Category: Self Development

  • Pemateri Bina Lingkungan

    Pemateri Bina Lingkungan

    Ini adalah perjalanan pertama saya menjadi pemateri dan dimana saya memberanikan diri untuk mengiyakan tawaran tentang penyuluhan lingkungan

  • Suka Duka Sampai Jadi Top 10 Most Active Paranovo di Novo Club Part 3 (Final)

    Suka Duka Sampai Jadi Top 10 Most Active Paranovo di Novo Club Part 3 (Final)

    Sharing Aktivitas Group Project Paranovo Part 3

    Kalau di dua postingan sebelumnya yang aku ceritakan mengenai masalah-masalah dan kesalahanku. Di postingan ini aku akan menceritakan mengenai hasil yang aku peroleh selama mengerjakan projek Paragon Book Club (PBC).

    Bisa dibilang hasil ini tidak aku bayangkan sebelumnya dan mungkin tidak melupakan kerjakerasku disamping kesalahan yang sudah aku perbuat.

    Di hari pengumuman best group project dan best most active paranovo tiba-tiba banyak chat masuk ke WA ku. Sebetulnya aku gak tahu kenapa. Aku juga nonton siarannya tapi terlambat karena sambil bantu orang tua di rumah. Nah, pas lihat chatnya ternyata isinya ucapan selamat semua dan aku langsung aku percepat siarannya di Youtube. Yes, ternyata PBC Region Surabaya jadi best group di kategori PBC wah senang dong. Lanjut lagi, eh ternyata gak disangka bisa dapat title top 10 paranovo.

    Sebetulnya aku agak kurang rela dapat penghargaan Top 10 Paranovo mengingat kesalahan yang sudah aku ceritakan di postingan sebelumnya. Tapi aku rasa hal baik ini juga pelajaran.

    “Aku perlu menghargai kerja keras yang sudah aku lakukan sebanyak kesalahan yang sudah aku lakukan”. Itu yang ada dipikiranku dan akhirnya aku rela menerima title ini. Dari refleksi ini aku kembali teringat hal-hal baik yang sudah aku lakukan selama group project, aku ingin kalian juga tahu dan bisa menerapkannya.

    ● Aktif Mengeluarkan Pendapat
    Terlepas apapun posisi kita, entah itu sebagai peserta atau panitia. Pendapatmu disertai landasan yang objektif akan sangat dihargai untuk didengarkan.

    ●Memberikan Lebih Dari yang Diminta.
    Mungkin ini terlihat seperti sekadar menjadi orang yang aktif saja. Tidak.. kamu harus jadi orang yang peka dengan kebutuhan orang lain dan menawarkan bantuan jika kamu memiliki kapasitas dan waktu untuk menyelesaikan problem yang mereka miliki.

    ●Transfer Ilmu sehingga Kamu dan Orang Lain juga Merasakan Manfaatnya.
    Pelaksanaan proyek PBC-ku lebih cepat dari group project PBC region lainnya. Dari pengalaman tersebut aku bisa sharing insight-insight yang aku dapatkan selama acara, memberi tips dan memberitahu do’s and don’ts yang perlu mereka perhatikan. Dari situ kadang aku juga dapat inspirasi dari pengalaman yang mereka ceritakan. Sehingga sama-sama membantu dan kedepannya bisa menjadi mitra.

    Mungkin sekian dulu sharingku, aku harap bisa bermanfaat. Feel free kalau ada yang ingin kalian tanyakan terkait sharingku kali ini yaitu tentang project Paragon Book Club sebagai Paranovo.

    Terimakasih sudah membaca sampai sini semoga bisa menginspirasi kalian semua.

    “Ingat kesuksesan yang besar datang juga dari usaha yang besar” 😊❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥💪

    📍NB: Ini foto-foto waktu pengumuman best title yang aku dapatkan dari kegiatan Paranovo.

  • Suka Duka Sampai Jadi Top 10 Most Active Paranovo di Novo Club Part 2

    Suka Duka Sampai Jadi Top 10 Most Active Paranovo di Novo Club Part 2

    Sharing Aktivitas Group Project Paranovo Part 2

    Kalau di postingan sebelumnya aku sudah menceritakan mengenai proses menuju hari H. Sekarang di postingan ini aku akan lebih fokus pada pembahasan pelaksanaan projek dan evaluasi dari projek yang aku kerjakan.

    Kebetulan karena anggota Paragon Book Club(PBC) di regionku besar. Aku diberi amanah untuk melaksanakan projek PBC sebanyak 2 kali yaitu di tanggal 12-7-2023 (PBC pertama) dan 9 Agustus 2023 (PBC kedua).

    Untuk proyek PBC pertama kesulitan dirasakan karena aku dan teman-teman paranovo masih belum punya gambaran yang jelas dan standar untuk event ini disamping waktu pelaksanaan kegiatan yang dimajukan. Lalu di proyek PBC kedua, kesulitan yang aku temui adalah masalah kekurangan anggota untuk pelaksanaan event. Hal ini memaksa aku untuk mengubah event ini menjadi daring dan bekerjasama dengan group project dari region Jakarta untuk menyisiati masalah kekurangan anggota.

