Tag: IDRS

  • Mewujudkan Mimpi Kreatif Melalui Warisan Budaya Nusantara

    Mewujudkan Mimpi Kreatif Melalui Warisan Budaya Nusantara

    Pengalaman menjadi bagian dari Indonesian Roadshow Challenge #1 di SDN Tlogoadi, Yogyakarta, adalah sebuah perjalanan yang penuh inspirasi dan pembelajaran. Sebagai salah satu awardee Instanter, saya merasa senang dapat berpartisipasi dalam proyek pendidikan yang tidak hanya memupuk kreativitas siswa, tetapi juga menghubungkan mereka dengan warisan budaya lokal yang kaya.

    Kami, enam orang awardee dari berbagai daerah dan latar belakang, berkumpul dengan satu tujuan: menggunakan pendidikan sebagai alat untuk memberdayakan generasi muda. Jogja, dengan kekayaan budayanya yang mendalam, dipilih sebagai lokasi ideal untuk menerapkan proyek ini. SDN Tlogoadi menjadi tuan rumah acara yang kami selenggarakan, membuka pintu bagi kami untuk menginspirasi siswa-siswi di sana.

    Dengan antusiasme yang membara, kami mengajak 30 siswa terlibat dalam serangkaian aktivitas interaktif dan diskusi menarik. Fokus utama kegiatan ini adalah mengeksplorasi tradisi dan kearifan lokal yang unik bagi komunitas mereka masing-masing. Para siswa dengan bangga memamerkan bakat kreatif mereka melalui seni tradisional, cerita rakyat, dan praktik budaya lainnya. Suasana ruangan menjadi hidup dan penuh energi ketika para siswa berbagi perspektif dan pengalaman khas mereka.

    Kegiatan ini tidak hanya memberdayakan anak-anak untuk merangkul identitas budaya mereka, tetapi juga membuka jendela bagi mereka untuk membayangkan masa depan yang penuh dengan mimpi dan aspirasi. Pengalaman ini sangat berharga bagi semua pihak yang terlibat. Para siswa mendapatkan wawasan baru dan apresiasi yang lebih dalam terhadap kearifan lokal mereka. Semangat kolaborasi dan kreativitas yang tumbuh dari kegiatan ini diharapkan menjadi pondasi bagi masa depan yang lebih cerah. Kami juga belajar banyak dari interaksi dengan siswa-siswa tersebut, memperkaya pemahaman kami tentang betapa beragam dan berharganya budaya Indonesia.

  • Pengalaman Luar Biasa di Indonesia Roadshow (IDRS): “Instarter Goes to School”

    Pengalaman Luar Biasa di Indonesia Roadshow (IDRS): “Instarter Goes to School”

    Pada tanggal 25 Januari 2024, saya mendapat kesempatan luar biasa untuk ikut serta dalam acara Indonesia Roadshow (IDRS) yang bertemakan “Instarter Goes to School” bersama Arief Izzulhaq, Fauzan Ghifari, Muhammad Rafi Ilmuna Ihsan, dan Muhammad Fiqih Al-Fikri. Acara yang berjudul “Prepare Yourself to the Bright Future” ini diadakan di SMAN 5 Serang, Banten, dan ditujukan khusus untuk memberikan wawasan serta pengalaman berharga bagi teman-teman kelas 12 yang akan segera lulus.

    Tujuan utama dari acara ini adalah untuk mempersiapkan siswa-siswi kelas 12 dalam menghadapi kehidupan setelah lulus sekolah. Kami ingin memastikan mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang berbagai pilihan yang tersedia, baik itu melanjutkan pendidikan, mengambil gap year, mencari beasiswa, mempersiapkan diri untuk dunia perkuliahan, atau bahkan memulai bisnis mereka sendiri. Kami berharap, melalui acara ini, mereka akan lebih siap dan percaya diri dalam merencanakan masa depan mereka.

    Sesi pertama dimulai dengan pembahasan mengenai persiapan kuliah. Izzul membahas berbagai aspek penting, mulai dari cara memilih universitas yang tepat, jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat, hingga proses pendaftaran dan tes masuk. Banyak siswa yang terlihat antusias, bertanya mengenai pengalaman pribadi dan tips sukses menjalani perkuliahan.

    Selanjutnya, Rafi membahas mengenai gap year. Beberapa siswa tertarik dengan ide mengambil jeda satu tahun sebelum melanjutkan ke bangku kuliah. Kami menjelaskan manfaat dari gap year, seperti kesempatan untuk bekerja, dan mengikuti pelatihan yang dapat menambah wawasan dan keterampilan mereka. Rafi juga memberikan contoh nyata dari diri sendiri yang berhasil memanfaatkan gap year untuk mengejar passion mereka.

