Blog

  • [SHARING KNOWLEDGE INSTARTER: Berjalan dan Terus Tumbuh]

    [SHARING KNOWLEDGE INSTARTER: Berjalan dan Terus Tumbuh]

    [SHARING KNOWLEDGE INSTARTER: Berjalan dan Terus Tumbuh]
    Menghadapi berbagai rintangan dan tantangan adalah bagian dari perjalanan hidup yang tak terhindarkan. Namun, setiap langkah yang penuh liku-liku itu telah membentuk diri menjadi pribadi yang lebih kuat, bijaksana, dan bersyukur.

    Tidak ada jalan yang benar-benar mulus. Setiap kesulitan yang dihadapi, telah mengajarkan banyak hal. Mereka mengajarkan tentang ketekunan, tentang pentingnya tetap berusaha meskipun dunia seakan-akan menentang. Mereka juga mengajarkan untuk tetap percaya pada diri sendiri, untuk tidak menyerah pada impian, dan untuk terus melangkah maju meskipun terasa berat.
    Perjalanan ini masih panjang dan mungkin penuh dengan rintangan yang lain. Namun, harus percaya bahwa dengan sikap yang positif, keberanian, dan ketekunan, akan dapat menghadapinya dengan kepala tegak. Setiap langkah adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Setiap rintangan adalah kesempatan untuk menjadi lebih kuat. Dan setiap pencapaian, sekecil apapun itu, adalah alasan untuk merayakan dan bersyukur.
    Bersyukur karena setiap tantangan telah menguatkan untuk terus berkembang. Dan yang paling penting, bersyukur karena bisa menjadi diri sendiri yang sejati, tanpa harus berpura-pura atau mengikuti ekspektasi orang lain.
    Mari kita terus melangkah maju, merangkul setiap tantangan, dan selalu bersyukur atas setiap momen yang kita miliki. 🌟💪

    #PerjalananHidup #Bersyukur #TumbuhDanBerkembang #Instarter

  • Sharing Knowledge

    Sharing Knowledge

    Akhirnya setelah melewati semester 6 dengan segala huru hara yang ada. Awal semester 6 saya ikut magang di Rumah BUMN Kota Malang dan dilaksanakan secara WFO. Namun, magang kali ini tidak ada konversi dari kampus. Saya magang pure untuk mengasah skill yang saya punya, disini saya dapat improve skill negosiasi dengan beberapa stakeholder dan membaut berbagai acara untuk UMKM. Walaupun dengan padatnya jadwal magang saya tidak lengah dengan kuliah dan praktikum saya dengan menyeimbangkan semuanya dan alhamdulillah dapat meraih IP sempurna di semester ini

  • Festival Memeden Gadhu, Sebuah Tradisi Petani Kuno yang Masih Lestari

    Festival Memeden Gadhu adalah salah satu tradisi unik yang terdapat di Desa Kepuk, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Festival ini merupakan bagian dari upacara sedekah bumi, sebuah ritual yang dilakukan masyarakat setempat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah serta memohon perlindungan dari segala bencana.

    Nama “Memeden Gadhu” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “orang-orangan sawah”. Dalam festival ini, warga desa membuat berbagai macam orang-orangan sawah dengan beragam bentuk dan ukuran, yang kemudian diarak keliling desa. Orang-orangan sawah ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol untuk mengusir hama dari tanaman, tetapi juga mencerminkan kreativitas dan kekompakan warga desa dalam menjaga tradisi.

    Pelaksanaan Festival Memeden Gadhu biasanya dimulai dengan upacara adat yang dipimpin oleh sesepuh desa. Selanjutnya, warga berkumpul di balai desa untuk mempersiapkan orang-orangan sawah yang akan diarak. Proses pembuatan orang-orangan sawah ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sehingga menjadi ajang berkumpul dan mempererat hubungan antarwarga.