    Pada hari H untuk PBC 1 berjalan lancar dan aku sebenarnya tidak menyangka projek tersebut bisa berjalan dengan sukses. Jika ada yang perlu di evaluasi dalam PBC 1 itu adalah masalah pengaturan waktu.

    Di hari H pelaksanaan acaranya mundur karena perlu menunggu semua peserta yang mendaftar hadir kebetulan juga baru pulang kerja jadi wajar. Evaluasi untuk diriku adalah aku sempat salah mengatur hitung mundur waktu dan aku mengambil keputusan sendiri untuk mengurangi 1 menit dari tiap pembicara untuk menyisiati waktu yang molor dari yang direncanakan.

    Dari kejadian tersebut aku belajar untuk lebih berhati-hati dan harus lebih tenang ketika menghadapi sesuatu yang menguras mental dan pikiran. Ada baiknya berkomunikasi dengan partner yang kita ajak kolaborasi juga. Soal masalah pemotongan waktu, HR nya mengutarakan tidak masalah kalau waktunya molor jangan dipotong waktu bicaranya karena memang mulai tadi memang sudah telat.

    Untuk proyek PBC 2 berjalan dengan sukses juga walaupun aku rasa ada sisi yang masih belum interaktif dalam pelaksanaan acara. Walaupun acara ini sukses dilakukan, aku melakukan kesalahan fatal yang patut dievaluasi. Kondisinya karena kekurangan panitia, akupun merangkap sebagai pemateri acara pada PBC 2 ini namun aku tidak hadir di awal acara dan baru masuk di paruh akhir acara. Padahal aku bertugas hari itu.

    Aku beruntung pada saat itu ada yang menggantikan sesiku dan sebagai gantinya aku berusaha aktif sebagai peserta dalam acara tersebut. Hal ini jelas buat aku trauma dan down karena aku sudah melakukan kesalahan besar, tapi aku mengakui tidak ada permintaan maaf yang lebih baik selain bangkit kembali dan memberikan hal lebih baik untuk memperbaiki kesalahan itu. Dari PBC 2 aku belajar semangat pentingnya bangkit kembali dan please jangan lupa pasang note di kalender. Cukup aku aja kalian jangan.

    Kesannya ini akhir yang tragis kan? Tapi sharingku belum selesai loh… Lanjut part 3 tentang hasil yang aku dapatkan dari projek ini.

  • Suka Duka Sampai Jadi Top 10 Most Active Paranovo di Novo Club Part 1

    Suka Duka Sampai Jadi Top 10 Most Active Paranovo di Novo Club Part 1

    Sharing Aktivitas Group Project Paranovo Part 1

    Berawal dari ikut Novo Club akhirnya bisa dapat kesempatan untuk ikut buat group project yang difasilitasi Paragon Corp. Aku pun memilih bergabung dengan project Paragon Book Club (PBC) dimana klub ini adalah wadah untuk berbagi pengetahuan yang kita dapat dari suatu buku yang diangkat dengan cara yang fun dan interaktif.

    Dalam kesempatan ini aku memilih untuk menjadi PIC yang akan bertanggungjawab akan kelancaran projek dan berkolaborasi dengan kakak-kakak Paragonian (sebutan untuk karwayan Paragon).

    Jujur aja waktu pegang mandat ini rasanya challenging banget. Harus bisa bisa manage waktu dengan baik, koordinasi teman-teman paranovo, aktif berkomunikasi dengan HR DC Surabaya sebagai partner kolaborasi acara, fleksibel dalam mengeksekusi rencana dan banyak hal lainnya.

    Dalam pelaksanaan projek, aku bertemu dengan banyak orang baru. Menjalin relasi, memberi masukan kalau ada yang belum mereka mengerti dan bermitra bersama untuk menyelesaikan proyek PBC.

    Intinya menantang tapi tidak mustahil untuk diselesaikan.

    Kelanjutan cerita mengenai bagaimana pelaksanaanya pada Hari H dan hasil apa saja yang aku peroleh akan aku lanjutkan di postingan selanjutnya.

    So stay tune. Ngomong-ngomong kalian ada pengalaman yang sama waktu aktif berorganisasi? Aku mau dengar nih pengalaman kalian seperti apa. Bisa tulis pengalaman kalian di kolom komentar ya… biar kita sama-sama belajar😄💪❤️‍🔥

  • Sharing Review Buku Grit: Kekuatan Passion + Kegigihan

    Hai… Salam kenal semuanya aku Vero mahasiswa Instarter dari Jawa timur senang berkenalan dengan teman-teman semua. Kebetulan aku sudah selesai membaca buku Grit: Kekuatan Passion + Kegigihan karya Angela Duckworth. Buku self development ini sangat cocok untuk kalian yang ingin memiliki semangat GRIT dalam hidup kalian. Secara khusus aku akan membahas hubungan minat dengan GRIT dan cara mengetahui apa minat kita dalam review buku ini. Link review aku drop di bawah ya. Happy reading.

