmu dengan orang-orang di lingkungan toxic tersebut. Kadang, mereka mungkin tidak menyadari dampak perilaku mereka.
    7. Mulailah mencari lingkungan baru yang lebih positif. Bergabung dengan klub, komunitas, atau organisasi yang sesuai dengan minatmu.
    8. Lakukan kegiatan yang bisa menjaga kesehatan mentalmu, seperti meditasi, olahraga, atau sekadar waktu untuk diri sendiri.
    9. Pertahankan sikap positif dan optimis. Percaya bahwa kamu layak mendapatkan lingkungan yang lebih baik dan orang-orang yang mendukungmu.
    10. Secara aktif cari dan jalin hubungan dengan orang-orang yang positif. Mereka akan memberimu energi, dukungan, dan inspirasi untuk berkembang.
    11. Selalu evaluasi kondisi lingkunganmu secara berkala. Pastikan kamu tetap berada di tempat yang mendukung dan membangun.

    Contohnya, jika kamu merasa lingkungan sekolah atau kampus terlalu toxic, coba untuk lebih aktif di organisasi atau komunitas yang sesuai dengan minat dan hobimu. Ini bisa jadi cara untuk bertemu orang-orang baru yang punya energi positif. Tidak mudah memang. Tapi perlu diingat, perubahan ini butuh waktu dan usaha, tapi dengan langkah-langkah yang konsisten, kamu bisa meninggalkan lingkungan toxic dan menemukan tempat yang lebih mendukung perkembangan dirimu.

  • First Time Ikut Voice Over Competition, Langsung Jadi Juara Berskala Nasional?

    First Time Ikut Voice Over Competition, Langsung Jadi Juara Berskala Nasional?

    Alhamdulillah, tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur untuk kesekian kalinya. Bagaimana tidak? Aku benar-benar terkejut dengan pengumuman hari ini. Hadza min fadhli rabbi. Ini adalah karunia dari Tuhanku. Semenjak awal aku mengikuti lomba ini memang karena keisengan saja. “Coba aja gak sih Shof? Siapa tahu menang,” ucapku kepada diriku. Sebenarnya, diriku ini belum memiliki pengalaman apa pun di bidang voice over. Aku hanya pernah coba-coba buat konten lewat suaraku. Dan ternyata banyak yang bilang bagus dan berkarakter suaranya. Hanya berbekal pernah buat konten itu, aku memberanikan diri untuk mencoba. “Iseng aja sih ini mah, aku gak berharap banyak,”kata ku kepada diriku lagi. Pasalnya, terkadang kita benar-benar mengharapkan untuk menjadi juara dalam perlombaan. Tapi yang ini berbeda! Tak ada keyakinan untuk masuk 5 besar. Dan anehnya malah masuk? What?

    Kekagetanku tak berhenti sampai situ. Hari ini adalah hari penentuan pemenang. Jujur, aku sangat grogi dan tegang karena ini adalah kompetisi voice over pertamaku, ditambah jurinya adalah Kak Bimoky. Iya, senior professional VO talent itu! This competition was the most unexpected experience in my life!!! Aku termasuk salah satu dari 5 besar lainnya yang baru mencoba ikut VO competition. Dan alhamdulillah Allah izin kan aku buat jadi the 1st winner. Rasanya campur aduk sekali. Terngiang-ngiang feedback yang diberikan langsung oleh Kak Bimo, “Aku suka sekali pembawaanya yang cheerful dan intonasi yang pas, ditambah ada emosi di dalamnya. Walaupun ada beberapa part yang sedikit tegang dan cheerfulnya sempat hilang. Kamu juga keren, bisa menutupi kecadelan R mu dengan intonasi dan artikulasi yang baik. Kamu jadi contoh kalo orang yang cadel juga bisa buat tetep percaya diri berkarya lewat voice over.”

    Dari pengalaman ini aku jadi sadar, ternyata aku punya kemampuan di bidang voice over. Sepertinya, akan menjadi menarik jika terus dilanjutkan. We’ll see it! Aku rasa dari feedback yang diberikan oleh Kak Bimo yang menjadi unik adalah karena aku memiliki kekurangan dan bisa menutupinya dengan baik dan menjadikan itu sebagai hal yang spesial. Jadi, untuk kalian yang merasa malu berkarya lewat voice over karena cadel. Please banget jangan jadikan itu sebagai kekurangan, tapi jadikan itu sebagai keunikan diri kamu ya! Semangat berkarya!!!