    Selain arak-arakan orang-orangan sawah, festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tradisional seperti wayang kulit, tari-tarian, dan musik gamelan. Para pengunjung yang datang tidak hanya disuguhi tontonan yang menarik, tetapi juga dapat menikmati berbagai kuliner khas Jepara yang disajikan oleh warga setempat.

    Festival Memeden Gadhu tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga memiliki nilai edukatif. Melalui festival ini, generasi muda diajarkan untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka. Selain itu, festival ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kebudayaan Jepara kepada dunia luar, sehingga dapat meningkatkan pariwisata dan perekonomian daerah.

    Dengan segala keunikan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, Festival Memeden Gadhu layak untuk diusulkan menjadi warisan budaya tak benda. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat terus berupaya untuk menjaga dan mengembangkan festival ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

    Festival Memeden Gadhu di Desa Kepuk, Bangsri, Jepara, adalah cermin dari kekayaan budaya Indonesia yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Melalui festival ini, kita dapat belajar banyak tentang kearifan lokal dan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan oleh leluhur kita. Mari kita dukung dan promosikan festival ini agar semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas.

  • Memanfaatkan Previllage sebagai Mahasiswa untuk Pengembangan Desa

    Memanfaatkan Previllage sebagai Mahasiswa untuk Pengembangan Desa

    Tumbuh bersama dalam pengabdian. Mahasiswa sebagai pionir, masyarakat sebagai jantung, dan potensi produk pangan lokal sebagai jembatan. Dalam harmoni inilah, desa menjadi tempat wirausaha bersemi.

    Mahasiswa adalah garda terdepan dalam menghidupkan potensi pangan lokal untuk mengubah desa menjadi pusat inovasi dan wirausaha. Melalui pengabdian kepada masyarakat, kita membangun jembatan antara ilmu dan aksi, mewujudkan visi sebuah desa maju yang berkelanjutan.

    Dengan mengabdi pada masyarakat dan mengembangkan potensi produk pangan lokal, kita mengukir jejak menuju desa yang berdaya saing dan penuh wirausaha. Satu langkah kecil untuk kemajuan yang besar.

  • Try new experiences and get out of your comfort zone

    Try new experiences and get out of your comfort zone

    Pasti sudah sering dari temen-temen mendengar, “Ayolah keluar dari zona nyaman”. Ada yang belum tahu juga tentang apasi zona nyamanku. Intinya itu kembali ke temen-temen lagi, menurutku zona nyaman itu dimana kita berada dalam keadaan yang selalu safety, dan tidak terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Pertanyaanku, apakah temen-temen sudah pernah melakukan hal yang itu diluar kemampuan temen-temen dan membuat temen temen ngerasa sedang dalam kekahwatiran. terkadang perlu untuk melakukan hal diluar kemampuan kita untuk tau sejauh mana batas diri kita dan apa yang bisa dikembangkan kedepannya. aku mulai belajar 1 hal setelah melewati berbagai rintangan dan sharing dengan teman baru. yaitu “biarkanlah dirimu terbang bebas agar bisa mencapai bintang”

  • Financial Inclusion: Tap the Untapped

    Financial Inclusion: Tap the Untapped

    Financial inclusion is a crucial aspect of economic development, particularly for the unbanked population. It refers to the process of ensuring that all individuals and businesses have access to financial services, such as savings accounts, credit, and payment systems. The unbanked population, which includes those who lack access to these services, faces significant challenges in managing their financial lives and achieving economic stability.

    One of the primary challenges faced by the unbanked population is the lack of access to basic financial services. This can include difficulties in saving money, accessing credit, and making payments. Without these services, individuals are often forced to rely on informal financial systems, such as cash transactions and loans from friends or family members. These informal systems can be risky and unreliable, leading to financial instability and vulnerability.

    Another significant challenge faced by the unbanked population is the lack of financial literacy. Many individuals lack the knowledge and skills necessary to manage their finances effectively, which can lead to poor financial decisions and increased financial vulnerability. Financial literacy is essential for making informed financial decisions and achieving long-term financial stability.

