Blog

  • Slow Your Thoughts Down! No Stress Club!

    Slow Your Thoughts Down! No Stress Club!

    Hallo, kalian yang disana 😀

    Aku Vernanda Miza Safira, mahasiswi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada. Mungkin sama seperti pembaca tulisan ini, dimana kesehariannya lumayan padat karena jadwal – jadwal kuliah maupun organisasi atau event yang diikuti, akupun juga begitu. Entah itu dari jadwal praktikum, agenda komunitas, persiapan tugas akhir nanti, dan berbagai deadline lain kadang bisa menjadikan kita pusing yaa, kalau terjadi terus – menerus tanpa jeda istirahat, bisa aja bikin kita overwhelm dan kepikiran nih, tugas ini belum selesai, eh tugas yang satunya lagi juga belum diapa – apain.

    Tapiii, dari sekian kesibukan itu, aku salah satu orang yang udah menemukan cara buat mengatasi overwhelm dari banyaknya kegiatanku. Dan disini aku mau sharing ke teman – teman pembaca untuk kalian aplikasikan juga.

    Tulis semua tugas yang perlu diselesaikan
    Iyap! Langkah pertama yang aku lakukan yaitu dengan menulis. Tulis semua tugas – tugas yang belum dikerjakan baik tugas akademik maupun non-akademik yaa, tambahkan juga deadline nya. Hal ini perlu dilakukan agar kedepannya kita tahu mana tugas yang perlu diprioritaskan, bisa berdasarkan deadline tugas yang lebih awal maupun dari bobotnya.
    Selain itu, dengan menulis bisa bantu pikiran kita agar lebih tertata. Mungkin kalian pernah merasakan pikiran kita kayak benang kusut dan enggak tahu mana yang perlu dikerjakan lebih dulu. Nah, salah satu cara mengatasi itu yaa dengan menulis ini.
    Breakdown setiap tugasnya
    Langkah selanjutnya yaitu dengan breakdown setiap tugasnya. Hmm, gimana tuh?
    Jadi, maksudnya itu kita sederhanakan lagi tugasnya jadi bagian – bagian kecil. Misalnya nih, kita dapat tugas membuat laporan penelitian. Kita breakdown setiap bagian – bagiannya, tuh. Ada bagian pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, dan lain – lain. Nah, dari tiap – tiap bagian itu, kita sederhanakan lagi seperti di bagian pendahuluan menjadi ada bagian latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sebagainya.

    Setiap kita menyelesaikan bagian – bagian kecil itu, kita bisa centangin. Cara ini memudahkan kita buat mengetahui bagian – bagian mana aja yang perlu belum selesai dan mana yang sudah. Selain itu, juga membantu kita agar termotivasi menyelesaikan tugas karena bagian – bagian yang sudah kita centang.

    Mulai aja dulu
    Tips yang ketiga, mulai aja dulu. Terkadang, salah satu hal yang membuat kita pusing itu karena kebiasaan menunda – nunda. Entah itu alasannya karena ingin bersantai dulu, kebiasaan perfeksionis, hingga takut gagal atau berpikir negatif kalau kita enggak bisa mengerjakan tugasnya. Padahal menghindar dari tugas bukannya menyelesaikan tugas tersebut, justru bisa membuat tugas menumpuk di akhir, alhasil jadinya burnout itu tadi deh.
    Jadi, daripada menghindar dari kewajiban yang perlu diselesaikan, lebih baik dimulai aja dulu, pelan – pelan juga boleh. Ingat, small steps are also progress.

    Meditasi
    Selama satu setengah tahun ke belakang, meditasi menjadi salah satu habit yang aku lakukan lumayan rutin. Meditasi ini bermanfaat secara tidak langsung buatku. Meditasi membantu aku agar lebih fokus dalam mengerjakan tugas dan merasa lebih tenang dengan olah nafas yang dilakukan, terutama kalau lagi hectic banget.