    Terakhir, aku bisa di titik ini juga bukan karena aku pribadi, tapi karena dukungan dan doa dari orang tua, keluarga, dan teman-temanku. Terima kasih banyak semua!!

  • Mengoptimalkan Potensi Akademik Melalui Kolaborasi bersama dosen

    Mengoptimalkan Potensi Akademik Melalui Kolaborasi bersama dosen

    Saya ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang menulis artikel hingga dapat dipublikasikan di jurnal Sinta 2, Sinta 3, dan Sinta 4.

    Semuanya dimulai ketika saya mengikuti magang di AIDMC (Artificial Intelligence and Data Mining Center) di kampus saya. Pengelola AIDMC adalah dosen dan kakak tingkat (kating) yang sangat berpengalaman di bidangnya. Setelah menyelesaikan magang, saya terpilih menjadi salah satu bagian dari AIDMC. Di sinilah saya mulai dituntut untuk bisa menulis artikel penelitian ilmiah.

    Selama proses ini, saya mendapatkan bimbingan dan bantuan untuk mempublikasikan artikel. Saya juga belajar banyak dari kolaborasi dengan dosen-dosen. Menariknya, setiap kali saya menulis dan mempublikasikan artikel, saya tidak perlu membayar biaya publikasi karena saya berkolaborasi dengan dosen.

    Seiring berjalannya waktu, dengan semakin banyaknya artikel yang saya tulis dan publikasikan, saya mulai diundang oleh banyak jurnal untuk menjadi reviewer artikel. Hingga sekarang, saya aktif sebagai reviewer di beberapa jurnal.

    Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis dan penelitian saya, tetapi juga membuka banyak peluang baru di dunia akademik dan profesional.

    Berikut adalah beberapa artikel yang telah saya publikasikan:

    “Global recession sentiment analysis utilizing VADER and ensemble learning method with word embedding” – Journal of Soft Computing Exploration
    “Optimized Handwriting-based Parkinson’s Disease Classification Using Ensemble Modeling and VGG19 Feature Extraction” – Scientific Journal of Informatics
    “Classification Email Spam using Naive Bayes Algorithm and Chi-Squared Feature Selection” – Journal of Applied Intelligent System
    “Optimized support vector machine with particle swarm optimization to improve the accuracy amazon sentiment analysis classification” – Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing
    “Optimizing CNN Algorithm for Breast Cancer Disease Prediction using ResNet50 with Fine-Tuning Method” – FUTURE COMPUTER SCIENCE JOURNAL
    Semoga pengalaman ini bisa menginspirasi teman-teman untuk terus belajar dan berkarya. Jangan takut untuk memulai dan mencari bimbingan dari orang-orang yang lebih berpengalaman. Selalu ada jalan untuk berkembang dan mencapai lebih banyak lagi!

    #Research #AcademicWriting #JournalPublication #Sinta #AIDMC #ArtificialIntelligence #DataMining #Collaboration #Reviewer

  • Beyond Limits: Navigating Obstacles & Unveiling Potential

    Beyond Limits: Navigating Obstacles & Unveiling Potential

    Menghadapi Global Business Challenge (GBC) bisa terasa seperti melangkah keluar dari zona nyaman, terutama saat terdapat banyak keraguan yang menghantui. Dari merasa ragu akan kemampuan sendiri hingga tekanan pekerjaan yang terus menerus, serta sulitnya mencari dukungan sponsor, semuanya tampak menjadi beban yang berat. Terbayang bagaimana seseorang seperti saya bisa menembus batas-batas ini.

    Namun, saat menyelami masalah lebih dalam, ternyata rintangan terbesar datang dari dalam diri. Memperjuangkan kekhawatiran berlebihan menjadi langkah awal yang penting. Kita menyadari bahwa untuk meraih kesuksesan, kita harus memulai dengan langkah kecil. Meskipun ragu kadang menghampiri, tapi keyakinan bahwa setiap langkah kecil membawa kita lebih dekat kepada tujuan akhir memberikan semangat baru.