    The gap between financial inclusion and financial literacy in Indonesia is a significant challenge that needs to be addressed. According to the Otoritas Jasa Keuangan (OJK), in 2022, Indonesia’s financial inclusion rate was 85.10%, while financial literacy was only 49.68%. This disparity highlights the need for more effective financial literacy programs to ensure that the population can fully utilize the financial services available to them.

    Financial inclusion can help address these challenges by providing the unbanked population with access to basic financial services. This can include the establishment of microfinance institutions, which offer small loans and savings accounts to low-income individuals. Microfinance institutions can help individuals build credit, access capital, and manage their finances more effectively.

    One of the microfinance institutions that focus on financial inclusion to unbanked people is Holding Ultra Mikro. This institution is a financial institution in Indonesia that has already made significant strides in providing financial services to the unbanked population. The institution’s primary goal is to provide financial inclusion to low-income individuals and small businesses, which are often excluded from the formal financial system

    Microfinance institutions like Holding Ultra Mikro play a vital role in achieving financial inclusion. They offer financial services tailored to the needs of low-income individuals and small businesses, which are often unable to access traditional banking services. These services include small loans, savings accounts, and insurance products, which can help individuals build financial stability and create opportunities for economic growth.

    Financial inclusion can also have broader economic benefits. When more individuals have access to financial services, they are better equipped to participate in the formal economy and contribute to economic growth. Financial inclusion can also help reduce poverty and inequality by providing low-income individuals with access to financial services and opportunities.

    Financial inclusion is essential for promoting economic stability and development, particularly for the unbanked population. By providing access to basic financial services, such as savings accounts, credit, and payment systems, financial inclusion can help individuals manage their financial lives more effectively and achieve long-term financial stability. Additionally, financial inclusion can have broader economic benefits, including reducing poverty and inequality and promoting economic growth.

  • Pengalaman Mendapatkan Awardee Pertama Kali

    Pengalaman Mendapatkan Awardee Pertama Kali

    Malam telah tiba tepat waktu dini hari, diri ini menantikan pengumuman untuk terpilihnya mendapatkan awwardee instarter. Malam itu telah menjadi saksi telah terpilihnya diri ini sebagai awardee instarter. terlahir di kota surabaya dan menimba ilmu di perguruan salah satu swasta di kota surabaya. Pantang menyerah untuk tidak mundur untuk selalu mendapatkan impian menjadi awardee adalah prinsip dalam diri. Perjalanan baru untuk mengembangkan diri ini di mulai dari menjadi awardee instarter.

    Menjadi salah satu orang yang mendapatkan awardee instarter adalah anugerah yang sangat patut disyukuri sangat besar. Lingkungan yang mendukung dan selalu banyak belajar menjadi jauh lebih baik dari teman-teman sekitar serta mendapatkan pengalaman yang jauh dari mereka adalah anugerah sangat indah. pertama kali kami dipertumukan seluruh awardee adalah di ibu kota jakarta yang pada saat itu menjalani bootcamp. Dididik keras selama 3 hari untuk menjadi seorang yang tangguh di rindam jaya jayakarta di hari pertama sangat bersykur. selain senang dan bangga banyak pembelajaran yang saya ambil dari penerapan pendidikan militer meskipun selama 1 hari.

    pengalaman tak ternilai berikutnya adalah saat kami di ajarkan untuk belajar hidup berdampingan dengan alam. hari kedua di puncak gunung adalah sesuatu hal yang mengesankan bagi diri saya sendiri. belajar untuk menyatu dengan alam dan bersosialiasi secara kolaborasi adalah hal yang mengesankan dan tak akan pernah terlupakan. pengalaman ini sangat mengajarkan bagaimana cara untuk menghargai, berbagi, kolaborasi, saling support dan hidup berdampingan dengan alam.

    hari ketiga adalah hari terakhir kami menjalani bootcamp di jakarta. selain rafting saya juga di berikan kesempatan untuk berkunjung secara langsung di kantor paragon corp. ini merupakan salah satu impian saya yang tercapai pada saat itu dan sesuatu hal yang tak akan pernah terlupakan. pengalaman disini tidak hanya menyenangkan tetapi saya bisa belajar secara langsung dan bertanya terkait bagaimana menjalankan sebuah bisnis di lingkungan yang besar atupun sudah menjadi PT hingga go internasional.