    Journaling
    Nah, ini tips kelima dan aku pun sebenarnya baru melakukan ini dimulai sekitar 2 minggu yang lalu, hehe. Tapi, manfaatnya sangat bisa kurasakan terutama berkaitan dengan pikiranku. Karena aku juga pemula di habit baru ini, aku mulai dari pertanyaan – pertanyaan sederhana, seperti:
    Apa yang sedang kurasakan sekarang?
    Kenapa aku bisa merasakan itu? alasannya?
    Bagaimana agar perasaanku lebih baik? (Berikan solusi tanpa mengesampingkan kewajiban)
    Contoh yang kulakukan seperti ini:
    “Aku hari ini merasa capek banget karena kegiatan yang enggak ada jeda dari pagi, praktikum, dan masih ada tugas yang perlu aku kerjakan. Tapi rasanya, kalau sekarang aku butuh istirahat sejenak dan tugasnya baru akan kulanjutkan setelah aku istirahat (waktu spesifik pengerjaan tugas).”. Kalian bisa tulis lebih detail lagi sesuai pengalaman yang kalian rasakan ya.

    Dengan journaling ini, menurutku bisa membantu kita untuk lebih aware dan jujur dengan perasaan diri sendiri, serta mengenali diri dengan lebih baik. Aku ingatkan juga, yang utama dari journaling ini adalah bagaimana kita bisa menumpahkan apa yang kita rasakan. So, it’s okay kalau journal nya mungkin enggak cantik, cuma tulisan, atau enggak aesthetic ya teman, karena itu bukan hal utama dari journaling ini,

    Itu aja kelima tips dari aku yang bisa kalian lakukan juga kalau merasa lelah dengan segala kewajiban akademik dan non akademik. Semoga bermanfaat untuk kalian ya 😀

  • Unleashing Hidden Talents: A Journey of Self-Discovery and Achievement

    In the depths of self-doubt, I never imagined that within me lay a talent waiting to be unearthed—a talent that would not only challenge my own perceptions but also redefine my understanding of what I was capable of achieving. For years, I had underestimated my artistic abilities, convinced that the realm of realistic drawing was beyond my reach. Yet, buried beneath layers of uncertainty and hesitation, there existed a spark of potential yearning to ignite into something extraordinary.

    It was not until I mustered the courage to confront my doubts head-on that I embarked on a journey of self-discovery and transformation. With trepidation but determination, I took up the challenge of mastering the art of realistic drawing. Through countless hours of practice, perseverance, and unwavering dedication, I began to unravel the depths of my creativity and the extent of my capabilities.

    With each stroke of the pencil and every shade of color carefully applied, I witnessed my skills evolve and my confidence soar. What once seemed insurmountable gradually became attainable as I immersed myself in the process of creation, embracing both the triumphs and the setbacks as integral parts of my growth.

    As my proficiency in drawing blossomed, so too did my sense of self-assurance. No longer bound by the constraints of self-doubt, I dared to dream bigger, reaching for heights I once deemed unreachable. And when the moment arrived—when my lecturer bestowed upon me the honor of being named the best student of drawing—I realized that my journey had come full circle.

    My story is a testament to the transformative power of self-belief and perseverance. It serves as a reminder that our greatest achievements often lie just beyond the borders of our comfort zones, waiting to be discovered through courage and determination. So, to those who doubt their own abilities, I say this: Embrace the unknown, for within it lies the potential to uncover talents you never knew you possessed. With unwavering determination and a steadfast belief in yourself, you can achieve greatness beyond your wildest imagination.

  • Beyond Limits: Navigating Obstacles & Unveiling Potential

    Beyond Limits: Navigating Obstacles & Unveiling Potential

    Menghadapi Global Business Challenge (GBC) bisa terasa seperti melangkah keluar dari zona nyaman, terutama saat terdapat banyak keraguan yang menghantui. Dari merasa ragu akan kemampuan sendiri hingga tekanan pekerjaan yang terus menerus, serta sulitnya mencari dukungan sponsor, semuanya tampak menjadi beban yang berat. Terbayang bagaimana seseorang seperti saya bisa menembus batas-batas ini.