     

  • TIPS LOLOS PENDANAAN PKM DI 2 TIM!!!

    TIPS LOLOS PENDANAAN PKM DI 2 TIM!!!

    Hai! Pejuang PIMNAS, bukan? PKM pride? Kalo bukan, kamu ga diajak, hush. Engga deh, bercandyahh. Jadi, kenalin aku Helen, mahasiswa farmasi di USU (tau kan? PTN ternama di Medan itu). Nah, aku mau sharing nih perjalanan aku sampai bisa dapat koleksi 2 sertifikat PKM di tahun 2023. Wait, PKM tuh apa? Bagi yang gatau, PKM adalah Program Kreativitas Mahasiswa. Ajang lomba bergengsi di kalangan mahasiswa yang jika lolos proposal nya akan diberi dana sesuai kebutuhan untuk melanjutkan penelitian/hasil.

    Singkat cerita, awal aku kenal sama PKM tuh di tahun 2022, waktu semester 2. Kebetulan diajak kating satu ukm. Pas itu gatau apa-apa. Tapi, mulai kenal “oh gini prosesnya ternyata”. Pengumuman internal keluar kan. Eh taunya ga lolos. Yauda namanya first time. Lanjut ke semester 4, disini uda punya lumayan teman di luar kampus. Banyak yang bisa diajak dan ada yang ajak aku. Terakhir, ambil 4 proposal total dengan aku sebagai anggota di dalam nya. Namun, sayangnya, yang lolos pendanaan cuma satu. Tapi, seneng banget ga sih bisa lolos tahap pendanaan? Sebuah apresiasi setelah rumit dan ribetnya mengurus proposal dan berkas. Lalu, di semester 5 nih ceritanya. Ada kenalan yang ajak jadi anggota ganti di satu tim karena mereka kekurangan orang. Tanpa pikir panjang langsung ku gas aja kesempatan ini kan? So that’s it. Jadinya aku pegang 2 tim yang on-going berjalan.

     

    Oke, balik ke topik utama. Apa tips yang bisa ku sharing dalam experiences ku join 2 tim tahun lalu? Ada 7 !

    1. Konsisten cari info! Jangan males dan mager cari info. Baik itu di instagram maupun di grup kelas, karena pengumuman selalu akan update dan berubah, serta mendadak. Jadi harus prepare dan tau kapan tanggal mainnya.
    2. Bangun koneksi di luar fakultas! Prinsip PKM ini adalah kolaborasi antar fakultas. Karena itu, peluang tim yang berkolaborasi dari berbagai jurusan lebih diterima untuk lolos. Bangun koneksi mu dengan mengikuti ukm universitas.
    3. Harus siap belajar dan ready! Maksudnya adalah kita harus tetap maju, tidak bisa stuck terus-menerus di tempat. Karena PKM artinya harus berprogres. Harus dapat kemajuan atau hasil, siap presentasi, siap jawab pertanyaan juri pas PKP2, dan siap laporan.
    4. Siap menyisihkan waktu! Jika kamu bukan anak ukm, maka siapkan mental untuk rapat dengan tim dan dosen, mengurus berkas dan melakukan penelitian/tahapan yang menguras tenaga, mental dan waktu. Apalagi jika kamu tidak mendapat rekognisi, maka siapkan hati untuk bekerja lebih keras.
    5. Komitmen tinggi! “Kak, saya tidak tahan, Maui mengundurkan diri saja” “Kayanya aku ga bisa deh, ada banyak kegiatan juga sibuk” “Mau prioritasin hal lain”. Banyak yang mundur, padahal kita tau setiap orang memiliki prioritas dan kesibukan masing-masing.
    6. Bertanggung jawab dan bekerja sama. Baik sebagai anggota dan ketua, setiap pembagian tugas harus didistribusikan dan dikerjakan sesuai deadline. Jika tidak bekerja sama, maka keharmonisan tim tidak akan bertahan lama.
    7. Satu tujuan! Berkembang & Tumbuh! Dengan mindset seperti itu kamu akan mendapatkan lebih banyak pelajaran lebih dari yang kamu ekspetasi. Contohnya, skill public speaking, skill networking, skill administration, dan lain-lain nya.

     

    Tidak ada yang percuma, semuanya worth-it. Intinya kamu sanggup apa engga.
    (more…)

  • Satu Alat Superpower yang Anda Butuhkan untuk Berkembang!

    Satu Alat Superpower yang Anda Butuhkan untuk Berkembang!