    Bootcamp merupakan titik awal diri saya untuk belajar banyak hal dan memiliki pengalaman yang tak akan ternilai dalam hidup saya karena bisa bertemu dengan orang-orang hebat. setelah bootcamp selesai saya juga masih dididik dan diajarkan untuk terus bertumbuh dengan berani mengikuti kegiatan yang bisa bersaing diluar. selain pengalaman yang senang dan menyenangkan adalah pengalaman yang tak ternilai untuk selalu diberikan kesempatan untuk terus belajar dengan orang-orang hebat sesama awardee.

    ucapan terimakasih kepada pihak paragon corp bersama rumah kepemimpinan merupakan kata yang sepatutnya saya ucapkan pertama melalui dalam hati. kehadiran mereka membuat diri saya bertumbuh dan bisa berteman dengan orang-orang hebat. keseruan dan pengelaman yang di berikan sungguh tak pernah ternilai, sehingga bagi saya menjadi seorang awardee adalah anugerah terbesar dalam hidup saya.
    Pengalaman Mendapatkan Awrdee Pertama Kali

  • Semua Masa Ada Orangnya, Semua Orang Ada Masanya

    “Kayaknya aku nggak bisa deh”, “Kapan ya aku jadi kaya dia?”
    Kurang lebih, dua pernyataan di atas pernah terbesit di dalam benakku. Sosial media membawaku berselancar jauh untuk melihat banyak pencapaian hebat dari orang-orang di sekitarku. Kemenangan, senyum yang sumringah, dan pencapaian yang hebat semua terkemas apik di dalam sosial media yang kulihat. Sampai pada satu titik, emosi rendah diri tidak bisa terbendung kembali.
    Rasanya, melihat pencapaian atau pengalaman baru orang lain lebih menyenangkan dibandingkan mulai memberanikan diri untuk bisa berada di fase orang-orang hebat tersebut. Asyik membandingkan diri, tidak mau memulai, atau bahkan melihat pencapaian orang lain dengan perspektif kecemburuan. Sungguh, aku pernah di fase yang seperti itu.
    Sampai satu kutipan yang tidak sengaja muncul di beranda sosial mediaku berkata, “Semua orang ada masanya dan Semua masa ada orangnya”. Aku tersadar, mungkin pencapaian hebat yang dibagikan oleh teman-temanku di laman sosial media mereka adalah masa mereka. Masa yang pernah mereka impikan, ekspektasikan, hingga mampu terealisasikan. Sudah sepatutnya, komparasi diri terhadap pencapaian tidak perlu untuk diulangi kembali.
    Sejak saat itu, aku mulai berbenah. Kembali pada urusan pribadi dan tidak ingin lagi terkungkung dalam situasi komparasi. Ternyata, potensi diri menjadi hal pertama yang ingin aku refleksikan. Tidak mau berpikir terlalu jauh untuk mendapatkan penghargaan atau semacamnya. Saat itu, aku hanya berpikir sederhana mengenai “Apa yang aku sukai” dan “Apa yang bisa aku kembangkan”.
    Hal tersebut sangat membantuku mengenal diri jauh lebih dalam. Aku tahu arah mana yang hendak kuambil, tahu harus dengan siapa seharusnya aku melakukan hal tersebut, hingga aku akhirnya tahu bahwa semua proses yang akan dan sedang kulakukan ternyata semenyenangkan itu.
    Betul, proses itu sangat menyenangkan. Aku sampai ketagihan untuk terus berproses. Tidak lagi mengkhawatirkan diri karena terlalu sibuk mengkomparasi.
    Teman, sudah saatnya kita keluar dari lingkaran tidak sehat. Lingkaran jahat yang terus mengungkung kita dalam diri yang tidak mau berani. Jika aku bisa dan mau berubah, aku pun yakin kalian akan seperti itu. Sudahi komparasi dirimu dengan orang lain. Mulailah berefleksi, siap-siap untuk berdikari ya.
    Salam hangat,
    Intan