    Namun, saat menyelami masalah lebih dalam, ternyata rintangan terbesar datang dari dalam diri. Memperjuangkan kekhawatiran berlebihan menjadi langkah awal yang penting. Kita menyadari bahwa untuk meraih kesuksesan, kita harus memulai dengan langkah kecil. Meskipun ragu kadang menghampiri, tapi keyakinan bahwa setiap langkah kecil membawa kita lebih dekat kepada tujuan akhir memberikan semangat baru.

    Akhirnya, aku percaya bahwa aku mampu melewati rintangan itu. Setelah berdiri di hadapan para panelis dan investor hebat, dan bertemu dengan orang-orang cerdas lainnya, aku menyadari bahwa dunia ini sungguh luas. Dunia tidak terbatas pada dinding-dinding kamar yang sempit. Melangkah keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan membuka pandangan baru bagi diriku. Dengan keberanian dan keyakinan, aku berhasil menaklukkan ketakutan dan keraguan yang menghantui. Ini adalah bukti bahwa dengan tekad yang kuat dan ketekunan, kita mampu mengatasi segala rintangan yang menghadang, dan menemukan potensi kita yang sesungguhnya di luar sana.

    Perubahan terbesar terjadi pada sikap mental dan pandangan hidup. Dengan berpegang pada keyakinan bahwa lebih baik berusaha menciptakan perubahan daripada hanya mengeluh tentang masalah, serta keyakinan bahwa setiap orang memiliki potensi besar untuk bersinar, langkah menuju GBC menjadi lebih terang dan terasa lebih mungkin untuk diwujudkan. Dengan pikiran yang positif, rintangan yang tampaknya menakutkan dapat diatasi dengan lebih percaya diri, dan langkah pertama untuk mengatasi hal tersebut dapat diambil dengan keyakinan yang lebih kuat.

  • Tiny Steps, Big Dreams

    Tiny Steps, Big Dreams

    Dalam perjalanan menuju pencapaian cita-cita besar, kita sering kali merasa terbebani oleh besarnya usaha yang diperlukan. Namun, sebenarnya tidak perlu usaha yang terlalu besar untuk mencapai impian besar. Kuncinya adalah konsistensi dalam melakukan usaha-usaha kecil setiap hari. Seperti yang dikatakan James Clear dalam bukunya Atomic Habits, “Success is the product of daily habits—not once-in-a-lifetime transformations.” Artinya, kesuksesan adalah hasil dari kebiasaan sehari-hari, bukan perubahan besar yang terjadi sekali seumur hidup.

    Mengapa usaha kecil yang konsisten begitu penting? Usaha kecil, ketika dilakukan secara terus-menerus, akan membangun fondasi yang kuat dan membuat kita semakin dekat dengan tujuan kita tanpa terasa berat. James Clear menjelaskan, “Habits are the compound interest of self-improvement.” Kebiasaan adalah bunga majemuk dari perbaikan diri. Ini berarti setiap usaha kecil yang kita lakukan akan terakumulasi dan menghasilkan perubahan besar seiring waktu, sama seperti bunga majemuk dalam investasi yang terus bertambah.

    Oleh karena itu, fokuslah pada langkah-langkah kecil namun konsisten dalam setiap aspek kehidupan Anda. Jangan meremehkan kekuatan dari tindakan-tindakan kecil yang dilakukan secara rutin. Dengan terus berpegang pada prinsip ini, Anda akan melihat perubahan signifikan dalam jangka panjang. Ingatlah, “You do not rise to the level of your goals. You fall to the level of your systems,” tulis James Clear. Artinya, kita tidak mencapai tingkat cita-cita kita, melainkan kita mencapai tingkat sistem yang kita bangun. Maka, bangunlah sistem yang mendukung kebiasaan-kebiasaan kecil yang baik, dan lihat bagaimana itu membawa Anda menuju pencapaian besar.