    Pernahkah Anda merasakan keraguan dalam diri, meragukan kemampuan Anda, atau bahkan merasa tidak pantas untuk mencapai sesuatu? Saya juga pernah mengalami hal serupa. Saya pernah dalam situasi ketika saya berpikir bahwa saya tidak akan bisa mencapai sesuatu, bahwa tugas yang dihadapi terlalu sulit, atau bahkan merasa diri saya tidak layak untuk meraih sukses. Namun, pemikiran tersebut perlahan mulai menghilang ketika saya menemukan alat superpower yang mendongkrak perkembangan diri saya. Alat ini adalah “Growth Mindset.”

    Apa itu Growth Mindset?
    Growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha, latihan, dan pembelajaran terus-menerus. Kontrast dengan fixed mindset yang percaya bahwa kemampuan seseorang sudah ditentukan sejak lahir, growth mindset melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Ini melibatkan keyakinan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah langkah menuju perbaikan.

    Growth Mindset Mendongkrak Batasan Ku!
    Pengalaman pribadi saya adalah contoh bagaimana growth mindset dapat menjadi katalisator perkembangan diri. Sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), saya pernah merasa tidak mampu menghadapi tantangan yang diberikan. Namun, semuanya berubah ketika saya secara tidak sengaja menonton podcast di reels instagram. Saya mendapat pelajaran dari tiga menit potongan podcast tersebut yakni “cukup satu alat yang kamu butuhkan untuk bertumbuh, alat yang mendorongmu mengatakan ‘ini tidak bisa menjadi ini pasti bisa’ alat itu adalah growth mindset. Saat itu, saya mulai menantang diri saya sendiri dengan merubah pola pikir negatif menjadi motivasi untuk berusaha lebih keras.
    Dengan mulai menerapkan growth mindset, saya tidak hanya berhasil mengatasi tantangan akademis, tetapi juga mencapai pencapaian luar biasa di luar kampus. Saya menjadi project leader dalam Project ParagonCorp Campus Visit, yang melibatkan kepemimpinan atas sekelompok mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Proyek ini tidak hanya berjalan dengan lancar, tetapi juga meraih penghargaan sebagai Best Project dari Novo Club.
    Prestasi ini tidak terbayangkan ketika saya masih dalam fase fixed mindset yang meragukan diri sendiri. Growth mindset telah membuka pintu untuk eksplorasi dan perkembangan diri yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

    Growth Mindset Adalah Alat yang Anda Butuhkan untuk Berkembang!
    Sungguh dahsyat pengaruh growth mindset ini!. Sejak saya menerapkan pemikiran ini saya mulai dan sudah banyak mencapai pengalaman dan prestasi yang luar biasa. Saya meyakini bahwa dengan growth mindset maka Anda memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk mencapai banyak hal untuk mengembangkan diri. Growth mindset adalah alat kunci yang Anda butuhkan. Ketika Anda sudah mulai berpikir bahwa tantangan adalah peluang dan mencoba adalah hal pertama yang perlu dilakukan maka bersiaplah bahwa Anda akan menjadi pribadi yang siap untuk berkembang.

  • Lost Your Self: Sebuah Perjalanan Pribadi Menuju Pemahaman Diri

    Lost Your Self: Sebuah Perjalanan Pribadi Menuju Pemahaman Diri

    Saya menuliskan ini dalam keadaan belum mandi, ini adalah malam minggu dengan status single. Awal tahun 2024, bukanya melaju ke tahap serius “tunangan” seperti rencana.. saya memutuskan untuk sekali lagi mengikuti kata hati.

    Ini bukan dongeng, tapi kalau pun terdengar seperti dongeng sebelum tidur juga tidak masalah.

    Tahun 2016, adalah tahun dimana saya lulus dari SMK N 1 Wonoasri jurusan Teknik Komputer dan Informatika ( Multimedia ), sebuah jurusan yang infonya paling banyak peminat kala itu. Ketika, beberapa teman sekampung saya datang ke rumah untuk melihat hasil rangking di leptop saya, rangking mereka terus bergeser ke bawah. Sementara, dengan penuh percaya diri saya tetap di urutan aman, bahkan sangat aman. Mengingat hasil tes saya cukup baik, dan Ibu serta Bupoh saya telah membawa parcel buah dalam rangka supaya saya diterima di sekolah tersebut. Ini adalah rahasia, tapi sejujurnya.. saya tidak mendapatkan bocoran apapun, tes itu pun di komputer secara online dan hasilnya langsung keluar. Saya juga mendaftar dengan berbekal nilai ujian serta nilai akademis cukup mumpuni. Dulu, saya pernah menjadi murid di kelas RSBI yang kala itu mencoba memasuki standart international, walaupun pada akhirnya kelas tersebut bubar saat saya kelas 3 SMP. Tidak berhasil, tapi saya berhasil memasuki kelas yang hanya dihuni 24 siswa dari ratusan siswa seangkatan, dengan peringkat 2 dari bawah. Sebuah keberuntung yang agak konyol.