  • BOLU PEYEUM SEBAGAI INOVASI MAKANAN FERMENTASI LOKAL INDONESIA

    BOLU PEYEUM SEBAGAI INOVASI MAKANAN FERMENTASI LOKAL INDONESIA

    Peuyeum atau tapay singkong merupakan produk fermentasi yang terbuat dari singkong. Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil umbi-umbian, antara lain singkong, ubi jalar, talas, kentang, dan lain sebagainya. Peuyeum mempunyai aroma, rasa, dan tekstur lembut yang khas dan dibuat melalui proses fermentasi dengan menambahkan kultur starter.
    Seiring dengan berkembangnya zaman terlahirlah berbagai inovasi dari peyeum salah satunya adalah bolu peyeum. Bolu peyeum adalah salah satu inovasi pangan lokal, perpaduan antara bolu dengan peyeum sehingga menghasilkan rasa yang unik.
    Sejarah Peyeum
    Peuyeum atau tapay singkong adalah makanan khas Sunda dan yang difermentasi, terbuat dari singkong sebagai bahan bakunya. Dalam bahasa Sunda, peuyeum berarti “meuyeum” atau “memeram”, yang berarti pemasakan, karena dalam pembuatan singkong, singkong dimatangkan dalam jangka waktu tertentu.
    Peyeum terlahir saat masa penjajahan, yaitu pada masa pemerintahan RAA Marta Nagara (1893–1918) saat itu nasi sangat sulit diperoleh sedangkan produksi singkong sangat melimpah. Masyarakat memanfaatkan singkong sebagai pengganti nasi produksi singkong yang berlebih sehingga banyak singkong yang belum diolah menjadi busuk. Untuk menghindari pembusukan, Masyarakat kala itu mengolah singkong dengan Teknik fermentasi menggunakan bahan ragi agar bisa lebih tahan lama sehingga terciptalah peyeum.
    Proses Fermentasi Peyeum
    Sejak peuyeum diproduksi secara tradisional, tidak ada standar baku baik proses produksi maupun produknya Kultur starter peuyeum atau ragi tapay terdiri dari konsorsium jamur, ragi, dan bakteri, dimana ketiganya memiliki perannya masing-masing dalam pengembangan rasa dan aroma dari peuyeum. Singkong yang sudah dikupas dan dicuci, direbus sampai setengah matang. Singkong kemudian ditiriskan dan dikeringkan sebelum diolah dilapisi secara merata dengan kultur starter yang menutupi permukaannya. Selanjutnya singkong dibungkus rapat dan disimpan selama kurang lebih 48-72 jam pada suhu kamar.
    Ragi adalah inokulum mikroba atau starter yang berperan dalam proses fermentasi, umumnya bekerja dalam kondisi anaerobik untuk menghasilkan alkohol dan CO2 Inokulum adalah sumber utama mikroorganisme aktif dalam adonan fermentasi dan bertanggung jawab terhadap mutu organoleptik tapay singkong produk. Proses fermentasi peuyeum diawali dengan hidrolisis pati menjadi glukosa oleh enzim amilase yang diproduksi oleh jamur, ragi, atau bakter amilolitik. Hasil penguraian pati oleh amiloglukosidase dapat dilihat dalam bentuk glukosa molekul dalam apa yang disebut tahap sakarifikasi.
    Secara umum perubahan biokimia selama proses fermentasi singkong pada dasarnya meliputi empat tahapan. Pertama, pada proses hidrolisis enzimatis pati molekul dipecah menjadi dekstrin dan sederhana gula. Kedua, gula yang terbentuk kemudian diubah menjadi alkohol. Ketiga, alkohol kemudian diubah menjadi asam organik oleh BAL melalui oksidasi alcohol proses. Keempat, beberapa asam organik bereaksi dengan alkohol untuk membentuk ester yang memberikan rasa khas peyeum.
    Proses Pembuatan Bolu Peyeum
    Bolu peuyeum, atau bolu tape, merupakan kudapan khas Sunda yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai inovasi pangan dan ekonomi kreatif. Tape singkong yang difermentasi menghasilkan rasa manis dan tekstur yang unik, menjadikannya bahan baku yang istimewa untuk membuat bolu.