  • Membentuk personal branding ke lingkungan profesional

    Kisah Inspiratif: Menuju Kesuksesan dengan Tekad dan Semangat
    Setiap orang memiliki jalan dan langkah terbaiknya sendiri untuk membentuk diri menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut ini kisah inspiratif dari saya tentang perjalanan menuju kesuksesan, meskipun terkesan kecil bagi sebagian orang, namun bagi saya merupakan hasil dari perjuangan, tantangan, dan tekad yang kuat.

    Awalnya, saya merasa tidak akan pernah bisa sukses seperti orang lain, bahkan saudara saya sendiri. Saya sering dibandingkan dengan mereka dan merasa malu karena di usia yang sama, mereka telah mencapai kesuksesan, sementara saya hanya bermain game, tidur, dan bermalas-malasan. Orang lain pun sering melontarkan perkataan negatif tentang saya, mencap saya sebagai anak pemalas. Perkataan itu membuat saya mempertanyakan identitas diri dan masa depan saya.

    Namun, titik balik datang dan saya memutuskan untuk mengubah hidup. Saya mulai melakukan aktivitas positif seperti belajar, berkomunikasi, dan mengikuti berbagai kegiatan positif. Saya mencoba mengikuti kompetisi, olimpiade, kepenulisan, dan olahraga, namun berkali-kali mengalami kegagalan. Hal ini membuat saya sempat menyerah dan mempertanyakan apakah saya ditakdirkan untuk gagal.

    Di tengah keraguan, saya bangkit kembali dengan tekad dan semangat yang kuat. Saya memegang prinsip bahwa semakin banyak kita gagal, semakin kecil peluang kita untuk gagal di masa depan. Benar saja, usaha dan kegigihan saya membuahkan hasil. Pada suatu masa, saya mulai merasakan kesuksesan. Setiap usaha yang saya lakukan, baik itu mengikuti kompetisi, kegiatan kepemudaan, atau mencari beasiswa, berhasil diraih dengan sekali percobaan.

    Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kesuksesan dapat diraih dengan tekad, semangat, dan kerja keras. Selain itu, penting untuk membuka diri terhadap saran dan masukan orang lain. Keberhasilan yang saya capai tidak lepas dari doa dan dukungan orang-orang di sekitar saya.

    Kisah ini saya bagikan sebagai motivasi bagi siapa saja yang sedang berjuang untuk mencapai mimpinya. Percayalah bahwa setiap orang memiliki potensi untuk sukses. Jangan mudah menyerah dan teruslah melangkah maju dengan tekad dan semangat yang pantang padam.

    Beberapa poin penting dari kisah inspiratif ini:

    Perubahan dimulai dari diri sendiri: Sadari bahwa Anda memiliki kekuatan untuk mengubah hidup Anda.
    Tekad dan semangat: Dua kunci utama untuk mencapai kesuksesan.
    Belajar dari kegagalan: Setiap kegagalan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.
    Terbuka terhadap saran dan masukan: Dengarkan nasihat orang lain dan jadikan itu sebagai motivasi.
    Bersyukur dan terus berusaha: Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas pencapaian yang diraih dan teruslah berusaha untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
    Semoga kisah inspiratif ini dapat memotivasi Anda untuk terus mengejar mimpi dan mencapai kesuksesan.