    Saya sangat percaya diri, tidak mau melanjutkan pendidikan S1 begitu lulus SMK, mungkin terkendala biaya juga. Pikir saya pada saat itu, tiga tahun merasa salah jurusan di SMK, saya tidak tertarik memasuki bidang apapun, tidak ada yang saya suka. Atau lebih tepatnya, saya tidak tahu mau kemana?

    Bekerja di pabrik, mungkin jadi satu-satunya tujuan kala itu. Masih saya ingat dengan jelas, saya nekat mau pergi ke Jakarta apapun yang terjadi, saya ikut teman laki-laki yang sebetulnya tidak terlalu saya kenal. Saya ikut tes dari sekolah beda kabupaten, karena pokoknya saya mau merantau ke Jakarta! Titik!

    Guru Bimbingan di sekolah tersebut mengatakan kepada saya, “Tinggi kamu kurang 1 cm?”

    Saya bilang, “Memangnya kenapa? Gapapa”

    Kemudian, ketika tiba di Boyolali, saya bertemu teman-teman baru, bahkan masih saling berteman di instgram sampai saat ini. Teman saya, Hamid, melihat saya dari jauh. Dia laki-laki dan sudah lolos persyaratan tinggi badan, sementara katanya saya terlihat cukup pendek diantara para perempuan yang sungguh memenuhi ruangan tersebut. Tapi, entah bagaimana bisa.. tinggi saya menjadi 160 cm, menahan nafas coba saya lakukan.

    Beberapa bulan kemudian, teman saya telah berangkat dan bekerja sebagai buruh pabrik di Jakarta, tepatnya di Astra. Dan saya, tidak kunjung dipanggil. Saya tetap menunggu, karena katanya saya sudah lolos. Sampai saya melamar SPG, tapi terlalu jujur dan ditolak karena saya tidak suka produk pasta gigi tersebut. Well, saya akhirnya mengiyakan tawaran untuk bekerja dibawa oleh Om saya. Di sebuah pabrik, tapi bukan di Jakarta. Satu tahun, saya menganggur, hidup pindah-pindah seperti main-main, dari momong keponakan saya yang hiperaktif sampai saya lupa sudah ngapain saja selama itu.

    Tahun 2017, saya sudah terlanjur menerima tawaran sebagai admin di perusahaan pengolahan hasil laut. Disaat ternyata ada sebuah panggilan ke kota Jakarta, kota impian saya kala itu. Tetap, saya mengawali pekerjaan sebagai admin pada bulan Agustus 2017, bulan-bulan awal lumayan berat. Saya kira, setelah lulus SMK, saya tidak akan lagi dipenuhi pikiran pemograman, html, atau design yang membuat stress. Saya keliru, saya belajar dari 0 lagi, mengenal program SAP, Exel, sampai membuat laporan-laporan yang katanya sudah basi, tapi saya sajikan. Sudah tidak terhitung lagi, berapa kali saya mau resign dan bahkan om saya bilang, kalau tidak sanggup.. bekerja saja di produksi. Menyentuh produk secara langsung.

    Kadang-kadang, saya tidak punya kerjaan, mungkin karena tidak ada yang benar jadi setiap ada telpon bunyi, lekas saya menjawabnya. Lalu, memberikannya pada para senior karena mereka memiliki kebiasaan membiarkan telpon-telpon terus berdering, dan baru akan menjawab setelah nada akan berakhir.

    Terjadi pengurangan karyawan, mereka yang tidak mampu dikembalikan ke produksi. Sementara saya, seperti tinggal menunggu waktu. Sampai kemudian, HRD dan atasan saya datang. Mengatakan, bahwa saya akan dipindahkan ke bagian resepsionis. Adalah hal, yang kemudian menjadi bullyan para senior saya kala itu, saya tidak sakit hari, karena sejujurnya tidak memahmi situasi tersebut. Sampai Om saya tiba-tiba datang dengan senyum sumringah, memanggil saya ke ruang meeting. Katanya, kerja bagus!

    Dalam hati saya, “Apanya yang bagus? Hampir setiap hari saya kena omelan.. tapi saya bertahan!”

    Om saya yang menjelaskan pada saya, bahwa saya dipindahkan ke posisi yang kala itu kosong oleh Plant Manager, yang sejak saya mendengar suaranya di telpon, tanpa beliau memperkenalkan diri, saya tahu bahwa itu Plant Manager kami. Hanya sementara, itu katanya. Sementara, Om saya bilang, dalam 2 tahun setidaknya saya akan jadi pegawai tetap. Saya masih tidak mengerti, saya sangat polos kala itu.

    Tahun demi tahun berlalu, para pegawai silih berganti, beberapa kali juga saya menyambut dan mengatarkan mereka para jobseeker dari berbagian universitas ternama. Pertama kali melihat CV mereka, dan membandingkan dengan CV saya yang sangat sederhana. Saya tahu betapa kami berbeda. Setiap berapa bulan sekali, pasti saya mengatakan ingin resign, tapi tidak kunjung terlaksana. Saya baru merasa kesepian, setelah teman-teman seperjuangan saya mulai membuat keputusan baru di hidup mereka.