    Bolu peuyeum memiliki ciri khas rasa manis legit dari tape singkong, dipadukan dengan tekstur bolu yang lembut dan empuk. Aromanya yang khas tape singkong juga menambah kelezatan bolu ini.
    Membuat bolu peuyeum terbilang mudah, pertma adalah pembuatan adonan kue seperti tepung terigu, telur, gula, dan baking powder yang dicampur dengan cara di mixer. Yang ketua yaitu pencampuran peyeum yang sudah dihaluskan. Setelah tercampur, Adonan kemudian dipanggang hingga matang dan mengembang.
    Bolu peuyeum dapat dinikmati begitu saja atau dengan tambahan topping seperti keju parut, kismis, ataupun coklat chip. Bolu ini juga cocok dijadikan sebagai hidangan penutup ataupun camilan saat bersantai. Bolu peuyeum memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk ekonomi kreatif. Dengan pengemasan yang menarik dan branding yang kuat, bolu peuyeum dapat menjadi oleh-oleh khas Sunda yang diminati oleh wisatawan.
    Manfaat Peyeum Untuk Kesehatan
    Peyeum, atau tape singkong, merupakan makanan fermentasi tradisional Indonesia yang terbuat dari singkong. Proses fermentasi menghasilkan rasa manis dan tekstur unik pada peyeum, serta menghasilkan beberapa manfaat kesehatan. Berikut beberapa manfaat peyeum untuk kesehatan:
    1. Meningkatkan Pencernaan : Peyeum kaya akan prebiotik, serat larut yang membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan kesehatan usus.
    2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh: Peyeum mengandung vitamin B kompleks, termasuk vitamin B12, yang penting untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
    3. Membantu Mengontrol Gula Darah: Peyeum memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Hal ini baik untuk penderita diabetes atau orang yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.
    4. Menjaga Kesehatan Tulang: Peyeum mengandung kalsium dan fosfor, mineral penting untuk kesehatan tulang.
    5. Menjaga Kesehatan Jantung: Peyeum mengandung serat dan kalium, yang membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
    6. Membantu Menurunkan Berat Badan: Peyeum kaya akan serat, yang membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi nafsu makan.
    7. Mencegah Kanker: Peyeum mengandung antioksidan, yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan sel ini dapat menyebabkan kanker.
    Kandungan zat gizi yang terkandung dalam 100 gr peyeum adalah energi (173 kkal), protein (0,5 gram), protein dalam peyeum berasal dari singkong dan mikroorganisme fermentasi. Lemak (0,1 gram) dalam peyeum berasal dari singkong dan mikroorganisme fermentasi. Karbohidrat (42,5 gram) dalam peyeum terutama berasal dari pati singkong yang diubah menjadi gula sederhana selama fermentasi. Serat (2 gram) dalam peyeum berasal dari singkong dan mikroorganisme fermentasi. Vitamin B1/tiamin (0,04 mg), Vitamin B2/riboflavin (0,03 mg), Vitamin B3/niasin (0,5 mg), Vitamin C (10 mg). Mineral kalsium (30 mg), Fosfor (30 mg), Kalium (220 mg). Zat gizi lain yaitu asam laktat (10 ml). Secara keseluruhan, peyeum merupakan makanan yang kaya akan energi, karbohidrat, serat, vitamin B, dan mineral.
    Potensi Ekonomi Kreatif
    Bolu peuyeum memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk ekonomi kreatif. Dengan pengemasan yang menarik dan branding yang kuat, bolu peuyeum dapat menjadi oleh-oleh khas Sunda yang diminati wisatawan. Bolu peuyeum juga dapat dijadikan sebagai produk kuliner yang dijual di kafe, restoran, ataupun toko online.
    Bolu peuyeum merupakan perpaduan sempurna antara tradisi, cita rasa, dan inovasi. Keberadaannya tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya kuliner nusantara.