  • Desa Wisata Maron, Wonosobo: Merajut Kemandirian Penyandang Disabilitas Melalui Batik Ciprat

    Desa Wisata Maron, Wonosobo: Merajut Kemandirian Penyandang Disabilitas Melalui Batik Ciprat

    Desa Maron merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Garung,
    Kabupaten Wonosobo dengan luas wilayah ± 2,77 km2 dan berada pada ketinggian 1300
    mdpl. Seperti desa wisata di Kabupaten Wonosobo lainnya, keindahan alam Desa Maron
    mampu menarik banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah. Namun, yang
    membedakan Desa Wisata Maron dengan desa wisata lainnya di Kabupaten Wonosobo, yakni
    Desa Wisata Maron tidak hanya menonjolkan keindahan alam saja. Dalam hal ini Desa
    Wisata Maron melakukan kegiatan pemberdayaan terhadap masyarakat penyandang
    disabilitas, terutama Tuna Grahita melalui inovasi pembuatan Batik Ciprat.
    Program pelatihan pembuatan batik ciprat di Desa Maron dimulai sejak tahun 2018
    yang dilatarbelakangi oleh tingginya angka penyandang disabilitas di Kabupaten Wonosobo.
    Tujuan dari program tersebut adalah memberikan kesempatan kerja dan keterlibatan sosial
    bagi masyarakat penyandang disabilitas agar mereka dapat memiliki penghasilan mandiri.
    Selain itu, agar mereka merasa dihargai keberadaannya sebagai bagian penting dari
    masyarakat. Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah Desa Maron yang
    berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo, Dinas Sosial Temanggung, KSM
    Tali Asih, serta komunitas lokal di Desa Maron (Winarni, dkk., 2021).
    Sesuai dengan namanya, pembuatan batik ciprat ini sangatlah sederhana dengan cara
    mencipratkan larutan malam pada kain putih. Cipratan-cipratan tersebut terbentuk
    menggunakan tangan, sendok, kuas, dan lidi yang hasilnya berupa motif yang abstrak. Bahan
    yang digunakan pun sama dengan batik pada umumnya, seperti alat pembentang kain dari
    pipa PVC, kuas, spon, lilin, pewarna remasol, kain, pengunci warna, kompor, dan panci.
    Hingga saat ini jumlah masyarakat penyandang disabilitas yang aktif membuat batik
    ciprat sebanyak 10 orang dengan total produksi tiap harinya mencapai 10 lembar kain.
    Produk kain batik ciprat yang telah jadi masih dipasarkan ke lingkup Pemda Wonosobo,
    Dinas Sosial, dan beberapa kota di sekitarnya. Tidak hanya itu, batik ciprat tersebut juga
    pernah dibeli oleh Menparekraf, Sandiaga Uno. Dengan adanya program pemberdayaan
    pembuatan batik ciprat, masyarakat penyandang disabilitas di Desa Maron yang dulunya
    tidak memiliki kegiatan, kini mereka telah memiliki aktivitas dan penghasilan tambahan.
    Desa Wisata Maron menunjukkan bahwa keberhasilan kegiatan wisata tidak hanya
    terletak pada keindahan alam saja, melainkan juga pada inklusi masyarakat, terutama
    penyandang disabilitas. Melalui pendekatan inovatif, Desa Wisata Maron membuktikan
    bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas tidak hanya memberi manfaat sosial, tetapi juga
    menciptakan peluang baru berupa lapangan kerja yang berkelanjutan.

  • Menari: Bukan Sekedar Gerak, Ada Nilai Tersendiri

    Menari: Bukan Sekedar Gerak, Ada Nilai Tersendiri

    Hello, everyone. This is Alvi. Setiap orang punya cara tersendiri untuk menyambungkan diri dengan akar budayanya, dan aku memilih untuk menari. Bagiku, menari tradisional bukan sekadar hobi, tapi salah satu jalan untuk menjaga warisan Indonesia tetap hidup sambil merawat tubuh dan pikiran.