    Akhirnya, aku percaya bahwa aku mampu melewati rintangan itu. Setelah berdiri di hadapan para panelis dan investor hebat, dan bertemu dengan orang-orang cerdas lainnya, aku menyadari bahwa dunia ini sungguh luas. Dunia tidak terbatas pada dinding-dinding kamar yang sempit. Melangkah keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan membuka pandangan baru bagi diriku. Dengan keberanian dan keyakinan, aku berhasil menaklukkan ketakutan dan keraguan yang menghantui. Ini adalah bukti bahwa dengan tekad yang kuat dan ketekunan, kita mampu mengatasi segala rintangan yang menghadang, dan menemukan potensi kita yang sesungguhnya di luar sana.

    Perubahan terbesar terjadi pada sikap mental dan pandangan hidup. Dengan berpegang pada keyakinan bahwa lebih baik berusaha menciptakan perubahan daripada hanya mengeluh tentang masalah, serta keyakinan bahwa setiap orang memiliki potensi besar untuk bersinar, langkah menuju GBC menjadi lebih terang dan terasa lebih mungkin untuk diwujudkan. Dengan pikiran yang positif, rintangan yang tampaknya menakutkan dapat diatasi dengan lebih percaya diri, dan langkah pertama untuk mengatasi hal tersebut dapat diambil dengan keyakinan yang lebih kuat.

  • Memanfaatkan Previllage sebagai Mahasiswa untuk Pengembangan Desa

    Memanfaatkan Previllage sebagai Mahasiswa untuk Pengembangan Desa

    Tumbuh bersama dalam pengabdian. Mahasiswa sebagai pionir, masyarakat sebagai jantung, dan potensi produk pangan lokal sebagai jembatan. Dalam harmoni inilah, desa menjadi tempat wirausaha bersemi.

    Mahasiswa adalah garda terdepan dalam menghidupkan potensi pangan lokal untuk mengubah desa menjadi pusat inovasi dan wirausaha. Melalui pengabdian kepada masyarakat, kita membangun jembatan antara ilmu dan aksi, mewujudkan visi sebuah desa maju yang berkelanjutan.

    Dengan mengabdi pada masyarakat dan mengembangkan potensi produk pangan lokal, kita mengukir jejak menuju desa yang berdaya saing dan penuh wirausaha. Satu langkah kecil untuk kemajuan yang besar.

  • Pengalaman Mendapatkan Awardee Pertama Kali

    Pengalaman Mendapatkan Awardee Pertama Kali

    Malam telah tiba tepat waktu dini hari, diri ini menantikan pengumuman untuk terpilihnya mendapatkan awwardee instarter. Malam itu telah menjadi saksi telah terpilihnya diri ini sebagai awardee instarter. terlahir di kota surabaya dan menimba ilmu di perguruan salah satu swasta di kota surabaya. Pantang menyerah untuk tidak mundur untuk selalu mendapatkan impian menjadi awardee adalah prinsip dalam diri. Perjalanan baru untuk mengembangkan diri ini di mulai dari menjadi awardee instarter.

    Menjadi salah satu orang yang mendapatkan awardee instarter adalah anugerah yang sangat patut disyukuri sangat besar. Lingkungan yang mendukung dan selalu banyak belajar menjadi jauh lebih baik dari teman-teman sekitar serta mendapatkan pengalaman yang jauh dari mereka adalah anugerah sangat indah. pertama kali kami dipertumukan seluruh awardee adalah di ibu kota jakarta yang pada saat itu menjalani bootcamp. Dididik keras selama 3 hari untuk menjadi seorang yang tangguh di rindam jaya jayakarta di hari pertama sangat bersykur. selain senang dan bangga banyak pembelajaran yang saya ambil dari penerapan pendidikan militer meskipun selama 1 hari.

    pengalaman tak ternilai berikutnya adalah saat kami di ajarkan untuk belajar hidup berdampingan dengan alam. hari kedua di puncak gunung adalah sesuatu hal yang mengesankan bagi diri saya sendiri. belajar untuk menyatu dengan alam dan bersosialiasi secara kolaborasi adalah hal yang mengesankan dan tak akan pernah terlupakan. pengalaman ini sangat mengajarkan bagaimana cara untuk menghargai, berbagi, kolaborasi, saling support dan hidup berdampingan dengan alam.