    Pada sesi berikutnya, Ojan membahas mengenai beasiswa. Informasi mengenai berbagai jenis beasiswa, baik dari pemerintah, universitas, maupun swasta, disampaikan dengan jelas. Ojan juga memberikan tips tentang cara menulis esai yang baik, mempersiapkan dokumen yang diperlukan, dan menghadapi wawancara beasiswa.

    Setelah itu, saya masuk ke materi persiapan di dunia perkuliahan. Mulai dari adaptasi dengan lingkungan baru, manajemen waktu, hingga cara menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan akademis yang tinggi. Kami ingin memastikan para siswa siap menghadapi segala tantangan yang mungkin mereka temui saat memasuki dunia perkuliahan.

    Tidak kalah menarik, sesi tentang memulai bisnis juga menjadi sorotan. Fiqi menjelaskan langkah-langkah awal dalam memulai bisnis, mulai dari mencari ide bisnis, melakukan riset pasar, mencari pendanaan, hingga cara memasarkan produk atau jasa. Banyak siswa yang terinspirasi dan terlihat bersemangat untuk mencoba peruntungan di dunia bisnis.

    Selain materi yang edukatif, acara ini juga dimeriahkan oleh sesi dari sponsor. Salah satu sponsor mengadakan demo perawatan wajah yang sangat menarik perhatian para siswa/i, terutama para siswi. Mereka belajar tentang pentingnya merawat kulit dan mencoba berbagai produk perawatan yang ditawarkan.

    Acara semakin seru dengan adanya sesi games dan QnA. Berbagai permainan interaktif diadakan untuk menghibur para siswa, dan suasana menjadi sangat meriah. Kegembiraan semakin memuncak saat tiba waktunya pembagian doorprize. Di ujung acara kami melakukan sesi dokumentasi.

  • Emang Boleh Se-Optimis Itu? : Sebuah Cerita Tentang Indonesia Roadshow

    Emang Boleh Se-Optimis Itu? : Sebuah Cerita Tentang Indonesia Roadshow

    Mungkin terdengar klise, tapi optimis adalah salah satu dari kunci kesuksesan. Kata optimis terdengar tidak asing bagi kita, karena di setiap awal perjalanan kita untuk mencapai sesuatu, kita selalu memiliki rasa optimis yang tinggi. Tapi apakah kita bisa terus konsisten untuk mempertahankan rasa optimisme?

    Indonesia roadshow memberikan perspektif yang berbeda untuk saya terkait optimisme. Saya dan Aurel (awardee Instarter region barat) menyelesaikan challenge ini dengan baik di Panti Asuhan Griya Al-Falah, Rancaekek, Jawa Barat. Dengan program yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Kimia Universitas Padjadjaran, dan dibantu oleh Fahmi (awardee Instarter region Tengah), kami memberikan fun education kesehatan gigi dan mulut kepada anak-anak di sana.

    Pada tahap persiapan, saya dan Aurel memiliki sedikit kesulitan karena poster donasi yang kami sebar sekitar 2 minggu tidak membuahkan hasil yang cukup untuk menutupi rancangan biaya yang kami buat. Bahkan, seminggu sebelum berangkat, saya dan Aurel hampir menyerah karena dana yang masuk tidak mampu memberangkatkan kami ke Rancaekek.

    Di tengah-tengah rasa pesimis itu, saya teringat kata-kata klasik yang sering saya dengar ketika saya mengikuti lomba semasa sekolah,

    “Kalau sudah berusaha dan berserah diri, tapi masih gagal, coba optimisnya dinaikin, Vi.”

    Kalimat singkat itulah yang menjadi tamparan tersendiri bagi saya. Akhirnya, saya dan Aurel mencoba membuat proposal sponsor dan kami kirimkan ke seluruh network yang kami miliki via personal engagement. Tuhan memang Maha Baik, dalam waktu 5 hari, kami mendapatkan dana yang sangat melebihi rancangan anggaran sehingga kami bisa berikan santunan kepada anak-anak di Panti Asuhan Griya Al-Falah, Alhamdulillaah.

    Pada intinya saya pribadi belajar banyak bahwa rasa optimis bisa menjadi bahan bakar baru untuk kembali semangat dan merancang strategi yang lebih baik dan berdampak. Saya percaya, kolaborasi juga tak kalah penting untuk memperluas dampak baik yang kita berikan. Semangat, semua!