    Menari bagiku seperti berolahraga. Tidak hanya menggerakkan tubuh, tapi juga melatih kekuatan, kelenturan, dan ketahanan. Latihan rutinku setiap minggu di Mall Margo City bersama teman-teman dari Belantara Budaya Indonesia menjadi sesuatu yang selalu kutunggu. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari menghabiskan waktu sambil merasakan setiap irama dan melantunkan gerakan yang sudah turun-temurun. Ada sesuatu yang terapeutik yang mampu melepaskan stres, membuatku merasa lebih bahagia dan lebih sehat secara fisik. Pernah mendengar tentang endorfin, hormon kebahagiaan? Ya, menari memompanya ke seluruh tubuhku. Plus, setiap kali latihan, aku seperti melakukan serangkaian workout yang lengkap.

    Melalui tarian, aku juga bertemu banyak teman dan mengembangkan rasa komunitas yang kuat. Kami saling mendukung dan berbagi kesenangan dalam menjaga kekayaan budaya ini. Apalagi saat tampil bersama, ada kebanggaan yang tak terlukiskan. Kami bukan hanya menyajikan seni, tapi juga menunjukkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

  • Say No to Hard Selling! Let Me Show You 3 Storytelling Hacks to Boost Your Brand (According to Forbes)

    Say No to Hard Selling! Let Me Show You 3 Storytelling Hacks to Boost Your Brand (According to Forbes)

    Hi Instarter friends!

    Kenalin nama aku Shinta Rella, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi dari Universitas Udayana. Aku memiliki passion di bidang marketing communications. Kecintaan ini membawa aku terjun ke dunia TikTok sebagai seorang content creator dengan akun bernama @shintarella.

    Lebih dari hanya membuat konten, aku mendapat banyak kesempatan untuk berkolaborasi dengan brand-brand ternama di Indonesia seperti RuangGuru, MySkill, Gramedia, The Originote, GracenGlow, dan masih banyak lagi. Pengalaman ini membuka pengetahuan aku jika banyak brand menginginkan konten yang selaras dengan niche TikTok aku dan dikemas menarik tanpa terkesan “hard selling”

    Ternyata strategi ini terbukti jitu! Berkat konten endorse dan campaign yang kreatif dan otentik, brand-brand tersebut mendapatkan banyak views, likes, comments, dan engagement yang fantastis dari hasil content TikTok aku. Kenapa hal itu bisa terjadi? Jawabannya terletak pada kekuatan storytelling.

    Di era digital ini, kebosanan terhadap iklan menjadi momok menakutkan bagi para brand. Data Forbes menunjukkan bahwa di tahun 2022, lebih dari 3 miliar orang terpapar iklan video, dan 80% di antaranya merasa bosan karena iklan tersebut cenderung monoton dan repetitif.

    Padahal, menurut Fastcompany, konten advertising yang dikemas dengan storytelling kreatif mampu menjadi memorable dan top of mind bagi audiens.

    Sebuah studi oleh Hill Holiday, agen marketing ternama, menguatkan hal ini. 9 dari 10 konsumen menyatakan lebih menyukai iklan berbasis storytelling. Alasannya? Mereka merasa mendapatkan personal touch dan value dari brand.

    Fakta menariknya lagi adalah riset dari Exasol yang mengatakan bahwa 93% pemiliki bisnis sepakat jika strategi storytelling lebih efektif menaikan pendapatan atau revenue perusahaan.
    Oleh karena itu, promosi tradisional seperti chart, tabel, brosur kini kalah pamor. Storytelling menjadi kunci untuk menaklukkan kebosanan dan menghubungkan brand dengan audiens secara personal.