  • Pengabdian dan Prestasi: Keajaiban Pengabdian sebagai Titik Balik Kehidupan

    Terhitung enam bulan yang lalu merupakan salah satu masa-masa terbaik dalam hidup saya. Bagaimana tidak, memboyonh 3 emas sekaligus dalam perhelatan lomba nasional di bawah naungan kemdikbud merupakan hal yang tak terbayangkan sebelumnya. Tapi kala itu, semuanya nyata, rasanya tak semu, masih sama hingga sekarang.

    Semuanya berawal dari amanah yang dipercayakan untuk saya emban dalam mengelola Departemen Sosial dan Lingkungan BEM FATETA IPB periode 2022/2023. Di departemen inilah semua mimpi-mimpi kami rakit dan amini. Semua menuliskan segala mimpinya ketika first gathering. Dan dengan penuh pengharapan kami lantunkan doa-doa yang tak pernah putus kepada Sang Pengabul Doa.

    Departemen Sosling memberi wadah bagi mahasiswa untuk dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat. Tentu saja dalam perjalanannya perlu berbagai dukungan baik finansial dan kolaborasi dari berbagai pihak. Atas dasar itulah kami mencoba peruntungan untuk mengajukan proposal pendanaan pada kegiatan PPK Ormawa yang notabenenya berbasis pengabdian.

    Berbagai tahap kami ikhtiarkan bersama-sama. Tidak mudah memang, kami sampai begadang berhari-hari untuk memperoleh satu ide atau topik yang akan kami angkat dan tuangkan dalam proposal yang mana harus selaras dengan permasalahan dan potensi dari desa binaan kami, Cibitung Tengah. Kami sadar bahwa niat yang tulus yang dibarengi dengan tekad kuat untuk mengabdi akan menjadi proses yang menakjubkan untuk dilalui seiring berjalannya waktu. Kami sangat menikmati proses itu. Alhasil, kami memperoleh pendanaan dan perjalanan baru telah dimulai.

    Setelah memperoleh kabar gembira ini, langkah pertama yang kami lakukan adalah bersyukur bersama dan menyamakan suhu untuk menjalankan pengabdian. Kami sepakat untuk rela mengorbankam liburan di kampung halaman dan menanamkan mindset bahwa kami tetap liburan tapi bedanya liburan kali ini di Cibitung Tengah dengan berbagai keunikannya.

    Program kami berfokus pada implementasi kampung iklim yang mencakup bidang pertanian, lingkungan, dan pendidikan. Rancangan program yang kami rancang tentu saja terus diadaptasikan lagi dengan kondisi aktual terkini sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga perlu penyesuaian lagi.

    Berbagai penyesuaian program ini kami sampaikan kepada pada stakeholder terkait dalam acara Lokakarya. Seluruh masyarakat yang hadir sangat tertarik dam memberi respon positif pada kegiatan ini. Tak sedikit pula dari mereka menyampaikan keresaham mereka dan memberi saran serta mengajak berkolaborasi untuk dapat mewujudkan tujuan bersama. Mulai dari sini, kami dan masyarakat desa telah sepakat bahwa kami dan mereka menjadi satu kesatuan utuh yang bekerja sama untuk membangun Desa Cibitung menjadi lebih baik lagi.

    Saat-saat turun lapang sudah cukup dekat. Berbagai tools dan manajemen tim kami rancang bersama agar kegiatan pengabdian ini dapat berjalan efektif. Dalam satu hari, kami bisa membagi SDM untuk mencangkul sawah, membersihkan TPS, renovasi madrasah, survey bahan dan alat, hingga mengisi logbook. Semua tenaga, fikiran, dan waktu kami kerahkan dan fokuskan untuk pengabdian ini.