    Tahun 2022, setelah pandemi, setelah keadaan mulai normal, saya memutuskan melanjutkan kuliah mengambil Sastra Inggris, tapi tidak benar-benar dengan tujuan yang jelas. Saya tidak tahu apa itu carir path? Bahkan skill saya, saya tidak benar-benar tahu. Saya merasa stuck, tidak tahu harus melakukan apalagi?

    Ketika, tahun 2023 bulan Juni, saya memutuskan resign. Atasan saya terkejut, saya mungkin adalah pegawai yang tidak terprediksi akan mengundurkan diri. Hampir setiap tahun ada efektifitas pegawai, tapi posisi resepsionis yang saya pegang, tidak pernah ada menyentuh apalagi mengusik. Bulan terakhir saya sebelum resign, adalah hari-hari yang paling sibuk. Telpon terus berdering bahkan ketika saya akan istirahat. Mereka semua orang lama dan orang baru, rekan kerja saya dari berbagai departemen. Tidak ada yang percaya, dan menyayangkan keputusan saya resign, ketika mereka melihat bahwa posisi saya sudah sangat nyaman tapi malah dilepas dengan alasan yang tidak jelas. Atasan saya meminta untuk mempertimbangkan ulang, bahkan ketika saya tetap kekeh mau resign dan mencari pekerjaan baru, lalu saya gagal, atasan saya tetap bilang, “Tidak papa, tetep disini”. Tapi, saya tetap dengan keputusan saya. Resign dan tidak tahu harus kemana? Selain pulang ke rumah.

    Saya benar-benar hopeless di usia 25 tahun, seharusnya saya menikah kalau sesuai rencana. Saya juga pulang dalam keadaan gagal. Ketika, Plant Manager dan Manager QA bertanya, “Kamu mau kemana?”

    Saya kepengen nangis, dan bilang “Saya mau menemukan tujuan hidup saya.”

    Lihat? Mereka antara sedih dan miris, dan merasa konyol. Saya tidak peduli apa respon mereka, kalau mereka tertawa, saya ikut tertawa. Kemudian, salah satu atasan yang sudah seperti bapak saya sendiri mengajak saya ke kantornya. Saya menangis, karena saya akahirnya akan pergi. Bapak ini pernah bilang kepada saya, mungkin ketika usia saya 22-23 tahun. Katanya, menikah kalau sudah sampai di titik jenuh. Tapi, saya belum ingin menikah, saya masih takut.

    Saat usia 25 tahun, setelah kami melewati karnval dalam satu tim, berbeda dengan beberapa orang yang menyayangkan keputusan saya. Bapak ini melepaskan saya, untuk melakukan apa yang mau saya lakukan. Baginya, yang sudah senior sekali sejak perusahaan tersebut baru berdiri, mengabdi disana. Sebagai perempuan lebih baik saya mengambil keputusan saat itu, daripada semakin terlambat. Saya tidak bisa selamannya disana, saya harus membekali diri saya dengan kemampuan yang akan berguna dimanapun nanti saya berada. Kalau mau berbisnis, ya cobalah, kembalilah seperti anak kecil. Yang mulai berguling, merangkak, jatuh, menangis, kemudian bangkit lagi, jatuh lagi, berjalan sampai kemudian bisa melompat dan berlari kencang.

    Pesannya pada saat itu, “Biarkan pikiran saya seperti anak kecil, tapi saat menghadapi suatu masalah gunakan kepala dingin dan bersikaplah sebagian orang dewasa.”

    saya pegang itu, sampai saat ini.

    Memulai bisnis tidak semudah yang saya bayangkan, entah saya yang belum juga berani mencoba, atau memang tidak akan pernah mencoba. Saya melamar sebagai admin di sebuat usaha yang mendukung UMKM, saya melamar posisi admin yang kebetulan kosong, saya pikir mau hidup sederhana saja di desa. Gapapalah, saya pikir begitu. Tetapi, kaka saya bilang, belajarlah disana sebelum memulai usaha sendiri. Bukan sebagai admin, owner menawarkan posisi design grafis dan saya iyakan saja. Saya bisa belajar.

    Hidup saya kembali berjalan, kembali melakukan kesalahan, kembali menangis. Saya pikir, saya bisa mencoba sebagai content creator, tapi sampai saat ini waktu saya habis pada design. Ada tantangan tersendiri di bidang design, awalnya para pelanggan kami rata-rata pelaku usaha UMKM dan fokus pada sticker kemasan. Sampai kemudian tik tok sempat ditutup, dan pemasukan anjlok. Beralih ke shopee dan bertahan. Tim saya ada 2 orang, kami membuat project template-template baru, diluar fokus selama ini. Disitu saya stress, benar-benar memalui dari “0” lagi.