    Maka dari itu, aku akan sharing 3 startegi dari Forbes yang dapat digunakan oleh brand atau para konten kreator untuk memaksimalkan promosi baik itu produk maupun sebuah campaign. Menurut Forbes, act structure storytelling adalah sebuah kerangka kerja untuk membangun cerita yang menarik dan mengikat dalam berbagai format, termasuk film, video, dan iklan. Kerangka ini terdiri dari tiga bagian utama:

    1. Setup (Pengantar) : Pada bagian ini, audiens diperkenalkan dengan dunia cerita, karakter utama, dan konflik yang akan mereka hadapi. Tujuannya adalah untuk membangun rasa ingin tahu dan menarik perhatian audiens.
    2. Konfrontasi (Perkembangan Cerita): Pada bagian ini, karakter dalam video menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam upaya mereka untuk menyelesaikan konflik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketegangan dan membuat audiens penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
    3. Resolusi (Penyelesaian Cerita): Pada bagian ini, konflik utama diselesaikan dan cerita mencapai kesimpulannya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemecah masalah dan meninggalkan kesan yang mendalam.

    Contoh dari brand besar itu, seperti Kampanye Pantene #RambutCapek #RambutKeCharged yang dibintangi Keanu Agl merupakan salah satu strategi marketing yang menarik perhatian publik di tahun 2022.
    1. Setup: Keanu marah- marah dan badmood
    2. Confrontation: Keanu ternyata marah-marah karena rambutnya kusut, kering, dan kusam. Jadi rambutnya kelihatan tidak terawat dengan baik. Hal itu membuat Keanu jadi badmood.
    3. Resolution: Ada produk Pantene Miracles yang bisa bikin rambut jadi berkilau, halus, dan tertata rapi.

    Terakhir, ini tips dari aku buat para content creator dalam menyusun storytelling. Coba ikuti di bawah ini ya!
    1. Pahami audiens: Siapa yang ingin kamu jangkau dengan cerita itu? Apa yang mereka sukai ?
    2. Buat cerita yang otentik: Ceritakan kisah nyata yang berhubungan dengan audiens kamu.
    3. Gunakan visual yang menarik: Gunakan gambar, video, dan audio untuk menghidupkan cerita kamu.
    4. Ajukan pertanyaan: Dorong audiens kamu buat berinteraksi dengan cerita kamu dengan mengajukan pertanyaan.
    5. Gunakan CTA (Call to Action): Beri tahu audiens kamu apa yang ingin mereka lakukan setelah mereka membaca atau menonton video kamu.

    Terima kasih telah mengikuti knowledge sharing aku tentang act structure storytelling atu 3 strategi Forbes untuk meningkatkan brand! Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu ya. Ingat bahwa storytelling adalah salah satu alat yang paling ampuh untuk membangun hubungan yang kuat dengan audiens dan mencapai tujuan marketing di era digital saat ini.

  • Perusahaan Sawit Buka MSIB?

    Perusahaan Sawit Buka MSIB?

    Buat kamu yang masih bingung daftar MSIB yang bentar lagi tutup pendafataran, mungkin ini jadi solusi tepat buat kamu yang memiliki minat ke bidang agrikultur, khususnya industri kelapa sawit.

    Yapps, hari ini, 8 Juni 2024, PT Bumitama Gunajaya Agro hadir langsung di IPB University untuk membuka pandangan mahasiswa mengenai industri sawit secara lebih luas. Di tengah-tengah isu black campaign sawit yang cukup meresahkan, ternyata faktanya sawit merupakan tumbuhan yang sustainable dilihat dari pemanfaatan berbagai bagian dari sawit. Di sini, PT BGA mempresentasikan bagaimana mereka mengolah dan membudidayakan sawit hingga memprosesnya menjadi CPO atau PKO serta berbagai produk samping yang dapat diolah kembali menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah.

    Program Magang di BGA Group memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempelajari fungsi supporting di perusahaan Kelapa Sawit. Ilmu yang didapatkan selama Magang dapat diaplikasikan di banyak lini bisnis sehingga memberikan modal bagi para peserta untuk bekerja sesuai dengan minat dan jurusan nya.