    hari ketiga adalah hari terakhir kami menjalani bootcamp di jakarta. selain rafting saya juga di berikan kesempatan untuk berkunjung secara langsung di kantor paragon corp. ini merupakan salah satu impian saya yang tercapai pada saat itu dan sesuatu hal yang tak akan pernah terlupakan. pengalaman disini tidak hanya menyenangkan tetapi saya bisa belajar secara langsung dan bertanya terkait bagaimana menjalankan sebuah bisnis di lingkungan yang besar atupun sudah menjadi PT hingga go internasional.

    Bootcamp merupakan titik awal diri saya untuk belajar banyak hal dan memiliki pengalaman yang tak akan ternilai dalam hidup saya karena bisa bertemu dengan orang-orang hebat. setelah bootcamp selesai saya juga masih dididik dan diajarkan untuk terus bertumbuh dengan berani mengikuti kegiatan yang bisa bersaing diluar. selain pengalaman yang senang dan menyenangkan adalah pengalaman yang tak ternilai untuk selalu diberikan kesempatan untuk terus belajar dengan orang-orang hebat sesama awardee.

    ucapan terimakasih kepada pihak paragon corp bersama rumah kepemimpinan merupakan kata yang sepatutnya saya ucapkan pertama melalui dalam hati. kehadiran mereka membuat diri saya bertumbuh dan bisa berteman dengan orang-orang hebat. keseruan dan pengelaman yang di berikan sungguh tak pernah ternilai, sehingga bagi saya menjadi seorang awardee adalah anugerah terbesar dalam hidup saya.
    Pengalaman Mendapatkan Awrdee Pertama Kali

  • Semua Masa Ada Orangnya, Semua Orang Ada Masanya

    “Kayaknya aku nggak bisa deh”, “Kapan ya aku jadi kaya dia?”
    Kurang lebih, dua pernyataan di atas pernah terbesit di dalam benakku. Sosial media membawaku berselancar jauh untuk melihat banyak pencapaian hebat dari orang-orang di sekitarku. Kemenangan, senyum yang sumringah, dan pencapaian yang hebat semua terkemas apik di dalam sosial media yang kulihat. Sampai pada satu titik, emosi rendah diri tidak bisa terbendung kembali.
    Rasanya, melihat pencapaian atau pengalaman baru orang lain lebih menyenangkan dibandingkan mulai memberanikan diri untuk bisa berada di fase orang-orang hebat tersebut. Asyik membandingkan diri, tidak mau memulai, atau bahkan melihat pencapaian orang lain dengan perspektif kecemburuan. Sungguh, aku pernah di fase yang seperti itu.
    Sampai satu kutipan yang tidak sengaja muncul di beranda sosial mediaku berkata, “Semua orang ada masanya dan Semua masa ada orangnya”. Aku tersadar, mungkin pencapaian hebat yang dibagikan oleh teman-temanku di laman sosial media mereka adalah masa mereka. Masa yang pernah mereka impikan, ekspektasikan, hingga mampu terealisasikan. Sudah sepatutnya, komparasi diri terhadap pencapaian tidak perlu untuk diulangi kembali.
    Sejak saat itu, aku mulai berbenah. Kembali pada urusan pribadi dan tidak ingin lagi terkungkung dalam situasi komparasi. Ternyata, potensi diri menjadi hal pertama yang ingin aku refleksikan. Tidak mau berpikir terlalu jauh untuk mendapatkan penghargaan atau semacamnya. Saat itu, aku hanya berpikir sederhana mengenai “Apa yang aku sukai” dan “Apa yang bisa aku kembangkan”.
    Hal tersebut sangat membantuku mengenal diri jauh lebih dalam. Aku tahu arah mana yang hendak kuambil, tahu harus dengan siapa seharusnya aku melakukan hal tersebut, hingga aku akhirnya tahu bahwa semua proses yang akan dan sedang kulakukan ternyata semenyenangkan itu.
    Betul, proses itu sangat menyenangkan. Aku sampai ketagihan untuk terus berproses. Tidak lagi mengkhawatirkan diri karena terlalu sibuk mengkomparasi.
    Teman, sudah saatnya kita keluar dari lingkaran tidak sehat. Lingkaran jahat yang terus mengungkung kita dalam diri yang tidak mau berani. Jika aku bisa dan mau berubah, aku pun yakin kalian akan seperti itu. Sudahi komparasi dirimu dengan orang lain. Mulailah berefleksi, siap-siap untuk berdikari ya.
    Salam hangat,
    Intan