    Lebih menguras energi lagi, saat mendapatkan klien yang idealis serta pefectsionis. Dari design saya yang alay, font seperti surat cinta, tidak mboist, berantakan, warna jumbur, typo, dan masih banyak lagi. Dari yang sebelumnya, saya cuma mengganti nama brand, menjadi saya memilih warna sendiri, lalu berusaha mewujudkan bayangan dari ider mereka. Sebuah produk water spot removal yang jelas bukan genre porduk saya, dengan request logo ada pedangnya, ada panahnya, lalu request logo penjual ayam potong dengan logo ayam naik motor trail. Adalah hal, yang semakin kesini seperti roller coaster yang saya naiki mulai bergerak kembali.

    Kalau dulu, saya berinteraksi secara lamgsung saat melayani klien, kini saya seperti berada dibelakang layar. Pelanggan yang bagi saya sekarang cukup rumit dan rewel, mengingatkan saya pada klien saya dulu. Klien-klien yang diawal rasanya cukup mempersulit hari kerja saya, tetapi ketika mendengar saya akan resign, mereka ternyata juga merasakan kehilangan. Tidak hanya saya. Saya ingat, ketika saya sakit dan mendapatkan kaleng-kaleng susu bearband dari klien saya, supaya saya segera sembuh dan pulih. Sejak hari itu, walaupun ada yang rewel, walaupun disertai gerutuan dari mulut saya yang tanpa sadar.. saya selalu ingatkan kepada diri saya sendiri, bahwa harus profesinoal, bahwa klien yang dulu saya anggap paling tidak mengenakan, menjadi klien yang paling saya tunggu-tunggu kedatangnnya. Walaupun tentu, karakter orang tidak dapat saya ubah, hanya saya menysuaikan.

    5 bulan sebagai Design Grafis, saya belajar dari dasar-dasarnya. Saya masih belum tahu pasti, apakah saya akan berhasil disini? Semua masih abu-abu, saya cukup terlambat untuk banyak hal. Karir, pernikahan, kesuksesas, kalau mengikuti standar orang-orang.. mungkin saya cukup terlambat. Tapi, saat saya resign dari pekerjaan yang dimana zona nyaman saya berada, saya berjanji kepada diri saya sendiri. Bahwa, saya memang menyerah dengan pekerjaan saya sebelumnya, saya menerima keadaan saya saat itu, tapi saya tidak mau menyerah kepada diri saya sendiri.

    Cerita pengalaman saya sudah hampir selesai, dan saya tidak menuliskan pencapaian apapun dalam bentuk materi atau kenaikan jabatan. Karena memang belum ada sama sekali. Delapan tahun lalu, saat sebagai siswi SMK jurusan Multimedia saya merasa itu bukan lah saya, bukan passion saya. Tapi, hari ini tepat 8 tahun saya kembali menekuni bidang design. Saya mulai menyadari bahwa saya bisa menghiburi diri dengan mendesign, menuangkan isi kepala saya selain menulis dan bercerita.

    Saya tidak punya karir path atau tujuan yang jelas sejak saya lulus sekolah, jadi usahakan untuk tidak mengulang cerita saya diatas ya kalian, teman-teman mungkin adik-adik saya. Mentor iru juga penting, pendamping kalian. Tidak semua anak memiliki orangtua yang dapat menjadi mentor atau kompas untuk anak-anaknya, tidak semua dari kita juga selalu dipertemukan dengan moment keberuntungan, hari sial pun tidak ada yang tahu. Yang pasti, menyusun planning adalah hal yang sangat penting. Mencatat adalah hal yang tidak akan pernah disesali. Founder di perusahaan saya dulu, diusinya yang masuk 80 tahun lebih, tetap sehat dan berolahraga lari. Orang lain mungkin berpikir karena uangnya banyak, tidak demkian dengan saya. Founder saya adalah sosok paling konsisten yang pernah saya kenal di dunia nyata. Beliau setiap hari, hingga detik saya akan resign, selalu menuliskan atau mencatata pencapaian kecil dari progres larinya, sekecil apapun itu progresnya, dan segagal apapun itu progresnnya. Tak hanya itu saja, founder saya, adalah sosok yang menunjukkan kepada saya. Bahwa tidak harus selalu melihat jauh ke depan, apa yang ada didepan mata, seperti yang dikatakan juga oleh atasan saya, apa yang ada di depan mata saat ini mari selesaikan.