    Perusahaan membutuhkan masukan pada unit-unit bisnis yang berada di berbagai lokasi di Indonesia. Ruang lingkup pekerjaan dibedakan berdasarkan beberapa posisi pekerjaan utama di area operasional perkebunan kelapa sawit:
    Bidang pekerjaan Financial Control
    Bidang pekerjaan Accounting
    Bidang pekerjaan Corporate Finance
    Bidang pekerjaan IT
    Bidang pekerjaan Sustainability
    Bidang pekerjaan GIS
    Bidang pekerjaan Engineering
    Bidang pekerjaan Purchasing and Logistic
    Bidang pekerjaan Human Capital

    Selain program magang di perkebunan kelapa sawit, BGA Group juga menyediakan kesempatan magang yang bertempat di kantor pusat. Peran supporting di kantor pusat tentunya tidak kalah penting dengan rekan-rekan di bidang operasional. BGA Group menerapkan sentralisasi system dan kebijakan pada unit-unit usahanya, dengan tujuan menyeragamkan SOP, aturan perusahaan, nilai-nilai perusahaan dan target perusahaan.
    Fungsi supporting ditemukan di seluruh perusahaan. Umumnya fungsi inti supporting meliputi:

    1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
    2. Pengelolaan Keuangan
    3. Pengelolaan Stock dan Pengadaan Barang
    4. Pengelolaan Pendapatan Perusahaan
    5. Pengelolaan Sarana Komunikasi dan Teknologi
    6. Pengelolaan Produksi
    7. Pengelolaan Laporan dan Pendanaan

    So gimana guys? Tertarik kahh?
    Langsung Cek Aja di link msib ini!

    https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/magang/browse/

  • Pentingnya Manajemen Waktu dan Prioritas

    Dalam mencapai produktivitas optimal di dalam kehidupan, manajemen waktu dan prioritas menjadi aspek penting yang harus diperhatikan. Dengan menerapkan manajemen waktu dan prioritas, tugas-tugas yang ada setiap hari dapat dikerjakan dengan baik dan tujuan dapat dicapai dengan efisien. Beberapa strategi yang dapat dilakukan, berdasarkan pengalaman pribadi dan orang lain, yaitu:

    1. Mengenal dan memahami tujuan yang ingin dicapai
    Sebelum melakukan manajemen waktu dan prioritas, tentu perlu ditentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Tanpa adanya tujuan yang jelas, urutan prioritas dan alokasi waktu belum tentu maksimal. Sebagai contoh, seorang mahasiswa ingin mendapatkan nilai yang baik di semester ini. Oleh karena itu, prioritas utamanya tentulah belajar dan mengikuti kuliah dengan baik. Alokasi waktu untuk belajar dan menjalankan kegiatan perkuliahan tentu akan lebih banyak dibandingkan tugas yang lain.

    2. Membuat jadwal harian
    Banyak orang telah mengetahui manfaat dari penyusunan jadwal setiap hari. Selain dapat mendukung produktivitas, penyusunan jadwal juga membantu untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan mencegah adanya penundaan pekerjaan. Namun, masih banyak orang yang membuat jadwal per minggu atau bahkan per bulan. Menurut pengalaman pribadi, penyusunan jadwal untuk jangka waktu panjang lebih baik ditujukan untuk target besar. Namun, untuk tugas-tugas kecil, sebaiknya dialokasikan pada jadwal sehari-hari.

    3. Mengurangi distraksi dan gangguan
    Gangguan menjadi salah satu penyebab kehilangan waktu dan memundurkan jadwal dari yang seharusnya. Oleh karena itu, ketika sedang mengerjakan sesuatu sebaiknya dihindari gangguan dan distraksi sehingga dapat lebih fokus untuk mengerjakan tugas yang memang penting.

    Manajemen waktu dan prioritas merupakan salah satu kunci untuk mendukung dan meningkatkan produktivitas. Namun, semua tools yang tersedia hanya dapat membantu proses penyusunan jadwal atau alokasi waktu. Seluruh progress yang kita miliki tetap bergantung pada performa dan keputusan-keputusan kita. Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan evaluasi dan refleksi diri terhadap metode-metode yang kita gunakan.