  • Keseruan Aktivitas Program Pendanaan IWDM (Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa)

    Keseruan Aktivitas Program Pendanaan IWDM (Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa)

    Kalian pasti sudah tidak asing dengan Program Pendanaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Yap, akupun pernah mendapatkan pendanaan bisnis tersebut, namun pada tahun 2022, nama programnya adalah Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM). Dimana, program ini dikhususkan untuk membuat startup. Dalam program tersebut, timku berhasil mendapatkan pendanaan hingga 11,5 jt loh. Kalau kalian penasaran apa saja serangkaian kegiatan yang kujalani, yuk simak artikel ini baik-baik ya!
    1. Pengajuan Proposal
    Dalam tahapan ini, semua peserta wajib membuat proposal bisnis untuk diajukan pendanaan ke Kemenristekdikti ya teman-teman. Waktu itu, aku mengajukan proposal startup yang bergerak di bidang pendidikan, yang kuberi nama Kelas Beasiswa. Sederhanya, bisnisku bergerak di bidang bimbel untuk mendapatkan beasiswa PTS. Niatku membuat startup ini memang bukan profit sebagai acuan utama, namun aku ingin membantu anak-anak muda yang tidak punya kesempatan masuk PTN,Kedinasan, mereka dapat berkuliah lewat jalur beasiswa di Perguruan Tinggi Swasta. Dan Alhamdulillah, ide bisnisku lolos dan mendapatkan pendanaan.
    2. SSA ( Student Startup Acceleration)
    Program SSA adalah program akselerasi 3 hari untuk bisa menjadi seorang CEO yang professional. Program ini hanya bisa diikuti oleh peserta yang lolos pendanaan saja. Acara SSA hanya dapat dihadiri oleh CEO masing-masing startup yang sudah lolos pendanaan . Berlokasi di Hotel JS Luwansa Jakarta Selatan, selama tiga hari dua malam, kami benar-benar belajar banyak hal. Mulai dari marketing,finansial,aspek hukum bahkan kami berkesempatan untuk tour ke beberapa office startup di Jakarta loh! Misalnya saja Bank Alladin. Dari program tiga hari ini, akupun juga banyak mendapatkan relasi, seperti coach bisnis yang baik-baik banget, temen-temen se- Indonesia yang memiliki ide keren bisnisnya.
    3. Program Pendampingan
    Setelah mendapatkan pelatihan SSA, maka kami pun harus eksekusi bisnis dong haha. Didampingi dan dipantau juga oleh unit bisnis kampus PPM School of Management. Jadi, selain mendapatkan mentor dari dosen kita sendiri, PPM School of Management juga seringkali mengadakan workshop. Durasi pelaksanaan eksekusi bisnis kurang lebih selama 4 bulan. Selam aitu juga kami juga harus melaporkan update dana yang sudah terserap. Ribet sih, tapi disitu seru banget dan aku banyak dapat pembelajaran baik untuk hidupku.
    4. KMI Awards
    Ini adalah puncak acara dari IWDM. Dimana, seluruh startup diundang untuk mengadakan pameran di Universitas Veteran Jawa Timur, Surabaya. Acaranya tentu tidak hanya buka booth pameran saja, namun juga ada beberapa lomba tambahan yang bisa diikuti startup, dan tentunya penghargaan di KMI Awards. Acaranya cukup padat selama 3 hari. Namun, disini aku bangga banget bisa mewakili kampusku ke tingkat nasional, ya walaupun gajadi pemenang sih, tapi aku yakin ini addalah awal yang baik untuk membuka potensi ku berikutnya.

    Nah, itu dia cerita keseruanku mengikuti lomba IWDM. Semoga setelah bacaartikel ini, kamu jadi ikutan tertarik ya kalua ada program serupa.