    Hal-hal yang kami usahakan satu per satu mulai terelisasi. Lahan nom produktif kami rekomstruksi menjadi lahan tomat dan cabai rendah emisi. TPS yang terbengkalai kami ubah menjadi Rumah Kompos dan Pusat Ternak Maggot Larga BSF. Madrasah dengan minim fasilitas kami bangun kembali menjadi madrasah yang nyaman untuk belajar yang disertai pojok literasi yang kami namakan dengan Pojok Lestari.

    Tak hanya membangub infrastuktur, kamu juga membangun hubungan batin dengan para warga dan anak-anak. Kami telah menjadi bagian dari mereka dan menjadi sangat dekat. Layaknya keluarga, di beberapa momen kehidupan mereka, kami turut diundang untuk hadir dalam acara-acara penting dalam perjalanan hidup mereka. Sebuah kehormatan dan kebahagiaan tersendiri tentunya mendapatkan kesempatan ini.

    Berbagai hal yang kami ikhtiarkan ternyata mengesankan para reviewer dari Dikti. Kami mendapat kesempatan untuk dilakukan visitasi langsung ke tempat pengabdian oleh reviewer. Seluruh warga yang terlibat sepenuhnya hadir membersamai kegiatan visitasi ini. Kebersamaan yang terjalin secara organik ini membuat reviewer takjub dan sangat puas karena kegiatan ini sangat diterima dengan baik dan mendapat timbal balik yang positif.

    Kegiatan visitasi yang cukup mendebarkan bagi kami telah terlewati. Lega rasanya pada saat pembuktian semuanya berperan dengan maksimal dan sekuat tenaga. Setelah visitasi ini, kami tawakalkan semuanya kepada Sang Maha Kuasa atas apapun hasilnya pada perhelatan Abdidaya di Universitas Jember. Kami senada untuk apapun yang akan kami peroleh, itu semua hanya bonus. Bonus dari Allah atas iktikad baik yang diikhtiarkan bersama-sama. Dan yang perlu kami sadari pula, bonus ini bukanlah suatu tujuan utama, jadi apabila titel juara nanti tidak disematkan pada kami, maka kami tidak boleh menyimpan sedih dalam hati.

    Tak lama setelah visitasi, event penganugerahan Abdidaya Ormawa dilaksanakan selama 4 hari. Pada rangkaian abdidaya ini terdapat beberapa main event seperti opening, sarasehan, Semiloka, Gala Dinner, Expo, Bazar, dan Panggung Kreativitas Ormawa. Hingga pada akhirnya berada di momen yang paling mendebarkan, malam terakhir di jember, malam penganugerahan Abdidaya Ormawa.

    Yahh, We deserve it! Malam yang menjadi saksi bahwa BEM FATETA menjadi ormawa peraih medali emas terbanyak sepanjang perhelatan Abdidaya Ormawa. Spektakuler, menakjubkan, luar biasa. Rasanya semuanya sangat manis, tangis haru pecah, semua berpelukan dan menyelamati satu sama lain. Bahagia tiada ujung, hingga sekarang pun masih terasa euforianya, dan bahkan untuk selamanya

    Berbagai momen yang tercipta dalam serangkaian peristiwa saat pengabdian hingga ke puncak pencapaian memberikan titik balik bagi kehidupan saya. Saya belajar begitu banyak. Tentang rasa percaya, keyakinan, ketulusan hati, dan kemurnian jiwa. Mindset saya yang sebelumnya sering pesimis, sekarang berubah menjadi sangat optimis dan terus memikirkan hal hal positif dalam hidup. Saya belajar banyak juga mengenai time n project management yang efektif dan efisien. Serta yang paling penting adalah fokus dan menikmati setiap momen yang dilalui.

    Terima kasih sahabat Ruang Mengabdi yang telah menjadi pelukis kanvas kehidupan Zulfahmi. Semoga dapat terus saling menghiasi di masa kini dan masa depan nanti.