    Beberapa waktu lalu, saya mendapati teman saya ingin mengembangkan bisnisnya, daripada terus memikirkan bisnis toko online yang tidak kunjung buka, saya memutuskan membantu teman saya ini dengan membuatkan logo dan bingkat untuk produknya. Kemudian, kaka saya meminta saya untuk mencetak banner, saya buatkan designnya. Saya melakukanya secara cuma-cuma, saya cuma mau membantu. Saya memang membutuhkan uang, tapi yang saya lakukan kepada mereka karena saya mau membantu. Tapi, kemudian saya terima uang itu. Saksi bahwa ini kali pertama saya menciptakan uang sendiri tanpa modal, dan tanpa ikut orang. Saya juga menemukan, teman lama saya memulai bisnisnya. Saya melihat logo dan menu yang tidak tertata. Saya bilang, saya terganggu dan saya kasihan bukan dengan teman saya, tapi dengan label yang dia pasang. Dia orang ketiga, yang akan saya bantu pada bulan ini, membalas kebaikkan dulu. Hasil design saya masih seperti pemula, masih banyak mengambil elemen dari insternet. Hanya saja, tidak perlu tunggu hebat untuk melakukan hal-hal yang sederhana tapi bermanfaat dan berkmakna untuk orang lain.

  • Glide with Heart, Paint the Stars

    Glide with Heart, Paint the Stars

    Menjadi jiwa yang memiliki sifat empati, mampu beradaptasi, dan mengedepankan nilai-nilai konservasi adalah tiga nilai yang dibawakan oleh Pengenalan Departemen Biologi (PDB) 2023. Saya, selaku salah satu Pengurus Inti menjadi saksi proses implementasi nilai-nilai tersebut kepada lebih dari 110 mahasiswa baru. Pengalaman selama sembilan bulan inilah yang mengajarkan saya untuk tetap rendah hati dalam menggapai mimpi.

    Dimulai dari pembentukan konsep pada awal Januari 2023, saya dan enam orang lainnya berusaha memberikan program terbaik untuk mentransfer ilmu kepada mahasiswa baru. Kami menerima masukan dari puluhan orang dan mengolahnya sebaik mungkin menjadi konsep yang matang. Konsep-konsep itulah yang menjadi cikal bakal rangkaian acara dari PDB 2023.

    Akhir Agustus 2023, rangkaian acara dimulai dengan Opening Ceremony untuk memperkenalkan apa yang akan mahasiswa baru hadapi selama satu bulan ke depan. Seminggu kemudian, acara dilanjutkan dengan pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa Departemen dan Pengamatan Lapangan untuk memperkenalkan lingkungan Biologi. Debat Konservasi dan Seminar Bioprospeksi untuk memberikan rasa bangga terhadap biodiversitas pada dua pekan setelahnya. Kemudian mentoring untuk menumbuhkan rasa empati dan adaptif kepada mahasiswa baru. Sebagai penutup, Grand Closing diselenggarakan pada akhir September 2023.

    Seluruh rangkaian acara memiliki kesan tersendiri bagi saya. Saya belajar bagaimana kolaborasi menciptakan ruang akselerasi. Proses penyelesaian masalah secara progresif memberikan ruang bagi saya untuk berpikir panjang sebelum mengambil keputusan. Saya juga belajar bagaimana menyikapi tim yang tidak sejalan dengan pemikiran saya. Terakhir, yang tak kalah penting, saya belajar untuk tetap rendah hati dalam mencapai tujuan.

    Pada dasarnya, semua manusia membutuhkan mimpi sebagai “bintang” untuk diraih. Penting untuk selalu rendah hati, memiliki keinginan kuat untuk belajar, serta selalu berdampak bagi sekitar.

  • Esensi Doa dalam Kehidupan: Kunci Semua Ketidakmungkinan

    Esensi Doa dalam Kehidupan: Kunci Semua Ketidakmungkinan

    Kekuatan doa ini saya buktikan di tahun 2023, dimana saat itu saya mengikuti ajang ONMIPA PT yang sangat bergengsi dan disaat yang sama saya menjadi pimpinan ormawa dengan agenda yang sangat padat.

    “Ditengah padatnya kegiatan organisasi ini, apakah saya masih mampu?”

    Kian hari, keraguan itu memenuhi pikiran saya hingga saya sempat berfikir untuk menyerah. Tapi saya “Segala hal adalah mudah bagi Allah” yang pada akhirnya saya coba meninggikan kembali percaya diri saya melebihi keraguan saya. Di 14 hari tersisa, saya memutuskan vakum sementara dan belajar hingga 10 jam per hari. Ini karena sebelumnya saya sangat kurang dalam mempersiapkan ajang ini.

    Menjelang hari pelaksanaan, saya pernah melakukan tahajud dan menangis karena meminta dimudahkan setiap pelaksanaanya.

    lalu apa yang terjadi?
    dalam 2 hari pelaksanaan, semua silabus materi yang dilombakan sangat sama dengan apa yang dipelajari dan yang lebih takjubnya lagi. momen pergantian bidang lomba (selesai Materi A menuju materi B), saya sempat belajar singkat dan memprediksi materi yang kiranya akan keluar di pelaksanaan. dan ternyata sangat tepat sehingga saya dapat mengerjakannya dengan sangat baik.

    foto tersebut merupakan hasil dari doa yang selalu aku panjatkan di setiap shalat hingga tahajud. karena saya percaya bahwa semua ketidakmungkinan di dunia ini dapat diatasi dengan doa dan ikhtiar yang kuat.